Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki

Profil paroki

Visi & Misi

​VISI
“Umat Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri bersama-sama dengan umat Allah Keuskupan Agung Semarang dengan bimbingan Roh Kudus berupaya semakin menjadi persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus Kristus yang beriman mendalam, tangguh, dan bersemangat missioner sehingga semakin signifikan dan relevan bagi umat dalam masyarakat”.
 
MISI
Untuk mewujudkan Visi, Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri memiliki misi sebagai berikut,
  1. Berperan secara aktif mengembangkan habitus baru berdasarkan semangat Injil dengan beriman mendalam dan tangguh.
  2. Dengan semangat misioner ikut secara aktif dalam mewujudkan kesejahteraan umum.

Wilayah & Lingkungan

Gereja Katolik Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri, memiliki sebaran Wilayah dan Lingkungan sebagai berikut :
  • Wilayah Kota Utara
Sejarah berdirinya Wilayah Kota Utara tidak lepas dari upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri yang mulai  mengadakan perluasan kota pada tahun 1972 dengan nama Wonokarto. Dengan adanya perluasan tersebut mulailah para pendatang memasuki wilayah ini. Dengan banyak masyarakat yang memasuki wilayah ini maka dimulailah pendataan di perluasan kota tersebut termasuk pendataan umat Katolik. Saling berinteraksinya umat Katolik di wilayah perluasan ini akhirnya membentuk sebuah paguyuban. Paguyuban ini didirikan untuk berkumpul dan berdoa bersama sesama umat Katolik. Lama-kelamaan terbentuklah sebuah kring yang kemudian dinamakan Kring Paulus.  Semula Kring Paulus ini  hanya terdiri dari 11 KK. Akan tetapi, pada tahun 1980, Kring Paulus ini telah berkembang menjadi Kring Paulus dan Kring Lukas. Banyak peranan para Katekis yang salah satunya adalah Bapak AY. Paidi serta umat lain yang aktif dalam mengembangkan wilayah ini. Tidak hanya itu peranan Katekis yang lain pun, seperti Bapak Petrus Bara, Bapak YB. Soeharso, Bapak C. Slamet P.H. sangat besar sehingga membuat wilayah ini semakin berkembang.
Pada tahun 1982, Kring Paulus berkembang menjadi dua kring, yaitu Kring Titus dan Kring Timotius. Seiring dengan perkembangan dan perluasan daerah, pada tahun 2003, berdirilah Perumahan Giri Asri yang membuat bertambahnya satu kring/lingkungan, yakni Lingkungan Barnabas.
Dengan demikian Wilayah Kota Utara terdapat empat Lingkungan, yaitu Lingkungan Lukas, Titus, Timotius, dan Barnabas. Saat ini, Ketua Wilayah Kota Utara adalah Bapak MF. Djoko Santoso. Ketua wilayah ini membawahi empat ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Barnabas        : Albertus Harianto
  2. Ketua Lingkungan Titus               : Andreas Hariyanto
  3. Ketua Lingkungan Timotius        : NR. Hartutiningsih
  4. Ketua Lingkungan Lukas             : FX. Agus Sutomo
​​
  • Wilayah Kota Tengah
Sebelum menjadi bernama Wilayah Kota Tengah, wilayah ini disebut Kring Giripurwo. Kemudian berkembang dan berganti nama menjadi Wilayah Kota Tengah. Beberapa tokoh yang berperan dalam perkembangan Wilayah Kota Tengah antara lain Bapak JB. Suharso, Bapak AS. Suwarto, Bapak Sy. Suradi. Wilayah ini terbagi menjadi tiga  lingkungan, yaitu Lingkungan Petrus yang berdiri pada tahun 1967, Lingkungan Simon yang berdiri pada tahun 1976, dan Lingkungan Sanjaya ysng berdiri pada tahun 1977. Saat ini, Ketua Wilayah Kota Tengah, yaitu Ibu Anastasia Ari Widiastuti. Ketua wilayah ini membawahi tiga ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Petrus             : C. Umi Widiastuti
  2. Ketua Lingkungan Simon             : Yakobus Tumin
  3. Ketua Lingkungan Sanjaya          : Thomas Joko Susilo
​
  • Wilayah Kota Timur
Berdirinya Wilayah Kota Timur diawali dengan Kring Ignatius pada tahun 1974. Saat itu, Ketua kring dipinpin oleh Bapak Ignatius Ris Hadi Asmoro. Nama santo pelindung dipilih Santo Ignatius. Hal ini dikarenakan ada kaitannya dengan nama baptis ketua kring yang pertama ini. Dalam  perkembangannya, tahun 1981, Kring Ignatius dibagi menjadi Kring Ignatius dan Xaverius. Kemudian berkembang dan bertambah satu lingkungan yakni Aloysius. Dan pada tahun 1987 sebagian umat yang sebelumnya tergabung dalam Lingkungan Xaverius, yang tinggal di Pokoh Kidul, berkembang dan membentuk lingkungan sendiri yakni Lingkungan Antonius Abas. Tidak hanya itu, pada tahun 2002 di Perumahan Cipta Laras berdiri Lingkungan Thomas Rasul (namun akhirnya bergabung lagi dengan Aloysius karena banyak umat yang pindah). Saat ini Wilayah Kota Timur memiliki 4 lingkungan. Ketua Wilayah Kota Timur saat ini Ibu Fransiska Romana Riyanti.   Ketua wilayah ini membawahi empat ketua lingkungan yaitu                                                                                                                                                                                                         
  1. Ketua Lingkungan Ignatius                      : TJ. Ade Wirawan
  2. Ketua Lingkungan Aloysius                     : Benediktus Dwi Hatmoko
  3. Ketua Lingkungan Xaverius                    : M. Dandum
  4. Ketua Lingkungan Antonius Abas           : F. Eko Edy Sudarsono

  • Wilayah Kota Selatan
Pada tahun 1953-1966, Wilayah Kota Selatan merupakan salah satu Kring dari Stasi Wonogiri. Santo pelindung dalam Kring tersebut adalah Santo Yusup. Seiring berjalannya waktu, kring ini berkembang menjadi 3 kring atau 3 lingkungan yakni Lingkungan Yusup, Lingkungan Maria, dan Lingkungan Emanuel. Tiga lingkungan inilah yang sekarang tergabung dalam Wilayah Kota Selatan. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan di Wilayah Kota Selatan adalah (Alm) Bapak Y.Sardjo HS, (Alm) Bapak F. Suparmo, (Alm) Bapak C. Djoko Santosa, Ibu Titik Triasih, Bapak JB.Darsito, Bapak YB. Supardi, (Alm) Bapak B.Widodo, Bapak Y. Soenarto, (Alm) Bapak Pc.S. Budi Prasetyo, Bapak Al. Suwarno, Bapak Wugu Suratno, Bapak AY. Paidi, Bapak Djoyo Saputro, (Alm) Bapal St. Subarjo, (Alm) Bapak Yud Wiyono, Bapak M. Marino, (Alm) Bapak Koesno, Bapak/Ibu C. Slamet. Saat ini, Ketua Wilayah Kota Selatan Sekarang adalah Yulius Wahyu Widiatmoko. Ketua wilayah ini membawahi tiga ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Maria             : Ignatius Ismu Widiyanto
  2. Ketua Lingkungan Yusup             : Ana Marai Galo Ninis Sugiyarti
  3. Ketua Lingkungan Emmanuel     : MC. Nawanto

  • Wilayah Selogiri-Kedung Sono
Berkembangnya umat Katolik di Lingkungan Petrus Selogiri sudah dimulai sejak tahun 1959 ketika ada beberapa baptisan baru di Paroki St. Yusup Baturetno. Beberapa tokoh sangat berperan dalam perkembangan umat pada waktu itu adalah Bapak Idris, Bapak Bondan, dan  Bapak PY. Sarjo.
Gereja Katolik St. Petrus Selogiri selesai dibangun pada hari Senin, 17 Juni 1991. Gereja ini diresmikan oleh Mgr. Yohanes Hadi Wikarto. Beliau adalah Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang. Awal perkembangan Umat Katolik di Lingkungan Salib Suci Kedungsono berawal pda tahun 1977 atas jasa Kepala Desa pada waktu itu yakni (Alm) Bapak Titus Sahid Sukendro dan Romo Soetopanitra,SJ. Pada tahun 1981 pembangunan gereja dimulai dengan peletakan batu pertama dan kurang dari satu tahun, gereja selesai dibangun yakni Gereja Katolik Santo Paulus. Ketua Wilayah Selogiri-Kedungsono saat ini adalah Bapak Antonius Hari Wiyono. Ketua wilayah ini membawahi tiga ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Petrus, Selogiri                      : Stefanus Surendro Harjiatmoko
  2. Ketua Lingkungan Salib Suci, Kedung Sono      : M. Suprapto

  • Wilayah Timang-Badran
Komunitas Katolik di wilayah ini diprakarsai oleh pemuda-pemuda saat itu diantaranya adalah YM. Suyatno, YB. Sakidi, Paino, Widodo, dan Sumarti pada tahun 1967. Gereja/Kapel diresmikan tepat pada hari Pentakosta pada tahun 1975 dengan nama Kapel Roh Kudus, Timang. Dalam perkembangannya, Wilayah Timang-Badran mempunyai tiga lingkungan yaitu Lingkungan Agustinus, Lingkungan Antonius, dan Lingkungan Theresia Badran. Pada tahun 1995, Lingkungan Theresia Badran mempunyai kapel/gereja sendiri dengan nama pelinsung St. Theresia karena pertama kali yang dibaptis pada saat dulu adalah kaum perempuan. Ketua Wilayah Timang-Badran saat ini adalah Ibu FR. Kustini.  Ketua wilayah ini membawahi tiga ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Agustinus Timang     : Yohanes Parno
  2. Ketua Lingkungan Antonius Timang       : Yohanes Ruswadi
  3. Ketua Lingkungan Theresia Badran        : Antonius Rangkoyo

  • Wilayah Mento
Sejarah umat Katolik Wilayah Fransiskus Xaverius Mento dimulai pada tahun 1958-1960. Pada waktu itu Bapak Idris Suharjo memperkenalkan Agama Katolik melalui pelajaran budi pekerti. Sekitar tahun itulah Kitab Perjanjian Lama diperkenalkan dalam bentuk cerita-cerita oleh beliau. Benih-benih mulai tumbuh ketika hadir seorang Purnawirawan ABRI dari Sampit yakni Bapak FX. Suparjo pada tahun 1966. Pendidikan Agama Katolik yang telah disebarkan oleh Bapak Idris Suharjo, beliau dalami melalui pelajaran agama di sela-sela berkumpul atau Doa Rosario. Hasilnya pada tanggal 5 April 1969 ada baptisan pertama sebanyak 21 orang oleh Romo Ch. Soetopanitro,SJ. Selanjutnya satu tahun lebih lima bulan kemudian disusul baptisan lain sebanyak 8 orang.
Seiring dengan perkembangan umat di wilayah tersebut, pada tahun 1983 menempati tanah Kas Desa dibangun gedung gereja dengan nama Santo Pelindung Fransiskus Xaverius. Nama ini diambiil untuk mengenang jasa Bapak FX. Suparjo. Saat ini Wilayah mento berkembang menajdi tiga lingkungan yakni Lingkungan Petrus, Lingkungan Paulus, dan Lingkungan Barnabas. Ketua Wilayah Mento saat ini adalah Bapak Andreas Gutomo.  Ketua wilayah ini membawahi tiga ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Petrus             : Rosalia Nur Mulatsih
  2. Ketua Lingkungan Paulus            : Natalia Widaningsih
  3. Ketua Lingkungan Barnabas        : Heribertus Rinto Raharjo

  • Wilayah Wuryantoro
Wilayah Wuryantoro mulai memiliki umat Katolik ketika SD Kanisius berdiri di Kelurahan Rejosari tahun 1955. Pada tahun 1963 SD Kanisius semakin berkembang dengan kedatangan Bapak Y. Warino. Kemudian di tahun 1980, SD Kanisius pindah ke Eromoko dan gedung SD Kanisius dipergunakan untuk gereja yang terletak di tanah Magersari PTK Wuryantoro. Semakin berkembangnya umat, pada tahun 1986 dilakukan pembelian tanah diprakarsai Bapak P. Suharno. Pembangunan gereja dimulai tahun 1988. Pada tanggal 20 Januari 1991, gereja diresmikan oleh Romo Vikjen Hadiwikarto dengan nama pelindung Santo Christophorus. Pada saat ini Wilayah Wuryantoro memiliki lima lingkungan. Lingkungan tersebut yakni, Lingkungan Maria Gumiwang, Lingkungan Fransiskus Xaverius Tiken, Lingkungan Petrus Pondoksari, Lingkungan Ignatius, dan Lingkungan Yustinus. Selain mempunyai Gereja St. Christophorus, di Wilayah Wuryantoro masih memiliki 3 kapel lain yakni Kapel Maria Bunda Gereja, Gumiwang yang dibangun pada tahun 1983, Kapel Fransiskus Xaverius Tiken, dan Kapel St. Petrus Pondoksari. Ketua Wilayah Wuryantoro saat ini adalah Bapak T. Sriyanto.  Ketua wilayah ini membawahi lima ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Maria, Gumiwang                  : Mikael Rumboko
  2. Ketua Lingkungan Fransiskus Xaverius Tiken    : M. Sri Hastuti
  3. Ketua Lingkungan Petrus Pondoksari                 : Matius Agung Prabowo
  4. Ketua Lingkungan Ignatius                                   : FX. Singgih Handoyo
  5. Ketua Lingkungan Yustinus                                  : Yuliana Hindriasni K

  • Wilayah Manyaran
Pengenalan Agama Katolik di Wilayah Manyaran bermula dengan adanya kepindahan keluarga Bapak RB. Kartino dari Kota Tegal yang berdomisili di Karanglor, Manyaran pada bulan Maret 1967. Bersama dengan katekis asal Wonogiri Bapak Y.Sardjo, mewartakan kabar gembira di Wilayah Manyaran. Pada tahun 1976 umat Manyaran dengan bantuan dana dari Keuskupan dan swadaya umat mulai membangun kapel. Kapel diberkati oleh Kardinal Yustinus Darmoyuwono, Pr. Pada tanggal 15 Oktober 1977 dengan nama pelindung St. Petrus dan Paulus. Seiring dengan perkembangan umat, tahun 1984 umat Lingkungan Nglangkir bisa membangun Kapel Santo Antonius. Demikian pula Lingkungan Bero bisa mendirikan Kapel Santo Petrus. Pada saat ini Wilayah Manyaran terdapat lima lingkungan yakni Lingkungan Yohanes, Ignatius, Robertus, Antonius Nglangkir, dan Petrus Bero. Ketua Wilayah Manyaran saat ini adalah Bapak YC. Dwi Sulistyo Purnomo. Ketua wilayah ini membawahi lima ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Yohanes                                 : Antonius Saryanto
  2. Ketua Lingkungan Ignatius                                  : Yohanes Pujono
  3. Ketua Lingkungan Robertus                                : Dionisius Sukatno
  4. Ketua Lingkungan Antonius, Nglangkir              : B. Hardo Pranowo
  5. Ketua Lingkungan Petrus, Bero                           : M.M. Suti Rahayu

  • Wilayah Eromoko
Wilayah Eromoko dalam ranah Gereja Katolik berdiri pada tahun 1965. Pendirinya adalah Bapak dan Ibu Y.Sudarno dan Bapak Prasojo. Pada tahun 1966 pemerintah Indonesia menganjurkan kepada semua warga negaranya untuk memeluk salah satu agama. Maka di Eromoko segera banyak orang yang ingin menjadi pengikut Agama Katolik. Pada tahun 1967 terjadi baptisan massal di wilayah ini. Perkembangan Agama Katolik ditandai dengan penggunaan rumah salah satu umat yaitu milik keluarga Bapak Atmowijoyo untuk melakukan kegiatan keagamaan. Hal ini dikarenakan antusias para umat untuk berkegiatan misa, ibadat, atau kegiatan gereja lainnya, namun belum memiliki gereja. Pada tahun 1970 gereja didirikan di tanah masyarakat Sengon milik Bapak Sagino. Pembelian tanah dan pendirian gereja tersebut atas persutujuan Romo Puspo Sugondo (Romo Paroki Baturetno) dan Romo Kardinal Darmoyuwono.
Dalam perkembangan pertama kali Gereja Eromoko masuk wilayah Paroki Baturetno. Hanya saja jarak tempuh yang sangat jauh dan guna memudahkan komunikasi pada saat itu  maka Gereja Eromoko dipindahan ke Paroki Wonogiri sampai sekarang. Tahun 2007 gereja melakukan relokasi di tanah yang sama dan diresmikan oleh Uskup Agung Mgr. Ignatius Suharyo. Perkembangan umat selanjutnya, di Wilayah Eromoko dibagi menjadi tiga lingkungan yakni Lingkungan Aloysius, Lingkungan Xaverius, dan Lingkungan Petrus Kanisius. Ketua Wilayah Eromoko saat ini adalah Bapak Yohanes Edy Sudarsono.  Ketua wilayah ini membawahi tiga ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Aloysius                     : V. Hendri Setiyoso
  2. Ketua Lingkungan Xaverius                    : YG. Sukiran
  3. Ketua Lingkungan Petrus Kanisius        : F. Agung Dewantoro

  • Wilayah Ngadirojo
Dalam perkembangannya, umat Katolik di Wilayah Ngadirojo berawal sekitar tahun 1960. Katekis pada waktu itu yakni Bapak Idris dan Bapak Larto yang mempunyai andil yang besar dalam berkembangnya umat Katolik. Lingkungan Maria Immaculata berhasil mendirikan kapel pada tahun 1979. Romo Anton Mulder, SJ yang sangat getol dalam mewujudkan tempat suci memberikan nama Maria Immaculata agar umat bisa berkembang dalam iman dengan meneladan St. Maria.
Pada tahun 1984, Kapel St. Thomas Jlegong dibangun sebagai wujud nyata dan usaha umat linkungan St. Thomas dalam kehidupan menggereja. Lingkungan St. Thomas dimekarkan menjadi dua lingkungan yakni Lingkungan Thomas dan Lingkungan Maria.
Dan pada tahun 1999, umat di Dukuh Logung dan sekitarnya mendirikan Kapel dan memilih St. Lazarus sebagai pelindung dengan harapan bisa menjadi teladan, perantara dan membawa pengharapan bagi umat. Pada saat ini Wilayah Ngadirojo terdiri dari empat lingkungan yaitu Lingkungan Maria Immaculata, Lingkungan Lazarus Logung, Lingkungan Thomas Jlegong, dan Lingkungan Maria Jlegong. Ketua Wilayah Ngadirojo saat ini adalah Bapak Ignatius Sumarno.  Ketua wilayah ini membawahi empat ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Maria Immaculata     : Frederikus Kasdu Satoto
  2. Ketua Lingkungan Lazarus, Logung        : Antonius Harmanto
  3. Ketua Lingkungan Maria, Jlegong            : Kristina Sukini
  4. Ketua Lingkungan Thomas, Jlegong        : Isidorus Giyantoro

  • Wilayah Mlokomanis Wetan
Agama Katolik mulai dikenal di Wilayah Mlokomanis Wetan pada tahun 1961. Melalui pendidikan Agama Katolik di SD Negeri pendidikan Agama Katolik disebarkan. Guru yang mengajar adalah Bapak Idris Suhardjo dan Bapak G. Suyatno. Tokoh lain yang kemudian membuka pelajaran katekumen adalah Bapak YF. Suparno. Dari katekumen itu ada 11 anak yang dipermandikan di Gereja St. Yusup Baturetno.
Umat Katolik di wilayah ini terus berkembang dan pada tahun 1984. Gereja selesai dibangun dan diresmikan oleh Rm. Djoyo Siswoyo, Pr dengan nama Gereja Santa Martha. Pada saat ini Wilayah Mlokomanis Wetan mempunyai empat lingkungan yaitu Lingkungan Paulus, Lingkungan Petrus, Lingkungan Simon, dan Lingkungan Stefanus. Ketua Wilayah Mlokomanis Wetan saat ini adalah Bapk Aloysius Daryanto.  Ketua wilayah ini membawahi empat ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Paulus            : Anastasia Karsini
  2. Ketua Lingkungan Petrus             : Maria Dwi Novianti
  3. Ketua Lingkungan Simon             : Christina Sumiarni
  4. Ketua Lingkungan Stefanus         : Fernandus Sutardi

  • Wilayah Sidoharjo
Perkembangan umat Katolik di Wilayah Sidoharjo dimulai pada tahun 1957. Pada saat itu Bapak Sardi sebagai guru Agama Katolik baru masuk mengajar di SD Sidoharjo III. Setahun kemudian dilanjutkan oleh Bapak JB. Ngadimin dari Bayat, Klaten. Pada tahun 1966 ada sejumlah anak yang dibaptis. Pada tahun 1968 terbentuklah Stasi Sidoharjo dengan pelindung Santo Petrus. Pada tahun 1973 ada guru SD baru yang bernama Bapak F. Sapardi yang sangat antusias dan memiliki dedikasi tinggi sehingga umat Katolik di wilayah ini berkembang dan bertambah banyak. Seiring dengan perkembangan waktu, umat di Wilayah Sidoharjo kini terbagi menjadi tiga lingkungan yaitu Lingkungan Andreas, Lingkungan Paulus, dan Lingkungan Yakobus. Ketua Wilayah Sidoharjo saat ini adalah Bapak  Yohanes Susilo Sujianto.  Ketua wilayah ini membawahi tiga ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Andreas          : Heribertus Suryana
  2. Ketua Lingkungan Paulus            : Fedelis Tri Winarno
  3. Ketua Lingkungan Yakobus         : Dominikus Wahyu Saptono

  • Wilayah Girimarto
Wilayah Girimarto berdiri pada saat Rm. Soetopanitro,SJ berkarya di Paroki Wonogiri. Berawal dari ajakan (Alm) Bapak AY. Paidi kepada guru-guru di Wilayah Girimarto yang beragama Katolik untuk berkumpul untuk mengembangkan umat Katolik di wilayah setempat. Hal tersebut dilakukan juga bersama warga yang sudah beragama Katolik.
Pada tahun 2000 di Bubakan dibangun Kapel Marganingsih dengan gotong-royong umat dibantu dari Paroki. Pada tahun 2016 keluarga Bapak Yohanes Khartib yang sudah almarhum, memberi sebidang tanah beserta rumahnya sebagai tempat ibadah umat Katolik di wilayah ini. Surat izin diberikan oleh pemerintah setempat dengan Surat Keterangan Kepala Desa Jendi No. 451.1/52/2016 tanggal 11-02-2016 yang diketahui oleh Camat Girimarto. Kemudian rumah tersebut dijadikan tempat beribadah dan Kapel Wilayah Girimarto. Pada saat ini Wilayah Girimarto dibagi menjadi tiga lingkungan yakni Lingkungan Veronika, Linkungan Clara Waleng, dan Lingkungan Maria Marganingsih Bubakan. Ketua Wilayah Girimarto saat ini adalah Bapak H. Dwi Atmanto. Ketua wilayah ini membawahi tiga ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Veronika                                : B. Kahananto
  2. Ketua Lingkungan Clara, Waleng                        : Stepanus Tukijo
  3. Ketua Lingkungan Maria Marganingsih             : Johanes Eko Kusnanto

  • Wilayah Jatisrono
Awal mula keberadaan umat Katolik di Jatisrono dimulai pada tahun 1958. Hal ini dimulai dengan kedatangan para guru bantu Katolik untuk SD dan SMP. Para guru bantu Katolik yang masih muda tersebut kemudian membentuk sebuah komunitas doa. Para guru muda Katolik yang membentuk komunitas doa tersebut adalah
  1. Bapak HY. Subardal (Jatisrono)
  2. Bapak Ig. Sugiyanto (Jatisrono)
  3. Bapak Hadi Suwarno ( Jatipurno)
  4. Bapak Ngadimin ( Sidoharjo)
  5. Bapak Sularto (Sidoharjo)
  6. Bapak Alfonsus Sudiarto (Slogohimo)
Pertemuan persekutuan doa tersebut diadakan di rumah Bapak HY. Subardal. Aktivitas perdana mereka adalah melakukan doa litany bersama serta peribadatan. Tahun 1985 umat iuran untuk membeli tanah dan membangun kapel. Pada tahun 1988 Kapel Maria Jatisrono diresmikan oleh Romo Vikjen pada kala itu.
Seiring perjalanan waktu, atas kesepakatan umat dan persetujuan dari Pastor Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri, nama pelindung Gereja Wilayah Jatisrono yang semula Santa Maria kemudian diubah menjadi Santa Perawan Maria Ratu Damai. Hari jadi Wilayah Jatisrono ditetapkan tanggal 18 Agustus 1960. Sedangkan pesta nama pelindung pada tanggal 22 Agustus. Perubahan dan penetapan tersebut resmi dilakukan pada Perayaan Ekaristi Paskah tanggal 16 April 2017. Hal tersebut ditandai dengan ditanda tanganinya Berita Acara Perubahan dan Penetapan Nama Pelindung Gereja Katolik Wilayah Jatisrono, Nomor : 06/Wil.Sanmarino/Jto/IV/2017 tertanggal 16 April 2017.
Perubahan nama pelindung Gereja Katolik Wilayah Jatisrono tersebut kemudian melahirkan pula perubahan nama pelindung lingkungan dan kelompok doa yang ada di Wilayah Jatisrono. Perubahan dan pembaruan tersebut dilakukan dalam Rapat Pengurus Wilayah dan Lingkungan pada hari Minggu Pon tanggal 23 April 2017 dan menghasilkan beberapa hal, yaitu :
  1. Lingkungan Maria 1 berubah nama menjadi Lingkungan Fransiskus Solanus.
  2. Lingkungan Maria 2 berubah nama menjadi Lingkungan Herman Yoseph.
  3. Nama pelindung Kelompok Doa Lingkungan Herman Yoseph dalam kota adalah Andreas Rasul.
  4. Nama pelindung Kelompok Doa Lingkungan Herman Yoseph di Jatipurno adalah Simeon.
  5. Nama pelindung Kelompok Doa Lingkungan Herman Yoseph di Tasikhargo adalah Theresia dari Avila.
Perubahan nama pelindung Gereja di Wilayah Jatisrono diharapkan pula dapat menyemangati dan menyegarkan kembali gairah kehidupan menggereja seluruh umat Katolik di Wilayah Jatisrono. Ketua Wilayah Jatisrono saat ini adalah Bapak Vinansius Setyo Nugroho.  Ketua wilayah ini membawahi tiga ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Barnabas, Jatiroto      : Y. Sri Siwarso
  2. Ketua Lingkungan Fransiskus Solanus    : Agnes Suprapti
  3. Ketua Lingkungan Herman Yoseph         : Y. Sudarno

  • Wilayah Purwantoro
Keberadaan umat Katolik di Lingkungan Petrus Chrysologus diawali adanya simpatisan umat Katolik perdana pada tahun 1965. Beliau adalah Ibu Suyatmi yang  dibaptis pada tahun 1968 dengan nama baptis Ermina. Sebagian besar umat Katolik adalah pendatang yang kemudian menetap dan berdomisili di wilayah lingkungan Petrus Chrysologus Purwantoro. Ketua Wilayah Purwantoro saat ini adalah Bapak Antonius Edi Mulyono. Ketua wilayah ini membawahi tiga ketua lingkungan yaitu
  1. Ketua Lingkungan Fransiskus Xaverius, Nguneng        : Leonardus Misdianto
  2. Ketua Lingkungan Mikael, Slogohimo                            : Petrus Bekti Purwanto
  3. Ketua Lingkungan P. Chrisologus Purwantoro             : Antonius Suharto

Gereja & Kapel di Wonogiri

Gereja Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri
Alamat : Jl. Murtipranoto, 1, Wonogiri, 57612, Sanggrahan, Giripurwo, Wonogiri
Kapel Santo Paulus, Wonokarto
Alamat : Jl. M.T. Haryono, Wonokarto Tengah, Wonokarto, Wonogiri, Jawa Tengah 57612 
Picture
Kapel Santo Paulus, Kedungsono
Alamat : Barangkulon, Kedungsono, Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57563
Picture
Kapel Santa Theresia, Badran
Alamat : Badran Rt 02 Rw 12, Wonokerto, Wonogiri
Kapel Santo Kristoforus, Wuryantoro
Alamat : Rt 01 Rw 05 Jl. Manyaran, Jati, Mlopoharjo, Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah 57661
Picture
Kapel Santo Petrus, Pondoksari
Alamat : Dusun Pondok Sari Rt 03 Rw 10,Sumberejo, Wuryantoro, Wonogiri
Picture
Kapel Santo Petrus dan Paulus, Manyaran
Alamat : Tambakan Rt 03 Rw 01, Karanglor, Manyaran, Wonogiri, Jawa Tengah 57662
Picture
Kapel Santo Antonius, Nglangkir
Alamat : Rt 003 Rw 008, Pijiharjo, Manyaran, Wonogiri
Picture
Kapel Santa Maria Immaculata, Ngadirojo
Alamat : Niru Wetan, Ngadirojo Kidul, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah 57681
Picture
Kapel Santo Thomas, Jlegong
Alamat : Jlegong, Gemawang. Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah 57681
Picture
Kapel Santo Petrus, Sidoharjo
Alamat : Jl. Sidoharjo-Wonogiri, Tremes, Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah 57682
Kapel Marganingsih, Bubakan
Alamat : Candirejo Rt 08 Rw 04, Bubakan, Girimarto, Wonogiri
Kapel Santo Petrus Chrisologus, Purwantoro
Alamat : Jalan Jatiroto, Purwantoro, Dangkrang, Purwantoro, Wonogiri, Jawa Tengah 57695
Picture
Kapel Santo Petrus, Selogiri
Alamat : Kenangan, Gemantar,  Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah 57652
Kapel Roh Kudus, Timang
Alamat : Timang Kulon, Wonokerto, Kec. Wonogiri, Jawa Tengah 57615
Kapel Santo Fransiskus Xaverius, Mento
Alamat : Jl. Raya Mento, Gendaran, Wonoharjo, Kec. Wonogiri, Jawa Tengah 57615
Picture
Kapel Santa Maria Bunda Gereja, Gumiwang
Alamat : Gumiwang Rt 02 Rw 01, Gumiwang Lor, Wuryantoro, Wonogiri
Picture
Kapel Santo Fransiskus Xaverius, Tiken
Alamat : Tiken Rt 04 Rw 10, Pulutan wetan, Wuryantoro, Wonogiri
Picture
Kapel Santo Petrus, Bero
Alamat : Pageyan Rt 01 Rw 08, Desa Bero, Kecamatan Manyaran
Kapel Santo Ignatius, Eromoko
Alamat : Jl. Raya Pracimantoro-Wonogiri, Watulembu Kidul, Puloharjo, Eromoko, Wonogiri, Jawa Tengah 57663
Picture
Kapel Lazarus, Logung
Alamat : Logung Rt.03 Rw.14, Dusun Lagung, Kerjo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah 57681
Picture
Kapel Santa Marta, Mlokomanis Wetan
Alamat : Dusun Dung Winong, Mlokomanis Wetan, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah 57681
Picture
Kapel Santo Yohanes Pembaptis, Girimarto
Alamat : Jl Raya Sidoharjo Girimarto Km 6 Jendi Girimarto, Wonogiri
Picture
Kapel Santa Maria, Jatisrono
Alamat : Dusun Jatisrono, Rt 01 Rw 01, Jatisrono, Wonogiri, Jawa Tengah 57691
Picture
Kapel Santo Mikael, Slogohimo
Alamat : Jl. Slogohimo, Dusun Ngerjopuro, Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah 57694
Picture
Kapel Santo Fransiskus Xaverius, Bulukerto
Alamat : Nguneng Rt 05 Rw 01, Puhpelem, Bulukerto, Wonogiri
Site powered by Weebly. Managed by Rumahweb Indonesia
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki