Dalam rangka merayakan kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, Paroki Wonogiri dan Paroki Danan dengan penuh semangat hadir dalam acara Open House Idul Fitri 2025 yang diselenggarakan di Kantor Bupati Wonogiri. Acara ini menjadi momen spesial untuk mempererat tali silaturahmi antar umat beragama, khususnya umat Muslim dan umat Katolik di wilayah Wonogiri.
Acara halal bihalal ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pejabat pemerintahan, hingga masyarakat umum. Kehadiran para romo dan dewan paroki dari Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri dan Paroki Santo Ignatius Danan di acara tersebut menunjukkan komitmen untuk membangun hubungan yang harmonis antara umat beragama di Kabupaten Wonogiri. Para hadirin juga merasakan suasana penuh kedamaian, saling berbagi kebahagiaan, dan membangun pemahaman yang lebih baik antar warga. Bapak Setyo Sukarno, bupati Wonogiri menyabut umat Katolik dengan ramah dan penuh rasa syukur atas kehadiran umat Katolik dalam acara ini. Bapak Bupati menyempatkan diri untuk bersalaman, berbincang sejenak, foto bersama dan mempersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah tersedia. Open House Idul Fitri 2025 bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan wujud nyata dari kebersamaan dan kerukunan yang telah terjalin di Kabupaten Wonogiri. Sementara itu, rama Alexander Joko Purwanto, Pr selaku pastor kepala Paroki Wonogiri juga mengungkapkan harapannya agar dengan silaturahmi ini dapat terjalin persaudaraan, kerukunan antar umat beragama dan tokoh-tokoh masyarakat di Wonogiri. Relasi yang baik adalah modal untuk membangun Wonogiri yang maju, humanis dan toleran. Semoga umat Katolik juga ikut memberikan sumbangsih yang kontributif terhadap masyarakat di Wonogiri. Tak lupa juga memberikan salam Selamat Idul Fitri 2025, mohon maaf lahir dan batin serta rasa terima kasih atas undangan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Acara berlangsung dengan santai dan penuh keakraban. Para peserta menikmati hidangan khas Idul Fitri yang disajikan dalam open house, seperti ketupat, opor ayam, dan kue-kue lebaran. Suasana kekeluargaan terasa begitu kental, dan banyak di antara peserta yang saling menyapa dan menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri. Harapannya, acara seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh nyata bagi masyarakat lain di Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta memperkuat nilai-nilai saling menghargai dan menghormati antar umat beragama. Semoga kedamaian dan kebersamaan yang terjalin melalui acara ini dapat terus memberi manfaat bagi semua pihak.
0 Comments
Tujuan Pelatihan:
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang mendalam kepada para peserta sehingga mereka siap dan terampil dalam menjalankan pelayanan misa di Wilayah atau Kapel. Dalam konteks pelayanan liturgi, Paramenta memiliki peran yang sangat penting untuk memastikan setiap perlengkapan misa tersedia dengan rapi dan sesuai dengan ketentuan liturgis. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang agar para peserta dapat memahami secara menyeluruh tentang berbagai perlengkapan misa, cara menata dan mempersiapkannya dengan baik, serta pentingnya menjaga kebersihan dan ketepatan penggunaan perlengkapan yang digunakan selama perayaan Ekaristi. Melalui pelatihan ini, peserta juga akan diberikan pemahaman yang lebih dalam tentang liturgi Misa, termasuk bagaimana mengikuti dan mendalami bacaan Misa sesuai dengan Tahun Liturgi yang sedang berlangsung. Tak hanya itu, sesi praktik langsung yang diadakan akan memperkuat kemampuan peserta dalam melakukan tugas-tugas teknis, seperti membersihkan Piala, Sibori, serta perlengkapan lainnya yang digunakan dalam misa. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat lebih percaya diri dan profesional dalam menjalankan tugas mereka sebagai Paramenta, mendukung kelancaran Misa di Wilayah/Kapel masing-masing, serta memperdalam penghayatan iman mereka. Waktu dan Tempat Kegiatan: Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu, 16 Maret 2025, bertempat di Kapel Santa Maria Bunda Allah Jatisrono. Pelatihan mencakup pemahaman tentang perlengkapan Misa, cara menatanya, serta praktik langsung. Selain itu, peserta juga diberikan pengetahuan tentang bacaan Misa sesuai dengan Tahun Liturgi. Rangkaian Kegiatan: Pelatihan dimulai dengan Prakata Pengantar yang disampaikan oleh Wakil Ketua Wilayah Jatisrono, Bapak Anton. Beliau menjelaskan bahwa pelatihan ini berguna untuk meningkatkan keterampilan pelayanan misa. Selanjutnya, Doa Pembukaan dipimpin oleh Ibu Cecilia, memohon berkat Tuhan agar pelatihan berjalan lancar dan bermanfaat bagi para peserta. Setelah itu, dilakukan Perkenalan Tim Kerja Paramenta Paroki, yang terdiri dari anggota yang akan memfasilitasi pelatihan dan mendampingi peserta dalam menjalankan tugas-tugas mereka sebagai Paramenta, guna memastikan kelancaran pelaksanaan misa di Wilayah/Kapel masing-masing. Materi 1: Suster Yanti, SRM, memberikan materi mengenai pengenalan nama-nama perlengkapan misa dan cara menata serta mempersiapkannya dengan benar. Materi ini sangat penting untuk memastikan semua perlengkapan tersedia dan siap digunakan selama perayaan misa. Selain itu, Suster Yanti juga menjelaskan dengan rinci cara membersihkan Piala dan Sibori dengan tepat, mengingat perlengkapan ini sering digunakan dalam liturgi dan memerlukan perawatan khusus. Materi 2: Pada pemateri yang kedua disampaikan oleh Romo Heribertus Budi Purwantoro, Pr, yang memberikan pemahaman mendalam mengenai bacaan misa sesuai dengan Tahun Liturgi. Romo Budi menjelaskan bagaimana bacaan dalam misa dapat menguatkan penghayatan iman umat dan mencerminkan tema-tema yang relevan dalam perjalanan liturgis sepanjang tahun. Pemahaman ini sangat penting agar peserta dapat lebih memahami konteks bacaan dalam misa dan memberikan pelayanan yang lebih bermakna. Praktik: Pelatihan diikuti oleh 20 orang peserta yang terdiri dari perwakilan wilayah berikut:
Peserta pelatihan dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari lima orang. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk melakukan praktik langsung dalam menata dan mempersiapkan perlengkapan misa. Melalui sesi praktik ini, peserta dapat mengaplikasikan materi yang telah diterima sebelumnya, seperti cara membersihkan Piala dan Sibori serta menata perlengkapan misa dengan benar. Pembagian kelompok ini bertujuan agar peserta dapat berlatih secara langsung dalam suasana yang lebih interaktif dan praktis, serta saling berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan tugas Paramenta di Wilayah/Kapel masing-masing. Demonstrasi: Suster Yanti, SRM, melakukan demonstrasi mengenai cara membersihkan Piala dan perlengkapan Misa yang dilapis emas. Ia menjelaskan dengan teliti langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merawat perlengkapan liturgi ini dengan hati-hati agar tetap terjaga kebersihan dan keindahannya. Suster Yanti juga memberikan tips penting tentang penggunaan bahan pembersih yang tepat agar tidak merusak lapisan emas. Demonstrasi ini bertujuan agar peserta memahami teknik yang benar dalam merawat perlengkapan misa. Kata Penutup oleh Bapak Anton Pada pelatihan ditutup dengan Doa Penutup yang dipimpin oleh Bapak Anton dengan mengucap syukur atas berkat yang diterima selama pelatihan. Doa ini memohon kekuatan dan bimbingan Tuhan agar para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam pelayanan Misa di Wilayah/Kapel masing-masing, serta selalu diberkati dalam tugas mereka. Wonogiri, Minggu, 2 Maret 2025 Ibu Paroki melakukan pertemuan perdana di tahun ini. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Gereja Santo Yohanes Rasul Wonogiri. Dalam kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta dengan agenda kegiatan yaitu :
Ibu paroki merupakan sebutan untuk wanita Katolik yang terlibat dalam kegiatan paroki. Pertemuan Ibu Paroki ini melakukan dalam berbagai kegiatan, seperti pendampingan pasangan muda, persiapan prapaskah, dan mengikuti berbagai sarasehan untuk menambah wawasan. Kegiatan: Pertemuan Ibu Paroki ini merupakan pertemuan pertama yang diselenggarakan sebagai bagian dari agenda atau program kerja Ibu Paroki Tahun 2025. Kegiatan ini terinspirasi oleh harapan gereja/paroki untuk mengumpulkan ibu-ibu dari seluruh paroki dalam rangka membangun relasi dan kebersamaan melalui sebuah paguyuban Ibu Paroki yang tidak terkotak-kotak meskipun terkendala oleh jarak atau wilayah yang jauh. Harapan ini adalah agar ibu-ibu merasa tetap menjadi bagian dari Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri. Dengan demikian, gerak langkah ibu-ibu dapat disatukan untuk turut serta dalam kehidupan menggereja di lingkungan mereka masing-masing. Kegiatan Ibu Paroki di setiap lingkungan diharapkan dapat berkontribusi dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Pertemuan pertama ini diisi oleh Romo Lambertus Isri Purnomo, Pr, yang membahas mengenai persiapan masa prapaskah dan pertobatan. Banyak hal yang disampaikan oleh Romo Isri, khususnya terkait dengan upaya membangun spiritualitas iman di masa prapaskah dan pertobatan melalui doa, mati raga, dan amal kasih. Ibu-ibu diajak untuk lebih berperan dalam pendidikan iman di keluarga pada masa prapaskah ini. Selain itu, pertemuan ini juga membahas program kerja Ibu Paroki Tahun 2025 yang lebih sederhana namun memberi kesempatan dan ruang bagi ibu-ibu untuk memberikan ide, gagasan, dan potensi yang mereka miliki. Para ibu diajak untuk membentuk kegiatan di lingkungan yang bermanfaat dalam pengembangan diri untuk keluarga, gereja, dan sesama. |
Archives
June 2025
Categories
All
|