Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki

Berita Paroki

Tim Kana Mengunjungi Lingkungan Paulus Mento: Mukjizat dan Kesaksian Iman yang Menginspirasi

2/24/2025

0 Comments

 
Wonogiri, 24 Februari 2025 – Dalam rangka mempererat hubungan antara Gereja dan umat, tiga tim pastoral dari Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri, yaitu Tim Nazaret, Tim Kana, dan Tim Betlehem, melakukan kunjungan keluarga ke berbagai lingkungan di Wilayah Mento. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan perhatian lebih kepada umat serta memperkuat iman mereka.
Tim Kana, yang dipimpin oleh Romo Isri, melakukan kunjungan pastoral ke Lingkungan Paulus Mento. Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan pergumulan iman umat, memperkuat ikatan persaudaraan, serta memberikan peneguhan iman. Tim Kana mengunjungi enam keluarga di lingkungan tersebut, yaitu Keluarga Bapak G. Suwondo, Keluarga Ibu Elisabeth Sukatmi, Keluarga Bapak A. B. Yadi, Keluarga Bapak Heri/Anasthasia Harjanti, Keluarga Bapak Yosafat Sularno, dan Keluarga Bapak G. Suparno BS.

Kegiatan yang Dilakukan:
Selama kunjungan, Tim Kana memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dari kegiatan ini, yaitu untuk melihat lebih dekat kondisi umat serta mempererat hubungan antara umat dan Paroki. Tim juga mendengarkan keluh kesah dan harapan umat terhadap Gereja. Salah satu sesi yang sangat berarti adalah berbagi pengalaman iman antarumat, yang memberikan kesempatan untuk saling menguatkan. Romo Isri pun memberikan pengarahan dan peneguhan iman bagi umat yang membutuhkan. Kunjungan ditutup dengan doa penutup dan berkat dari Romo.

Pengalaman Berkesan:
Salah satu momen paling berkesan dalam kunjungan ini adalah kesaksian iman yang dibagikan oleh Ibu Elisabeth Sukatmi. Beliau mengisahkan mukjizat yang dialaminya, di mana cucunya yang sudah dinyatakan meninggal dunia secara medis saat masih bayi, ternyata kembali hidup setelah beliau berdoa dengan kepasrahan total kepada Tuhan Yesus. Kisah mukjizat ini memberikan pengingat yang mendalam tentang kuasa Tuhan yang menyembuhkan dan membangkitkan iman umat.

Sambutan Umat:
Umat sangat antusias dan gembira menerima kedatangan Tim Kana. Mereka merasa dihargai dan senang dapat berbagi cerita dengan Romo Isri dan tim. Para umat menunggu dengan sabar giliran kedatangan tim, serta merasa bebas untuk mengungkapkan suka dan duka yang mereka alami selama ini.

Harapan Umat:
Umat berharap agar program kunjungan pastoral ini terus berlanjut, dan mereka juga berharap dapat memperoleh pendalaman iman dari Romo, serta kesempatan untuk berdiskusi mengenai doa. Beberapa umat juga menyampaikan harapan agar perhatian lebih diberikan kepada lansia yang sakit, dengan pemberian sakramen tobat di rumah.
Kunjungan ini diakhiri dengan doa bersama yang penuh harapan dan sukacita, menguatkan umat dalam iman mereka. Dengan kesaksian iman yang dibagikan, diharapkan umat semakin diperkuat dalam perjalanan iman mereka dan semakin dekat dengan Gereja.
​
Kesimpulan dari agenda kegiatan kunjungan Pastoral:
Gereja Hadir di Tengah Umat
Kunjungan Tim Kana ke Lingkungan Paulus Mento berakhir dengan penuh sukacita dan pengharapan. Suasana kebersamaan yang hangat terasa selama kegiatan ini, dengan umat yang merasa dihargai dan diperhatikan. Kisah-kisah iman yang dibagikan, terutama pengalaman mukjizat yang dialami oleh Ibu Elisabeth Sukatmi, semakin memperkuat ikatan spiritual antar umat dan tim pastoral. Dengan harapan agar program kunjungan pastoral ini terus berlanjut, umat berharap dapat terus menerima perhatian dan bimbingan dari Gereja dalam perjalanan iman mereka. Kunjungan ini pun menjadi wujud nyata perhatian Gereja terhadap umat, yang diakhiri dengan doa bersama dan berkat dari Romo Isri. Setelah itu, Tim Kana melanjutkan perjalanan kembali ke Paroki dengan hati yang penuh sukacita dan harapan bagi masa depan yang lebih kuat dalam iman.
0 Comments

Kunjungan Pastoral di Lingkungan Petrus Mento: Mempererat Tali Persaudaraan dalam Iman

2/24/2025

0 Comments

 
Wonogiri, 24 Februari 2025 – Dalam rangka mempererat hubungan antara Gereja dan umat, tiga tim pastoral dari Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri, yaitu Tim Nazaret, Tim Kana, dan Tim Betlehem, melakukan kunjungan keluarga ke berbagai lingkungan di Wilayah Mento. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan perhatian lebih kepada umat serta memperkuat iman mereka.

Tim Betlehem yang dipimpin oleh Romo Budi ini mengunjungi beberapa keluarga di lingkungan Petrus Mento, yaitu Keluarga Bapak Pono, Keluarga Bapak Pur, Keluarga Bapak Sugeng, Keluarga Bapak Driyono, Keluarga Mbah Mariyo, dan Keluarga Ibu Sam. Kunjungan tim ini bertujuan untuk menyapa umat, mendengarkan cerita hidup mereka, dan memberikan pencerahan mengenai pergumulan iman yang mereka hadapi. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi umat untuk berbagi harapan mereka terkait perkembangan Gereja dan kehidupan spiritual mereka.

Selama kunjungan, umat mengungkapkan berbagai cerita, termasuk keluhan mengenai tantangan hidup dan pergolakan iman dalam keluarga. Para keluarga yang dikunjungi merasa sangat dihargai dan diberkati, karena mereka diberi kesempatan untuk berbicara langsung dengan Romo dan tim pastoral. Tidak hanya itu, tim pastoral juga memberikan pengarahan, doa bersama, dan berkat bagi keluarga yang dikunjungi.

Kunjungan pastoral ini diakhiri dengan makan malam bersama di kediaman salah satu umat, yang menambah kehangatan dan kebersamaan antara tim pastoral dan keluarga yang mereka kunjungi. Dengan suasana yang penuh keakraban, kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata perhatian Gereja terhadap umatnya. Kegiatan ini pun menumbuhkan rasa saling peduli dan memperkuat semangat bersama dalam menjalani kehidupan beriman.

Dengan kunjungan ini, diharapkan umat semakin merasakan kedekatannya dengan Gereja dan memperkuat iman mereka dalam kehidupan sehari-hari. Tim pastoral pun kembali ke Paroki dengan hati yang penuh sukacita, berdoa agar setiap keluarga yang mereka kunjungi senantiasa diberikan berkat dan kekuatan dalam iman.
​
Kunjungan pastoral di Lingkungan Petrus Mento pun ditutup dengan penuh kehangatan dan kebersamaan. Kegiatan ini tidak hanya mempererat tali persaudaraan antara umat dan Gereja, tetapi juga memberikan kesempatan bagi umat untuk berbagi cerita dan pengalaman iman yang menginspirasi. Tim pastoral yang melakukan kunjungan merasa berbahagia dapat mendengarkan pergumulan iman umat dan memberikan penguatan melalui doa serta pengarahan. Dengan harapan agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut, umat di Lingkungan Mento merasa lebih dekat dengan Gereja dan lebih kuat dalam iman. Kunjungan ini berakhir dengan doa penutup dan berkat dari Romo, sebelum Tim pastoral kembali ke Paroki dengan sukacita, membawa harapan dan berkat bagi setiap keluarga yang telah mereka kunjungi.
0 Comments

Kunjungan Pastoral: Gereja Makin Dekat, Umat Semakin Erat

2/24/2025

1 Comment

 
Wonogiri, 24 Februari 2025 – Dalam upaya mempererat tali persaudaraan, tiga tim pastoral dari Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri, yaitu Tim Nazaret, Tim Kana, dan Tim Betlehem. Ketiga tim ini melakukan kunjungan keluarga ke berbagai lingkungan di Wilayah Mento. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang sapaan hangat dari Gereja kepada umat, tetapi juga membuka ruang bagi mereka untuk berbagi kisah hidup, pergumulan iman, dan harapan bagi Gereja.
 
Tim Nazaret: Menyapa dan Mendengarkan dengan Hati
Tujuan kunjungan Tim Nazaret adalah Lingkungan Barnabas Mento yang dipimpin oleh Romo Joko dengan anggota, yaitu Pak Aji, Bu Yulia, Bu Yuni, dan Pak Anton Djamiko (Tim TPKP). Dan, keluarga yang dikunjungi oleh Tim Nazaret adalah Keluarga Bapak Maryono, Keluarga Bapak Sriyanto, Keluarga Ibu Prapti, Keluarga Ibu Dwi Winarni dan Keluarga Bapak Pardi
 
Kegiatan yang dilakukan yang dilakukan Tim Nazaret:
Kegiatan kunjungan keluarga ini meliputi menyapa keluarga, berkenalan dengan anggota keluarga, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan informasi serta solusi sesuai kebutuhan umat. Beberapa keluarga juga bertanya berbagai hal kepada Romo. Tidak hanya itu, para anggota dari Tim Nazaret juga berusaha memberikan penjelasan serta bantuan yang dibutuhkan oleh umat dikemudian harinya.
 
Pengalaman paling berkesan:
Setiap kunjungan memiliki kesan tersendiri karena kami selalu disambut dengan hangat dan penuh keakraban. Namun, yang paling berkesan kali ini adalah kisah dari dua keluarga yang dengan terbuka menceritakan kondisi perkawinan anak-anak mereka. Mereka menghadapi kesulitan akibat perkawinan beda agama, salah satunya terkait dengan pendidikan anak-anak yang harus sesuai dengan dokumen Kartu Keluarga, sementara dua anak mereka sejak kecil mendapat dididikan secara Katolik oleh neneknya. Hal ini menjadi perhatian yang mengharukan bagi kami, terutama karena ini terjadi di Paroki kita. Romo memberikan solusi agar anak-anak mereka tetap dapat diproses penerimaan sakramen baptis dengan izin orang tua demi penyelamatan jiwa. Cerita ini membuka mata hati kami tentang banyaknya jiwa yang perlu diselamatkan.
 
Sambutan umat:
Keluarga yang dikunjungi menyambut dengan sangat baik kegiatan ini. Mereka terlihat antusias dalam mempersiapkan diri, tempat, dan segala sesuatu untuk menyambut kedatangan kami. Mereka merasa senang dan bersyukur karena mendapatkan giliran kunjungan pada tahap pertama ini. Salah satu keluarga bahkan telah mempersiapkan diri untuk berbagi pengalaman iman dan mujizat yang pernah dialami.
 
Pengaruh kunjungan terhadap hubungan umat dan gereja:
Dalam kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara umat dan Gereja. Melalui sapaan kami, umat merasa diperhatikan dan semakin berani untuk berbagi cerita secara terbuka. Bayangan akan rasa takut untuk berkomunikasi dengan pengurus atau Romo diharapkan menjadi hilang. Sehingga, diharapkan umat menjadi merasa lebih dekat dengan para pengurus Gereja ataupun Romo Paroki.
 
Harapan umat:
Umat sangat berharap agar kegiatan kunjungan ini dapat terus dilanjutkan karena mereka benar-benar merasa tersapa secara pribadi. Kebahagiaan mereka semakin bertambah dengan kehadiran Romo yang memberikan perhatian langsung.
 
Kesimpulan dari agenda kegiatan kunjungan Pastoral: Gereja Hadir di Tengah Umat
Dalam kunjungan ini, tim banyak menerima berbagai cerita dari para umat. Mereka secara terbuka menceritakan berbagai kisah tentang pergumulan mereka, mulai dari anak-anak yang berpindah keyakinan hingga yang mulai jarang ke gereja. Atau kisah kesulitan yang dihadapi saat pernikahan beda agama. Mereka berharap ada bimbingan lebih lanjut dari Romo dalam menghadapi tantangan iman dalam keluarga.
 
Kedatangan segenap tim di keluarga-keluarga di lingkungan ternyata sangat dinanti dan dihargai. Karena di setiap tim mendengar proses kehidupan dalam keluarga yang ternyata penuh dengan pergolakan, tak jarang umat membutuhkan bantuan dari Paroki untuk peneguhan dan penguatan iman. Tidak hanya itu, kita dapat banyak belajar dan mengambil hikmah dari proses "mendengarkan" kisah para umat.
 
Jadi, kita dapat mengambil hikmah dari kunjungan ini bahwa kehadiran Gereja di tengah umat sangatlah penting dan ternyata sangat dinanti. Umat merasa bahwa kunjungan ini sangat berarti karena mereka benar-benar tersapa secara pribadi. Selain mempererat hubungan, umat merasa diperhatikan dan semakin berani terbuka kepada Romo serta pengurus Gereja. Kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut, membawa terang dan harapan bagi setiap keluarga Katolik di Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri.
1 Comment

Kegiatan Anjangsana PIAR Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri - Paroki Santa Maria Assumpta Cawas

2/23/2025

0 Comments

 
​Pada hari Minggu, 23 Februari 2025, telah terlaksana kegiatan Anjangsana PIAR antara Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri dan Paroki Santa Maria Assumpta Cawas yang diadakan di Gereja Santa Maria Assumpta Cawas, Kalten. Acara ini mencakup berbagai kegiatan, seperti ramah tamah, games interaktif, dan sambutan, serta peneguhan dari Romo Simon Atas Wahyudi Pr selaku Romo Paroki Santa Maria Assumpta Cawas, Klaten.

Banyak kesan dan pesan kegembiraan yang dapat ditangkap dari kegiatan ini, salah satunya anak-anak PIAR mendapat teman baru dari Paroki Cawas. Dalam Anjangsana PIAR ini, anak-anak PIAR sangat antusias dan gembira atas kunjungan balasan ke Paroki Cawas ini. Mereka sangat senang dapat berwisata rohani, bertemu teman baru dari Paroki Cawas, dan berinteraksi dalam  berbagai kegiatan yang telah disiapkan oleh teman-teman dari Paroki Cawas. Sehingga harapan kami ke depannya dari kegiatan Anjangsana PIAR ini dapat rutin dilakukan untuk memupuk tali silaturahmi tidak hanya di Cawas saja, tetapi juga ke Paroki lain di sekitar Wilayah Santo Yohanes Rasul Wonogiri.

Mengapa memilih ke Cawas, Klaten?
Kunjungan ini dilakukan sebagai kunjungan balasan ke Paroki Cawas. Dalam kunjungan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi yang telah terjalin. Hanya saja, dengan kegiatan ini, anak-anak PIAR memiliki wawasan dan pengetahuan yang menjadi langkah awal dari kebangkitan rohani anak-anak dan juga sebagai ajakan bagi anak-anak PIAR agar lebih terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di gereja, seperti kegiatan Bina Iman Anak PIAR yang rutin dilaksanakan pada minggu kedua dan keempat setiap bulannya. Selain itu, kami berharap agar anjangsana ini bisa menjadi kegiatan yang rutin dilakukan, baik ke luar Paroki maupun dalam Paroki sendiri, bahkan ke wilayah-wilayah di sekitar.

Yang Terlibat:
Selain pendamping dari Yoras dan Cawas, terdapat juga suster dari Yoras serta Romo Simon Atas Wahyudi Pr, Romo Paroki Cawas, yang sudah meluangkan waktu untuk menyambut kedatangan kami. Tak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan besar hingga acara ini dapat terlaksana. Total pendamping yang hadir terdiri dari 7 orang pendamping dari Yoras, 2 suster dari Yoras, serta 16 orang pendamping dari Paroki Cawas. Pada kesempatan ini, pendamping dari Yoras Wonogiri hanya melibatkan pendamping dari Paroki belum melibatkan pendamping wilayah.
​
Harapan:
Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap semakin banyak anak-anak PIAR yang mau terlibat aktif dan mengikuti kegiatan Bina Iman Anak yang kami adakan. Kami berharap kegiatan ini dapat menarik dan menggerakkan anak-anak serta orang tua, dan semakin menunjukkan bahwa kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam pendampingan ini. Selain itu, kami sebagai pendamping juga dapat berbagi pengalaman, menambah wawasan, dan merefresh diri agar dapat melayani dengan lebih baik lagi. Pada akhirnya, kami berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin yang kami jalankan ke depannya.
0 Comments

Seminar Hukum Perkawinan: Memahami Perkawinan Katolik dengan Lebih Jelas

2/23/2025

1 Comment

 
Wonogiri, Minggu, 23 Feb 2025, Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri baru saja mengadakan Seminar Hukum Perkawinan Katolik yang dipandu oleh Romo Dr. Agustinus Tri Edy warsono, Pr. Seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pernikahan dalam Gereja Katolik, termasuk tantangan yang sering dihadapi umat dalam kehidupan berkeluarga.
Banyak kasus perkawinan yang dibahas dalam seminar ini, salah satunya perkawinan beda agama. Pernikahan beda agama ini dianggap yang tidak sah menurut Gereja. Hal ini dikarenakan dalam pernikahan hanya sah dalam hukum negara (sipil), tetapi tidak dalam hukum gereja.

Ada satu kasus yang menarik perhatian, yaitu kasus seorang wanita yang sudah menikah dan menjadi istri orang diculik. Dalam masa penculikan itu, wanita tersebut menghilang. Hanya saja di kemudian hari wanita tersebut menikah dengan orang lain. Maka dari itu, dapat dikatakan wanita ini menikah dua kali dengan pasangan hanya saja pernikahan yang pertama menikah di gereja, tetapi bercerai dan menikah lagi secara sipil tanpa menyelesaikan pernikahan sebelumnya dalam gereja.

Dan tak kalah menarik dalam kasus seorang istri yang meninggalkan suaminya karena alasan ekonomi. Hanya saja di kemudian hari wanita ini tercatat menikah lagi secara Islam melalui Pernikahan Eksklusif Sipil (PES).

Dalam Seminar Hukum Perkawinan Katolik ini, Romo Tri Edy menegaskan bahwa dalam ajaran Katolik sebuah perkawinan merupakan sakramen yang tidak dapat diceraikan. Namun, ada beberapa kasus tertentu gereja dapat memberikan kemurahan rohani. Hanya saja kemurahan rohani dalam gereja ini tidak boleh disalahartikan sebagai "izin untuk bercerai”.

Selain itu, Romo juga menegaskan bahwa perkawinan beda agama hanya dapat dilakukan dengan dispensasi dari otoritas Gereja. Syaratnya, pasangan Katolik harus tetap menjaga imannya, mendidik anak-anak secara Katolik, dan pihak non-Katolik harus mengetahui komitmen pasangannya.

Kemudian, Romo juga membuka memberikan kesempatan untuk peserta bertanya atau memberikan kesan mendalam seputar masalah keluarga dalam perkawinan Katolik. Beberapa pertanyaan atau pernyataan dari para peserta adalah
  1. Ketua lingkungan yang menyoroti materi tentang Perkawinan Efek Sipil sangat relevan dengan banyak kasus yang terjadi di masyarakat saat ini. Beliau mengharapkan seminar seperti rutin diadakan untuk menekan kasus-kasus yang sudah dijelaskan dalam seminar ini. Sehingga diharapkan kita selalu teguh hidup dalam menggereja dan kuat iman dalam keluarga Katolik
  2. Prodiakon menyatakan bahwa ada tantangan yang sangat besar dalam membantu pasangan yang menghadapi masalah pernikahan dan menjelaskan hukum perkawinan Katolik. Kemudian. Romo menjawab dan menyatakan bahwa seorang prodiakon dapat juga membantu umat dengan menjelaskan halangan pernikahan dan memberikan pemahaman yang tepat tentang hukum Gereja. Tidak hanya itu, Prodiakon dapat membantu umat memahami pentingnya persiapan perkawinan melalui KPHB (Katakese Persiapan Hidup Berkeluarga). Sehingga, Prodiakon harus aktif membangun kesadaran umat tentang pentingnya hukum perkawinan Katolik, melalui penjelasan yang jelas dan terbuka.
  3. Salah seorang Umat Paroki yang bertanya tentang kasus-kasus umum, seperti halangan beda agama dan pernikahan dengan efek sipil. Selanjutnya Romo menjawab dan menegaskan bahwa pasangan yang sedang menghadapi konflik rumah tangga harus mengingat tujuan perkawinan dan memperkuat iman mereka. Konflik yang terjadi di rumah tangga, seperti faktor ekonomi, kesibukan pasangan, dan pengaruh pihak lain dapat merusak keutuhan iman pasangan. Sehingga diperlukan kesetiaan, komunikasi yang baik, dan saling pengampunan yang menjadi kunci untuk mempertahankan pernikahan.
  4. Umat Paroki yang menanyakan seputar perkawinan yang sah dan tidak sah menurut ajaran Katolik, serta penjelasan terperinci tentang hal ini. Dalam penjelasannya, Romo Edy menjelaskan bahwa perkawinan yang sah adalah perkawinan antara dua orang yang sudah dibaptis, terbebas dari halangan nikah, dan dirayakan sesuai tata cara yang ditentukan Gereja Katolik. Romo juga memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami, disertai humor yang menggelitik tentang syarat pernikahan yang sah dan tidak sah menurut ajaran Katolik, yakni
  • Syarat-syarat perkawinan sah Katolik, yaitu
A. Terbebas dari halangan nikah. 
B. Ada kesepakatan kedua belah pihak. 
C. Dirayakan di hadapan tiga orang, yaitu petugas resmi Gereja Katolik dan dua orang saksi. 
D. Diteguhkan oleh petugas resmi Gereja Katolik, seperti uskup, pastor paroki, diakon, atau                    awam yang mendapat yurisdiksi dari uskup. 
  • Perkawinan yang tidak sah, yaitu
A. Perkawinan antara dua orang yang salah satu pihak belum dibaptis. 
B. Perkawinan yang dirayakan tanpa izin tegas dari otoritas Gereja Katolik yang berwenang. 
C. Perkawinan yang dilakukan dengan maksud untuk menikahi orang tertentu melakukan              pembunuhan terhadap pasangan orang itu atau terhadap pasangannya sendiri. 
D. Perkawinan Katolik bersifat monogami dan indissolubile, artinya tidak dapat diceraikan              kecuali oleh kematian.

    5. Sekretariat Paroki, banyak kasus yang dihadapi contohnya kasus halangan beda agama, misalnya Katolik menikah dengan non-Katolik. Dalam penjelasannya, Romo menegaskan bahwa pasangan yang menghadapi halangan seperti perbedaan agama harus konsultasi dengan Romo untuk mengurus dispensasi atau izin yang sesuai. Dan, Romo memberikan beberapa tips untuk pasangan muda untuk selalu ingat janji pernikahan dan sakramen yang sangat sakral. Jangan cepat berpikir untuk bercerai, selalu ada jalan untuk menyelesaikan masalah bersama.Sehingga dalam akhir seminar didapatkan beberapa pesan dan kesan yang dapat disimpulkan di antaranya
  • Peran Prodiakon dan Pengurus ParokiProdiakon memiliki tugas utama dalam pelayanan sakramen, tetapi juga dapat membantu memberikan pemahaman kepada umat mengenai halangan pernikahan, validitas perkawinan, dan pentingnya konsultasi dengan Romo sebelum menikah.
Selain itu, Sekretariat paroki juga memiliki peran penting dalam membantu pasangan yang ingin menikah, tetapi menghadapi hambatan, seperti perbedaan agama. Pihak Sekretariat Paroki dapat menyarankan untuk konsultasi dengan Romo untuk memahami prosedur yang harus dilalui. Sebagai contoh jika ada pasangan yang akan mengurus dispensasi atau izin ekumene jika menikah dengan pasangan dari gereja Kristen lain maka Sekretariat Gereja dapat menjelaskan prosedur konsultasi kepada Romo Paroki.
  • Pesan bagi Pasangan yang Akan MenikahRomo menegaskan dalam seminar ini bahwa perkawinan dalam Gereja Katolik bukan sekadar ikatan hukum, tetapi juga sakramen yang suci. Sehingga, pasangan yang akan menikah perlu memiliki kesiapan iman, saling keterbukaan, dan komunikasi yang baik. Tantangan dalam rumah tangga seperti masalah ekonomi, kesibukan, dan perbedaan karakter bisa dihadapi dengan kesetiaan, perjuangan bersama, dan pengampunan.
​
Dan sebagai penutup, peserta seminar diajak untuk melakukan pembinaan bagi umat mengenai hidup berkeluarga yang baik. Harapan Romo dan peserta seminar, untuk yang belum menikah dapat melakukan persiapan kursus persiapan perkawinan yang lebih komprehensif. Dan, bagi peserta seminar yang sudah menikah dapat menjalankan perkawinan dengan penuh sukacita dalam lindungan Roh Kudus. Sehingga, keluarga Katolik dapat semakin kuat dalam iman dan tetap setia pada janji perkawinan mereka.
1 Comment

Dua Warga Baru Resmi Menjadi Anggota Gereja Katolik dalam Misa Wilayah Kota Timur

2/14/2025

1 Comment

 
Suasana penuh syukur menyelimuti Misa Wilayah Kota Timur yang berlangsung pada Jumat malam, 14 Februari 2025, pukul 18.00 WIB, di kediaman Bapak Thomas Suwarno, Lingkungan Xaverius. Misa ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan umat, tetapi juga momen istimewa dengan diterimanya dua warga baru ke dalam Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul.

Dua warga baru yang diterima dalam persekutuan Gereja Katolik adalah Irene Herliana Widyasari dari Lingkungan Ignatius dan Debora Desi Santiyawati dari Lingkungan Xaverius. Sebelum resmi bergabung, mereka berasal dari Gereja Kristen.

Irene Herliana Widyasari dari Lingkungan Ignatius dan Debora Desi Santiyawati dari Lingkungan Xaverius telah menjalani pendidikan tentang ajaran Gereja Katolik selama empat hingga lima bulan dan sudah dinyatakan resmi diterima sebagai anggota gereja. Kedua warga tersebut telah mengikuti 16 kali pertemuan bersama katekis sebelum momen penerimaan ini.

Dalam Misa Penerimaan Warga Baru dalam Lingkungan Gereja Katolik ini dipimpin oleh Romo A. Joko Purwanto, Pr. MisaWilayah Kota Timur ini disemarakkan oleh Paduan Suara Ignatius yang telah menyanyikan beberapa lagu pujian dari teks liturgi khusus buku Madah Bakti sehingga menambah syadu misa tersebut. Tak lupa, kesyahduan tersebut berkat iringan organ dari Organis Okky. Dan, umat yang hadir untuk menyaksikan penerimaan warga baru gereja katolik pun turut membawa Buku Madah Bakti.

Dalam homilinya, Romo Joko, mengingatkan Irene dan Debora untuk aktif dalam kehidupan menggereja dan berperan aktif dalam lingkungan masing-masing. "Sekarang Kalian telah resmi menjadi bagian dari Gereja Katolik. Jagalah dan kembangkanlah iman kalian dengan terus berpartisipasi dalam kehidupan menggereja," pesan Romo Joko.
​
Selamat kepada Irene dan Debora atas perjalanan iman mereka yang baru. Semoga mereka semakin bertumbuh dalam kasih dan iman Katolik, selalu terlibat dalam kegidatan menggereja, serta setia dalam pelayanan di lingkungan dan paroki. Berkah Dalem!
1 Comment

Penyegaran Tim Katekese untuk Pendampingan Hidup Berkeluarga di Rayon Selatan

2/9/2025

0 Comments

 
Tim Penyegaran dari Tim TPKP Kevikepan Surakarta mengadakan pelatihan untuk para pengajar Kelas Persiapan Hidup Berkeluarga (KPHB) di Aula Susteran Hendragiri Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan teknik baru dalam menyampaikan materi kepada calon pasangan suami istri agar sesi KPHB lebih menarik dan dapat menyentuh hati peserta.

Acara ini diisi oleh narasumber, Romo Yoseph Aris Triyanto, MSF, yang berbagi pengalaman dan strategi dalam menyampaikan materi dengan cara yang tidak membosankan. "Penting bagi pengajar KPHB untuk dapat berkomunikasi dengan cara yang menyentuh hati peserta, sehingga mereka merasa lebih terhubung dan termotivasi untuk menerapkan nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan rumah tangga mereka," ujar Romo Yoseph.

Salah satu fokus dari kegiatan ini adalah regenerasi para pengajar KPHB, yang diharapkan dapat terus berkembang dan memiliki pendekatan yang lebih segar dalam mengajar. Romo Yoseph menambahkan, "Selain memberikan materi yang berbobot, kita juga harus memastikan bahwa para peserta merasa didorong untuk terlibat aktif dalam kehidupan paroki setelah mereka menikah. Ini penting untuk membangun komunitas gereja yang lebih solid dan saling mendukung."

Diharapkan, dengan pendekatan baru ini, KPHB dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi para calon pasangan suami istri, tidak hanya dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga mereka, tetapi juga dalam mendorong mereka untuk terlibat lebih dalam dalam kegiatan paroki dan gereja secara keseluruhan.
​
Acara ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Tim TPKP Kevikepan Surakarta untuk memperkuat pembinaan keluarga Katolik di wilayah Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri.
0 Comments

    Archives

    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    October 2024
    August 2024
    April 2024
    December 2023
    November 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    December 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021

    Categories

    All
    Arsip Berita
    Berita Paroki
    Pengumuman
    Surat Edaran
    Surat Gembala

    RSS Feed

Site powered by Weebly. Managed by Rumahweb Indonesia
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki