Pekan ketiga Juni 2025, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Perayaan Ekaristi dan ibadat sabda berlangsung di seluruh wilayah di Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri. Perayaan Ekaristi diantaranya berlangsung di Kapel Roh Kudus Wilayah Timang dan Kapel Petrus & Paulus Wilayah Manyaran, masing-masing pada Sabtu dan Minggu, 14-15 Juni 2025.
Di Kapel Roh Kudus Timang, perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Lambertus Issri Purnomo Murtyanto, Pr. Dalam homilinya, Romo Issri mengajak kaum muda untuk belajar menggunakan konsep "Tritalis" yang ada dalam rumusan Tritunggal Mahakudus yaitu Bapa, Putra, dan Roh Kudus. "Kita semua harus menjadi satu karena Allah yang satu adalah yang esa," begitu Romo menekankan. Lebih lanjut Romo menjelaskan mengapa warna liturgi hari itu berwarna putih, yaitu simbol khusus (Triqueta) dari ke-Tritunggalan. Perayaan kenaikan Tuhan memiliki makna yang sama dengan kebangkitan-Nya, yaitu bahwa Yesus telah dipermuliakan oleh Bapa setelah melaksanakan tugas-Nya didunia ini. Kenaikan Tuhan Yesus ke surga bukan hanya peristiwa simbolis untuk di peringati, tetapi merupakan bagian dari proses pengamatan manusia oleh Allah. Hal ini memberikan tugas dan tanggung jawab kepada umat Katolik yang beriman kepada Tuhan Yesus untuk melanjutkan misi-Nya didunia, yaitu memberikan kabar kerajaan surga telah dekat dan keselamatan kepada semua orang yang mau menerimanya. Sementara itu pada Minggu, 15 Juni 2025, perayaan Ekaristi di Wilayah Manyaran dipimpin oleh Romo Heribertus Budi Purwantoro Pr. Dalam homilinya, Romo mengajak umat untuk mengimani konsep Tritunggal Mahakudus kaitannya dengan bagaimana kebaikan Allah yang ingin selalu menyelamatkan umatnya. Tritunggal memuat kepercayaan bahwa Tuhan Bapa, Yesus Sang Putra dan Roh Kudus adalah satu kesatuan. Dalam kitab suci sudah dijelaskan tentang keesaan Allah: Bapak, Anak dan Roh Kudus serta bagaimana karya yang dilakukan. Rasul Paulus menegaskan bahwa kita adalah anak Allah, "Semua orang yang dipimpin Roh Kudus adalah anak Allah . Roh itu bersaksi bersama sama dengan Roh kita, bahwa kita adalah anak anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita menerima janji-janji Allah yang akan menerimanya bersama sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama sama dengan Dia." (Agustina Widya Pratiwi & Yolenta Bellena/ Komsos)
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
June 2025
Categories
All
|