Ada banyak cara umat dalam merayakan HUT kemerdekaan Republik Indonesia, mulai dari upacara bendera, misa, aneka lomba, syukuran hingga pementasan budaya. Di Wilayah Kota Utara, bersamaan dengan jadwal misa wilayah, umat menggelar pementasan wayang modifikasi pada Kamis 21 Agustus 2025 dengan lakon "Laku Muksa".
Sore itu misa dipimpin oleh Romo Heribertus Budi Purwantoro, Pr mulai pukul 18:00 WIB, bertempat di Kapel Santo Paulus Wonokarto, Wilayah Kota Utara. Dalam kotbahnya Romo Budi menyampaikan, hendaknya sebagai umat Katolik kita memiliki 3B yakni Berkumpul, Berdoa, dan Berbagi. Selesai misa, diadakan syukuran kemerdekaan RI dengan pementasan Wayang Modifikasi. Pada pementasan malam itu, Bapak Budoyo Hartono dari Lingkungan Timotius berperan sebagai dalang, sementara wayang diperankan oleh gabungan dari pengurus dan kuum muda Wilayah Kota Utara. Romo Budi pun turut menjadi bagian dari pementasan. Menurut Ibu Kristina Setyaningsih sebagai Pamong Umat Lingkungan Timotius, pementasan tersebut berawal dari obrolan ringan para pengurus Wilayah Kota Utara dan Romo Budi. Wayang modifikasi ini kemudian mengambil judul "Laku Muksa". Laku Muksa adalah spiritual yang mengarah pada perjalanan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan Tuhan berkaitan dengan ritual keimanan. Pementasan tersebut juga diuraikan dengan refleksi membangun jiwa. Bahwa sebagai pemimpin hendaknya tidak semena-mena menggunakan kekuasaannya. Sementara itu seluruh manusia juga memiliki kewajiban kepada Tuhan dan berbangsa serta bernegara. Meskipun hujan, namun semangat umat Wilayah Kota Utara tidak surut. Tidak hanya dilihat dari kehadiran umat, tapi juga adanya semangat berbagi melalui banyaknya donasi konsumsi. Sebagai penutup pementasan, Romo Heribertus Budi Purwantoro, Pr membacakan renungan yang dikemas dalam puisi berjudul “Panjaluke Bocah”. Rangkaian acara pun berakhir pada pukul 19:45 WIB. (Fransisca Anindya/ Komsos)
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
September 2025
Categories
All
|