Sabtu (7/6/2025) Senja memancar di sudut langit barat, saat sebuah lonceng nyaring berbunyi. Suara musik pengiring pun mulai memainkan perannya. Barisan berjubah putih lalu berjalan memasuki altar, diiringi lagu "Datanglah Roh Pencipta". Sore itu, seluruh umat di kapel St. Christoporus Wuryantoro, Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri bersiap menyambut perayaan Ekaristi Vigili Pentakosta.
Roh Kudus itu membimbing kita, Roh Kudus itu menuntun kita, Roh Kudus itu menyatukan kita. Sehingga persatuan iman di dalam Kristus, kita hidup bersama. Kita Disadarkan oleh nilai-nilai yang diajarkan oleh Kristus sendiri. Dan nilai-nilai itu adalah yang terutama dalam hukum cinta kasih begitu tutur Romo Alexander Joko Purwanto, Pr dalam homilinya. Romo Joko juga menyinggung tentang keterbatasan manusia, seperti dalam bacaan pertama dari Kitab Kejadian, saat sekelompok orang ingin setara dengan Tuhan. Maka mereka membangun kota dengan menara yang tinggi, supaya mereka mampu menyetarai Tuhan. Tetapi kita perlu sadar diri bahwa seorang manusia memiliki keterbatasan, kerapuhan. Sehingga, perasaan ingin setara dengan Tuhan merupakan perasaan angkuh manusia dan tidak mencerminkan buah-buah Roh Kudus. Perayaan Pentakosta menjadi momentum umat untuk kembali merefleksikan bagaimana Roh Kudus selalu menuntun untuk berbuah kepada Tuhan dan sesama. Seperti diungkapkan oleh salah seorang umat yang hadir. "Secara pribadi aku harus banyak belajar memahami dan menaati apa yang dibisikan Roh Kudus kepadaku agar dalam kehidupanku seturut dengan kehendak Roh kudus yang selalu membimbing dan menuntunku, sehingga buah-buah Roh Kudus menjadi nyata dalam kehidupanku" ungkap Gegod (67), seorang umat di wilayah St. Christoporus Wuryantoro. Buah-buah Roh Kudus adalah kasih sayang, damai sejahtera, suka cita, kerendahan hati, pengampunan, kerukunan. Saya juga berharap setiap pribadi mau belajar mentaati apa yg menjadi kehendak/bisikan Roh, sehingga tidak hanya mengikuti ego pribadi yang menjauhkan kasih Tuhan, Imbuh Gegot. Perayaan Ekaristi malam itu berjalan begitu hangat. Selain membawa ingatan akan terbentuknya gereja, peristiwa Pentakosta memperbaharui semangat umat pada Kuasa Roh Kudus untuk terus berbuah seperti apa yang sudah diajarkan Tuhan. Menyoal tentang Pentakosta, yakni peristiwa yang begitu sakral bagi umat katolik di seluruh dunia. Sebab hal tersebut tentunya berkaitan tentang sejarah gereja, yaitu bermula saat Roh Kudus turun atas para rasul pada hari ke-50 setelah paskah. Peristiwa Pentakosta menjadi momentum Roh Kudus memberikan karunia-Nya kepada para rasul untuk menjalankan misi penginjilan di seluruh dunia. Kuasa Roh Kudus tersebut memampukan para rasul dalam mengajar, memberkati, dan mepertobatkan orang-orang sehingga terbentuklah komunitas beriman yang menjadi dasar Gereja Katolik. Oleh: Rachel Sukma/Peserta Magang Komsos
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
June 2025
Categories
All
|