Siapakah yang Kamu Cari? Visualisasi Jalan Salib: Mengenang Wafat dan Sengsara Tuhan Yesus Kristus4/18/2025 Wonogiri, 18 April 2025 – Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri kembali menyelenggarakan Visualisasi Jalan Salib di Gunung Gandul Wonogiri. Kegiatan yang sudah menjadi tradisi bagi Umat Katolik Wonogiri pada saat Perayaan Jumat Agung. Perayaan ini bertujuan untuk mengenang dan merenungkan sengsara dan wafat Tuhan Yesus Kristus melalui peragaan yang menggambarkan perjalanan Yesus Kristus sejak mulai ditangkap, dicela, disiksa, dan akhirnya mati di kayu salib. Tidak hanya itu, Umat diajak untuk berjalan menuju puncak Gunung Gandul yang berjarak kurang lebih tiga kilometer. Perjalanan umat ini dimaknai sebagai bentuk penghayatan atas penderitaan hingga wafat Yesus Kristus. Dalam perjalanan menuju lokasi penyaliban tersebut, setiap perhentian akan dihidupkan melalui drama teatrikal, narasi, dan musik yang akan membawa umat untuk lebih mendalami makna pengorbanan Yesus.
Acara Visualisasi Jalan Salib yang dilaksanakan pada Jumat, 18 April 2025, mulai pukul 07.30 WIB di Gunung Gandul, Wonogiri cukup syahdu. Kegiatan visualisasi ini diikuti oleh umat di Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri sebagai bagian dari rangkaian perayaan Paskah. Segenap panitia pun mengundang seluruh umat Katolik di Paroki Santo Yohanes Rasul Wonogiri dan umat paroki lain untuk hadir dan bersama-sama merenungkan makna pengorbanan Yesus Kristus. Siapakah yang Kamu Cari? Tema yang diusung kali ini adalah Siapakah yang Kamu Cari? Dalam Yohanes 18:4-7, Yesus bertanya kepada para serdadu dan penjaga yang datang menangkap-Nya, “Siapakah yang kamu cari?” Pertanyaan ini tidak hanya untuk mereka, tetapi juga untuk kita semua yang mengikuti perjalanan-Nya melalui Jalan Salib. Di tengah zaman yang penuh kebingungan, hoaks, manipulasi kebenaran, dan nilai-nilai yang dipelintir, membuat pertanyaan ini menggema dengan kuat: Siapakah yang kamu cari? Banyak orang di zaman ini haus akan kebenaran dan keselamatan. Namun, kita selalu mencarinya di tempat yang salah—dalam kekuasaan, kekayaan, atau popularitas. Dalam dunia yang serba instan dan serba bisa dibeli, kebenaran seakan menjadi barang langka. Kita hidup di tengah budaya relativisme yang menuntut kebenaran dapat disesuaikan menurut kenyamanan pribadi. Akan tetapi, salib Kristus justru menunjukkan bahwa kebenaran itu mutlak dan bukan tanpa harga. Yesus tidak hanya menunjukkan jalan menuju kebenaran—Dia adalah Kebenaran itu sendiri (Yohanes 14:6). Jalan salib-Nya adalah bukti kasih dan ketaatan total kepada kehendak Bapa, demi keselamatan manusia. Di sanalah kita melihat bahwa kebenaran sejati bukanlah tentang membenarkan diri, tetapi tentang mengorbankan diri demi kasih. Refleksi Jalan Salib mengajak kita untuk merenungkan kembali apa yang kita cari dalam hidup ini. Apakah kita benar-benar mencari Yesus—sang Kebenaran dan sang Juru Selamat—atau hanya mencari berkat-Nya tanpa mau memikul salib bersama-Nya? Di tengah dunia yang bingung dan gelap, kita dipanggil untuk menjadi saksi kebenaran. Bukan dengan argumen yang keras, melainkan dengan hidup yang mencerminkan kasih dan pengorbanan Kristus. Dan, ketika kita bertanya, “Siapakah yang kamu cari?”, semoga hati kita menjawab dengan tulus: “Yesus, Sang Kebenaran dan Sang Keselamatan.” Semoga kita yang datang dapat merasakan maknanya dalam perjalanan penuh refleksi ini! Berkah Dalem.
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
June 2025
Categories
All
|