Sinergi Dalam Iman: Cerita di Balik Layar Persiapan Natal Kapel St. Christoporus Wuryantoro12/26/2025 Di balik lancarnya perayaan Ekaristi, ada tangan-tangan terampil dan hati yang tulus bekerja untuk Tuhan. Di Kapel St. Christoporus Wuryantoro, persiapan Natal ini bukan sekedar rutinitas, melainkan persembahan bersama untuk menyambut kehadiran Allah dalam keluarga (25/12/2025).
Menjelang Natal tahun 2025, suasana kapel St. Christoporus Wuryantoro tampak lebih hidup. Para petugas liturgi, mulai dari tim paduan suara Christovoice, tim dekorasi, misdinar, dan petugas lainnya bahu-membahu mempersiapkan segalanya demi mengidupkan tema “Allah Hadir Untuk Menyelamatkan Keluarga”. Bagi mereka ini adalah cara nyata untuk menjemput berkat Tuhan bagi keluarga-keluarga di Wilayah St. Chistoporus Wuryantoro ini. Sentuhan Estetika di Altar dan Gua Natal Sentuhan pertama yang langsung menyapa mata adalah transformasi wajah altar, goa dan pohon natal. Tim dekorasi Kapel St. Christophorus tampak sibuk merangkai ornamen-ornamen. Tahun ini, dekorasi tidak hanya mengejar keindahan, tetapi juga kehangatan. Melalui penataan kandang, pohon natal, hiasan altar yang apik, mereka ingin menciptakan suasana di mana setiap keluarga yang datang merasa "pulang" ke rumah Tuhan. Bagi tim dekorasi, setiap helai bunga dan ranting yang dipasang adalah doa agar suasana batin umat semakin siap menyambut kelahiran Tuhan Yesus Kristus Juru Selamat kita. “Pembuatan dekorasi Goa Natal ini membuat saya mampu berkreativitas dengan baik karena tidak ada spesifikasi atau aturan khusus dari paroki misalnya dari segi ukuran dan konsep yang paten”, ungkap Joko Purwanto salah satu panitia dekorasi Natal Kapel Christoporus Wuryantoro tahun ini. “Bagi saya pelayanan itu, yang terpenting adalah hatinya senang, dan tulus mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab kita”, imbuh Joko. Disiplin di Balik Jubah Putih Keindahan visual di altar tentu tidak lengkap tanpa kekhidmatan gerak putra altar. Di tengah kesibukan dekorasi, para anggota Misdinar atau Putra Altar juga tak kalah serius. Di bawah arahan pendamping, mereka melakukan gladi bersih untuk memantapkan setiap gerakan mulai dari perarakan, membawa wiruk, memukul gong, hingga membunyikan lonceng. Latihan intensif ini dilakukan agar prosesi liturgi berjalan rapi dan tanpa hambatan, karena mereka percaya bahwa kedisiplinan adalah bentuk hormat tertinggi dalam melayani Tuhan. Meskipun setiap putra altar yang bertugas dalam perayaan natal kali ini didominasi dengan mereka yang masih duduk di bangku SMP dengan segala kesibukan sekolah dan aktivitas lainnya, semangat untuk tetap melayani tetap menjadi prioritas utama. “Aku senang menjadi misdinar apalagi diberi kepercayaan membawa wirug. Meskipun terkadang terasa panas, namun hal tersebut tidak mengurangi semangatku untuk melakukan pelayanan”, jelas Jovena Amore atau biasa dipanggil More sebagai salah satu misdinar yang bertugas. “Aku juga merasa senang karena bisa melayani Tuhan dengan baik dari awal sampai akhir, dan dipercaya membawa navikula berpasangan dengan More”, imbuh Angelica Ivana atau akrab disebut Angel. More dan Angel memang terlihat dekat sedari kecil, sehingga kekompakkan mereka dalam melakukan pelayanan sebagai misdinar tidak diragukan lagi. Ketika Talenta Dipersembahkan Dengan Hati Nyanyian indah nan merdu dalam Perayaan Ekaristi Natal kali ini, dinyanyikan oleh kelompok paduan suara Christovoice. Kelompok paduan suara ini cukup eksis di Kapel Wuryantoro. Terbentuknya paduan suara ini dari perwakilan masing-masing lingkungan di Wilayah Wuryantoro. Mereka terdiri dari tiga sopran, dua alto, dua tenor, satu bass. “Proses latihan menuju natal ini cukup seru. Apalagi saat menghadapi lagu-lagu baru, setiap personil sangat gigih berlatih meskipun terkadang saat mau latihan, tiba-tiba hujan deras, mati listrik, bahkan ada yang sakit”, ucap Gabriel Kidung Tresna Ismu Aji sebagai organis di Christovoice. Persiapan yang kurang lebih dilakukan selama satu bulan ini, baginya cukup menantang. Gabriel juga sempat menyampaikan bahwa dalam pelayanan Christovoice natal kali ini, suasananya terasa baru karena terdapat penambahan instrumen baru yaitu biola sebagai pemanis “Rasanya sangat bersuka cita karena ternyata semakin banyak anak muda yang mau menggunakan talentanya untuk melayani Tuhan”, imbuh Gabriel saat diwawancarai tim magang Komsos. Gabriel juga menjelaskan bahwa makna suka cita baginya dalam pelayanan bukan tentang soal teknik bermusik, atau indahnya suara yang dihasilkan paduan suara. Namun, tentang Tuhan yang memberi kita talenta, dan bagaimana kita bisa mengembalikannya untuk Tuhan. Kesalahan teknik dalam melakukan pelayanan musik adalah hal yang wajar baginya. “Yang terpenting adalah bagaimana ketulusan hati kita dalam melayani”, tuntas Gabriel. Menghayati Hadirnya Allah dalam Keluarga Segala lelah dalam persiapan ini sebenarnya berakar pada satu pesan kuat yang ingin disampaikan melalui tema tahun ini. “Tema Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga adalah sebuah ajakan bagi umat di Wuryantoro untuk menyadari bahwa keluarga adalah tempat pertama Tuhan menyatakan kasih-Nya”, tutur Rm. Heribertus Budi Purwanto, Pr dalam homilinya. Melalui Natal 2025 ini, diharapkan keluarga-keluarga tidak hanya berkumpul secara fisik, tetapi juga mengalami pemulihan, kedamaian, dan keselamatan yang dibawa oleh kelahiran Yesus Kristus. Perayaan ekaristi Natal yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut terasa begitu hangat dan menyentuh hati karena terdapat bahan refleksi baru bagi saya sendiri. Mencintai keluarga, menjaga keluarga untuk tetap dalam kasih Tuhan Yesus menjadi tugas yang harus selalu dilakukan oleh setiap kita anggota keluarga entah ayah, ibu, ataupun anak tanpa terkecuali. Sebagai penutup perayaan yang sederhana namun penuh makna, setelah Ekaristi selesai, panitia mengajak seluruh umat untuk makan bersama Romo Budi. Kebersamaan ini menjadi simbol nyata dari semangat kekeluargaan yang ingin dihidupi yaitu duduk bersama, berbagi hidangan, dan mepererat persaudaraan. Dalam suasana hangat itulah perayaan Natal tidak hanya dirasakan di altar, tetapi juga di tengah kehidupan umat sebagai satu keluarga besar dalam kasih Tuhan. (Rachel Sukma/ Komsos)
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2025
Categories
All
|
RSS Feed