Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki

katekese

Kelahiran Yohanes Pembaptis

12/23/2024

0 Comments

 
Puncta 23 Desember 2024
Senin Adven IV
Lukas 1: 57-66

DALAM pewayangan, lahirnya seorang tokoh disertai dengan tanda-tanda atau pralambang. Ketika Jabang Tetuka atau Gatotkaca lahir, ari-arinya tidak dapat dipotong. Senjata apa pun yang dimiliki para Pandawa tak mampu memutus ari-ari jabang bayi.

Kakek mereka, Begawan Abiyasa menasehati agar Arjuna pergi ke Kahyangan minta senjata kepada para Dewa. Narada keliru memberikan keris kepada Karna. Maka terjadilah perebutan antara Arjuna dan Karna.

Arjuna hanya berhasil merebut warangka atau wadahnya, sedangkan keris dibawa Karna. Dengan warangka itu ari-ari Gatotkaca dapat dipotong. Kelak ia tumbuh sebagai ksatria yang gagah perkasa.

Gatotkacalah yang pertama maju perang dalam Baratayuda. Ia gugur untuk mempersiapkan Pandawa mencapai kemenangan. Ia menjadi pembuka jalan bagi para Pandawa mengalahkan kejahatan.

Hari ini kita mendengar kisah lahirnya Yohanes Pembaptis. Zakaria dan Elisabet kendati sudah usia dikaruniai anak. Ada beberapa peristiwa yang menandai lahirnya Yohanes. 

Zakaria mengalami bisu karena tidak percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhan mampu menganugerahkan anak pada Elisabet, istrinya. Nama calon anak sudah diberikan sebelum lahir. Namanya Yohanes. Berbeda dengan nama ayahnya, Zakaria.

Maka heranlah semua orang melihat tanda-tanda aneh yang mereka alami. Mereka berkomentar karena takjub akan kejadian-kejadian di sekitar kelahiran Yohanes. 

Semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.”

Allah telah merencanakan kehidupan kita sejak awal. Kita diajak untuk tunduk dan percaya. Hanya dengan percaya, kita mampu melihat karya ajaib Tuhan. 

Kita siapkan hati untuk melihat keajaiban Tuhan pada Natal ini. 

Mencoba ruas tol Prambanan,
Belok kanan menuju ke Kaliurang.
Yohanes lahir untuk buka jalan,
Bagi Sang Almasih yang akan datang.

Wonogiri, siapkanlah hatimu, Natal hampir tiba
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Turne

12/22/2024

0 Comments

 
Puncta 22 Desember 2024
Minggu Adven IV
Lukas 1: 30-45

ISTILAH “turne” sering dipakai para pastor di pedalaman Kalimantan untuk mengunjungi umatnya yang berada di pelosok-pelosok kampung. Turne dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya bepergian dalam rangka menjalankan tugas. 

Selama tugas di Paroki Nanga Tayap, setiap dua bulan sekali saya mengadakan turne ke stasi-stasi, mengunjungi umat, merayakan Ekaristi dan sakramen lainnya.

Stasi terjauh yang dikunjungi berjarak 163 km dari paroki, yakni Stasi Harjon dan Beginci Darat. Jalan yang dilewati masih jalan tanah dan licin berlumpur. Kami harus keluar masuk hutan dengan jalur yang berat. 

Kendati demikian jarak yang jauh, medan yang sulit dan berat tidak membuat hati kami ciut dan takut. Semua dilakukan demi pelayanan kepada umat di pedalaman.  Pekerjaan berat kalau dilakukan dengan penuh sukacita terasa enak dan ringan.

Setelah mendengar kabar bahwa Elisabet mengandung pada usia tuanya, Maria tergerak untuk mengunjungi. Perjalanan jauh ditempuh dari Nasaret ke Ein Kareem, sejauh kurang lebih 145 km. 

Tidak ada kendaraan bermotor waktu itu. paling-paling hanya kuldi, unta atau binatang beban. Dalam keadaan mengandung, Maria berjalan sejauh itu. 

Jarak jauh tidak penting. Malam gelap tetap disikat. Lelah dan lapar tidak dinalar. Cinta mengalahkan segalanya. Maria ingin berbagi rasa dan menolong Elisabet yang sudah tua. Maka ia tinggal tiga bulan sampai Elisabet melahirkan anaknya.

Pertemuan dua wanita ini sungguh membahagiakan. Bahkan anak dalam kandungan Elisabet ikut bersorak kegirangan. Berbagi sukacita dan kegembiraan adalah berkah yang mengalir. 

Kita bisa melakukannya dengan sederhana. Menyapa, memberi senyum dan salam taklim kepada sesama bisa menularkan berkah.

Zaman sekarang kita makin egois dan pelit memberi sapaan. Kita sering hanya pakai emotikon di HP untuk menyapa orang. HP tidak bisa mewakili sapaan dan senyuman kita. 

Orang merasa hambar hanya dengan kiriman emotikon. HP tidak bisa mewakili perasaan kita yang terdalam.

Jangan malas untuk datang, berkunjung, memberi salam dan pelukan bagi orang yang kita sayangi. Dengan cara itu kita mengalirkan berkat, semangat, sukacita dan kegembiraan. 

Maria memberi teladan bagaimana menyalurkan kasih dan sukacita dengan berkunjung, hadir, berjumpa dan menyapa.

Musim liburan hampir tiba,
Mari jalan-jalan ke tempat wisata.
Marilah kita sering menyapa,
Memberi senyum dan kabar gembira.

Wonogiri, senyummu menggetarkan jiwa
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Salam Maria

12/21/2024

0 Comments

 
Puncta 21 Desember 2024
Sabtu Adven III
Lukas 1: 39-45

KITA setiap hari melantunkan doa “Salam Maria.” Bahkan sehari bisa lebih dari puluhan kali mendoakannya. Namun kita sering tidak sadar melakukannya. Hanya sebatas doa yang keluar dari bibir yang komat-kamit saja.

Kalau kita merenungkan doa “Salam Maria,” melalui perikope yang kita dengarkan dalam bacaan hari ini, kita akan melihat karya Allah yang luar biasa. Berkat Tuhan mengalir bagi semua orang yang percaya. 

Seperti kata Elisabet, “Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

Sapaan lembut penuh kasih ibarat alunan musik yang merdu. Profesor Chung-Hey Chen dari College of Nursing di Kaohsiung Medical University Taiwan mengadakan penelitian hubungan antara musik klasik dengan janin dalam kandungan. 

Ia menyebutkan bahwa terapi musik mampu menurunkan tingkat kecemasan, stres hingga depresi saat menjalani kehamilan.

Maria datang mengunjungi Elisabet yang sedang mengandung. Dua wanita yang sama-sama diberkati Allah ini saling menyapa dan mengungkapkan kegembiraan mereka. Bahkan bayi yang ada di kandungan Elisabet melonjak kegirangan.

Kunjungan dan sapaan Maria kepada Elisabet seperti alunan musik yang merdu bagi Yohanes Pembaptis. Ia bersukacita dan melonjak kegirangan. Relasi orang yang beriman semestinya membawa sukacita dan kegembiraan bagi sekitarnya.

Kita bisa belajar dari dua wanita yang hebat ini. Mereka saling berbagi kegembiraan dan menimba semangat hidup dari berkat Allah. Kunjungan dan sapaan kasih bisa semakin menguatkan dalam peziarahan hidup setiap orang.

Mari kita wujudkan doa “Salam Maria” dengan saling berbagi sukacita kepada setiap orang. Kita saling menyapa dan mengunjungi dengan penuh kasih.

Ke Blabak beli tahu kupat,
Tahunya empuk rasanya nikmat.
Santa Maria ibu penuh rahmat,
Elisabet juga menerima berkat.

Wonogiri, doakanlah kami ya Maria
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Keajaiban Emma Kok

12/20/2024

0 Comments

 
Puncta 20 Desember 2024
Jumat Adven III
Lukas 1: 26-38

EMMA KOK penyanyi cilik, 15 tahun menggemparkan panggung hiburan dengan suaranya yang merdu. Dalam konser bersama Andre Rieu di Maastricht tahun lalu, Emma menyanyikan lagu berjudul “Voila” dengan penuh penghayatan, sehingga banyak penonton terkesima, bahkan tak kuasa meneteskan air mata.

Siapa sangka kalau Emma mengidap penyakit gastroparesis yaitu penyakit kelumpuhan lambung yang membuat Emma harus makan lewat selang yang disalurkan ke dalam perutnya. Tetapi ia tidak putus asa. Penyakit bukan halangan.

Emma punya mimpi besar menjadi penyanyi dan mengumpulkan dana untuk kesembuhan penyakitnya. Ia berkeliling ikut konser dunia bersama Andre Rieu yang mengorbitkannya menjadi bintang besar.

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. Tuhan memberikan talenta besar kendati kita memiliki kekurangan atau kelemahan seperti Emma Kok.

Dalam bacaan Injil hari ini, Maria mendapat kabar bahwa ia akan melahirkan seorang anak laki-laki. Padahal dia belum bersuami. Sesuatu yang mustahil dari kacamata manusia. Apa yang disampaikan malaikat Gabriel adalah hal yang di luar nalar sehat. Tidak mungkin terjadi. 

Tetapi Maria memilih untuk mengikuti rencana Allah. "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." 

Dengan semangat kerendahan hati Maria terjadilah kehendak-Nya. Allah menjadi manusia. Imanuel, Allah beserta kita. Hal yang mustahil dari sisi manusia. Tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Dari dahulu sampai sekarang Allah membuat sesuatu yang mustahil terjadi. Dulu Maria melahirkan Sang Imanuel, sesuatu yang mustahil. Kini Emma Kok mengalami kemustahilan bisa menyanyi kendati mengalami kelumpuhan lambung.

Percayakah anda bahwa Allah mampu membuat keajaiban, hal-hal yang mustahil bisa terjadi dalam hidup kita?

Gua Kerep ada di kota Ambarawa,
Di sana ada kereta uap zaman Belanda.
Tuhan bertindak di luar nalar kita,
Demi keselamatan semua umat manusia.

Wonogiri, aku ini hamba Tuhan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Tak Ada yang Mustahil

12/19/2024

0 Comments

 
Puncta 19 Desember 2024
Kamis Adven III
Lukas 1: 5-25

BIMBANG akan kuasa Tuhan atau meragukan kebaikan-Nya sering kita alami manakala doa-doa kita tidak dikabulkan Tuhan. Sudah menikah bertahun-tahun, tidak dikaruniai anak. Sudah berdoa dan berpuasa lama tidak diberi pekerjaan. Sering berziarah ke Gua Maria mana-mana, tidak diberi jodoh. Sering puasa tiap minggu, masalah selalu ada.

Banyak usaha, doa dan puasa kita lakukan, tetapi rasanya seperti tak didengarkan oleh Tuhan. Bahkan ada yang mempertanyakan eksistensi Tuhan, “Apakah Tuhan itu ada kok doa-doa saya tidak didengarkan?”

Pengalaman eksistensial itu diceritakan Lukas dengan kisah hidup Zakaria dan Elisabet yang sudah tua renta tidak dikaruniai anak. Mereka adalah orang saleh. Zakaria adalah seorang imam yang bertugas di Bait Allah.  Apakah dia kurang berdoa? Pasti tidak! 

Mengapa mereka tidak dikaruniai anak? Di balik semua peristiwa itu Tuhan pasti punya rencana. Tuhan selalu bertindak tepat pada waktunya. 

Penantian panjang itu dijawab oleh berita malaikat bahwa Elisabet akan mengandung seorang anak laki-laki. 

Seperti petir di siang bolong berita itu tak dinyana tak diduga. Zakaria bingung, ragu dan bimbang. “Masakan istriku yang sudah mandul tua akan melahirkan? Mana mungkin hal itu bisa terjadi!”

Zakaria tidak percaya. Karena ketidakpercayaannya, ia diganjar menjadi bisu. Ia lupa bahwa Abraham dan Sara melahirkan Ishak pada masa tuanya. 

Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan Mahakuasa dan bisa bertindak apa, bagaimana dan kapan pun juga.

Walaupun Zakaria tidak percaya, tetapi Allah tidak membatalkan janji-Nya. Itulah kemurahan hati Allah kepada manusia. 

Dari kisah Zakaria ini, Lukas mau mengajak kita untuk tetap berharap, tanpa putus asa bahwa di mata Tuhan tidak ada perkara yang terlalu besar. Tak ada yang mustahil bagi-Nya. 

Dunia dan isinya saja diciptakan dan dipelihara, apalagi hanya keinginan kita, ciptaan-Nya. Tetaplah berharap dan percaya.

Dari Makasar ke Tana Toraja,
Singgah dulu di Bukit Nona.
Tuhan pasti akan menjawab doa,
Tak ada yang mustahil bagi-Nya.

Wonogiri, selalu berharap…
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Belajar dari Yusuf, Suami Maria

12/18/2024

0 Comments

 
Puncta 18 Desember 2024
Rabu Adven III
Matius 1: 18-24

KARYA Allah sungguh tak terselami. Kehendak Allah itu tersembunyi dari alam pikiran manusia. Namun dengan kerendahan hati dan kesabaran, kita perlahan-lahan mampu memahami dan mengikuti rencana Allah.

Demikianlah yang dialami oleh Yusuf yang bertunangan dengan Maria. Ia berproses bersama Roh Kudus untuk memahami jalan pikiran Allah.

Adat Yahudi sudah biasa bahwa hubungan perkawinan dimulai dengan pertunangan. Mereka sudah “dijodohkan” tetapi belum tinggal satu rumah.

Betapa terkejutnya Yusuf saat mengetahui bahwa Maria mengandung padahal mereka tidak serumah. Ia mencoba membatalkan pertunangan itu dengan diam-diam. 

Artinya hanya dihadapan dua orang saksi saja tanpa diumumkan secara publik, supaya tidak mencemarkan nama baik Maria. Yusuf punya tenggang rasa.

Namun sedang memikirkan masalah itu, dalam mimpi, Malaikat menasehati Yusuf untuk menerima Maria sebagai istrinya, sebab anak yang dikandung berasal dari Allah. 

Ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

Yusuf pun taat dan bertindak sesuai dengan perintah Tuhan melalui malaikat-Nya. Yusuf adalah seorang pribadi yang berani mengambil tanggungjawab. Ia tidak ingin mempermalukan Maria di depan umum.

Yusuf tidak memikirkan kepentingan dan kebahagiaanya sendiri, tetapi lebih memilih berjalan di bawah kuasa Tuhan. Ia yakin bahwa Anak yang lahir itu sebagai bukti “Allah menyertai kita” yakni Sang Imanuel.

Jika kita mau mengikuti kehendak Allah, kita yakin Allah beserta kita dan membimbing langkah kita.

Ke pasar membeli kain tapeh,
Untuk nambal yang rojah-rajeh.
Yusuf teladan bapa yang saleh,
Ia berbudi luhur dan “sumeleh.”

Wonogiri, berilah kami hati yang tulus ikhlas
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Angka Membawa Makna

12/17/2024

0 Comments

 
Puncta 17 Desember 2024
Selasa Adven III
Matius 1: 1-17

CAK LONTONG pelawak yang sering mengajak penonton dengan kata-katanya; “Mikir…..!” sering mengatakan bahwa nama membawa rasa. Dia kemudian menerangkan nama-nama tamu yang hadir dengan arti dan maksudnya yang lucu-lucu, bikin penonton tergelak-gelak.

Dalam perikope Injil Matius ini, pengarang menjelaskan angka membawa makna. Matius menuliskan silsilah Yesus Kristus mulai dari Abraham, Daud sampai kepada Yesus, anak Maria dan Yusuf.

Ada hal aneh dan rumit dituliskan disini. Ada 14 keturunan diurutkan sampai 3 kali. Keseluruhan berjumlah 42 keturunan. Angka 14 dalam Bahasa Hibrani adalah bilangan nama Daud. 

Orang Jawa kalau menyebut angka 7 langsung paham akan maksudnya yakni angka pitulungan atau keberuntungan.

Demikian juga orang Yahudi, membaca angka 14 langsung paham dan teringat bilangan nama Daud, raja paling hebat di Israel. 14 keturunan diurutkan sampai 3 kali. Angka tiga mengingatkan janji Allah kepada Abraham yakni tanah terjanji, keturunan yang banyak dan berkat melimpah bagi anak-cucu. 

Angka 42 yakni 3 kali 14 keturunan mengingatkan 42 perhentian dari Mesir ke tanah pusaka di Kanaan. Mereka dibimbing oleh Yahwe agar sampai ke tanah terjanji dan tetap percaya bahwa Allah sepanjang masa menyertai umat-Nya.

Keanehan lain lagi juga ditulis oleh Matius yakni, di antara sekian banyak nama laki-laki yang disebut, terselip empat nama perempuan yakni Tamar, Rahab, Rut dan Bersyeba, istri Daud dari Uria.

Empat perempuan ini berlatar belakang “buruk.” Bahkan Rut adalah orang di luar Israel, bangsa terpilih. Tetapi kendati demikian dipakai oleh Allah untuk menjadi saluran keselamatan yang menurunkan Yesus. 

Dengan ini Matius mau menerangkan bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud dan Abraham. Ia adalah anak Allah yang menjelma untuk menyelamatkan segala bangsa, bukan hanya Israel saja. Kita semua ditebus dan diselamatkan oleh Yesus Kristus.

Persahabatan bubar karena uang,
Kebiasaan gali lubang tutup lubang.
Kita bersyukur pada nenek moyang,
Dari mereka kita bisa menjadi orang.

Wonogiri, hormati nenek moyang kita
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

“Menep”

12/16/2024

0 Comments

 
Puncta 16 Desember 2024
Senin Advent III
Matius 21:23-27

KATA dalam Bahasa Jawa ini bisa berarti diam hening, tenang, mengendap, tidak bergejolak. Bisa digambarkan seperti kopi yang disedu air panas dan kemudian diaduk-aduk, lalu didiamkan sebentar. Ketika diam tenang, kopi itu akan “menep” mengendap dan enak dinikmati.

Kata ini juga bisa dipakai untuk menggambarkan suasana hati dan pikiran. Orang yang hati dan pikirannya sudah “menep” dia akan tenang, waspada, bijaksana, jernih, terang menghadapi segala perkara. Orang yang sudah “menep” bisa menguasai keadaan dan jernih memandang segala sesuatu.

Dalam pewayangan, orang yang sudah menep diibaratkan seperti seorang ksatria yang keluar dari pertapaan. Dia dengan tenang berhadapan dengan Buta Cakil yang penuh gejolak. Kata dan tingkah lakunya tidak teratur, tak terkendali. 

Yesus ditanya oleh para imam-imam serta tua-tua bangsa Yahudi, dan mereka bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?"

Hal ini berhubungan dengan aksi Yesus sebelumnya ketika dia mengusir para pedagang di Bait Allah. Pasti para pedagang itu melapor kepada para tua-tua dan imam-imam yang berkuasa mengatur kegiatan bisnis mereka.

Yesus dengan hati dan pikiran yang “menep” tidak menjawab pertanyaan mereka tetapi justru balik bertanya, untuk mengajak mereka merenung. 

"Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?"

Yesus mengatasi jalan pikiran para tua-tua dan ahli kitab itu. Hal itu bisa terjadi karena Yesus sudah “menep.” Ia menguasai hati dan pikiran-Nya agar tidak terjebak pada pikiran kaum Yahudi. Ia tidak bingung, panik, lepas kontrol, tetapi tenang, hening dan bijaksana.

Belajar dari Yesus, dalam menghadapi kesulitan dan hambatan, masalah dan beban persoalan hidup, kita diajak “menep,” tenang, kuasai diri dan tidak panik. Dengan begitu pasti kita akan mampu lepas dari aneka persoalan.

Hujan semalam belum mereda,
Sungai meluap sampai jalan raya.
Bersikap tenang dan waspada,
Kuasai diri dalam segala perkara.

Wonogiri, bertindak dengan tenang
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Ajakan "Gawe Becik, Dudu Gawe Serik"

12/15/2024

0 Comments

 
Puncta 15 Desember 2024
Minggu Advent III
Lukas 3: 10-18

BEBERAPA waktu lalu ada seorang tokoh  religius ”kepleset” dengan ucapan yang memaki dan merendahkan penjual teh di sebuah ceramah. 

Netizen langsung bereaksi keras dan memprotes atas ucapan itu. Orang itu kemudian minta maaf dan mundur dari jabatannya sebagai staff khusus presiden.

Saya jadi teringat apa yang pernah dikatakan oleh Ahok yang mengutip kata-kata Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke 16, “Kalau mau melihat karakter seseorang, berilah dia kekuasaan. Jika dalam kekuasaan tidak menyalahgunakan, orang tersebut sudah teruji.” 

Seorang panutan semestinya mengajarkan kebaikan dan keutamaan. Tutur kata dan perbuatannya didengar dan dilihat banyak orang. 

Segala sikapnya akan ditiru oleh umat yang dibimbingnya. Sangat disayangkan jika ada tokoh atau pemimpin justru memberi teladan yang kurang baik dan tidak terpuji.

Yohanes Pembaptis adalah guru rohani yang mengajarkan kebaikan dan keutamaan. Banyak orang datang kepadanya dan bertanya, “Apakah yang harus kami lakukan?” Ia menuntun mereka untuk berbuat baik, peduli pada sesama yang kekurangan.

"Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."

Kepada para pemungut cukai, ia berkata, "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu." 

Kepada para prajurit, Yohanes berkata, "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Yohanes juga memberi teladan tentang kerendahan hati seorang pemimpin. "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” 

Yohanes adalah guru yang mengajak "gawe becik" berbuat baik bukan "gawe serik" menyakiti orang lain. Itulah esensinya seorang pemimpin atau tokoh panutan.

Semoga muncul pemimpin yang rendah hati dan peduli kepada orang kecil, miskin dan menderita, bukan orang-orang yang menggunakan kekuasaan untuk menindas dan menghina rakyat kecil dan tak berdaya 

Pergi mancing ke Pulau Buru,
Ada ikan duyung pakai celana biru.
Seorang pemimpin adalah guru,
Ia jadi panutan, digugu dan ditiru.

Wonogiri, wartakan kebaikan dan kebenaran
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Warta Kenabian

12/14/2024

0 Comments

 
Puncta 14 Desember 2024
PW. St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja
Matius 17: 10-13

ELIA adalah nabi besar di Israel. Dia berjuang untuk mengembalikan Israel kepada Yahwe walau harus melawan Raja Ahab dan istrinya, Izebel yang membawa dewa-dewi Baal. Elia menubuatkan tidak akan ada embun atau hujan di Israel karena ketidakpercayaan mereka pada Yahwe.

Elia menantang Ahab untuk mengumpulkan nabi-nabi Baal. Ada 450 nabi palsu. Mereka ditantang untuk memanggil dewa-dewinya agar menurunkan api di atas korban. 

Nabi-nabi Baal tidak berhasil, sedang doa Elia didengarkan Yahwe. Rakyat mengakui Yahwe adalah Tuhan dan mereka menangkap nabi-nabi palsu dan membunuhnya. Elia diancam untuk dibunuh oleh Izebel. 

Selain itu Elia mengkritik Ahab yang karena bujukan Izebel mau merebut tanah Nabot di Yizreel. Ia merasa selalu diganggu oleh Elia. Dia ingin membalas dendam atas kematian nabi-nabinya. Maka Elia melarikan diri ke padang gurun dan tinggal di gunung Horeb. 

Yohanes Pembaptis datang membawa roh Nabi Elia. Ia berusaha mengembalikan umat pilihan-Nya kepada Allah. Pesan Malaikat Gabriel kepada Zakaria tentang kelahiran Yohanes berkata, “Ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Yohanes juga menegur raja Herodes karena perkawinannya dengan Herodias tidak sah. Ia merebut istri saudaranya, Filipus. Karena hal ini, Yohanes ditangkap, dipenjara dan dipenggal kepalanya.

Yesus pun menubuatkan diri-Nya yang akan diperlakukan sama dengan Yohanes Pembaptis. Dia ditolak oleh bangsa-Nya sendiri dan dihukum mati di salib. 

Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka.”

Orang yang membawa kebenaran sering tidak disukai, dimusuhi dan ditolak. Beranikah kita mewartakan kebenaran seperti Elia, Yohanes Pembaptis atau Yesus sendiri?

Marilah kita belajar rendah hati.
Kita semua sama di hadapan ilahi.
Kalau kita mau jadi seorang nabi.
Penjual teh pun harus dihormati.

Wonogiri, wartakanlah kebenaran dengan santun
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments
<<Previous
Forward>>

    Archives

    December 2034
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    February 2024
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    July 2021

    Categories

    All
    Hello Romo!
    Katekese
    Puncta
    Rubrik Alkitab

    RSS Feed

Site powered by Weebly. Managed by Rumahweb Indonesia
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki