Puncta 19 Desember 2024
Kamis Adven III Lukas 1: 5-25 BIMBANG akan kuasa Tuhan atau meragukan kebaikan-Nya sering kita alami manakala doa-doa kita tidak dikabulkan Tuhan. Sudah menikah bertahun-tahun, tidak dikaruniai anak. Sudah berdoa dan berpuasa lama tidak diberi pekerjaan. Sering berziarah ke Gua Maria mana-mana, tidak diberi jodoh. Sering puasa tiap minggu, masalah selalu ada. Banyak usaha, doa dan puasa kita lakukan, tetapi rasanya seperti tak didengarkan oleh Tuhan. Bahkan ada yang mempertanyakan eksistensi Tuhan, “Apakah Tuhan itu ada kok doa-doa saya tidak didengarkan?” Pengalaman eksistensial itu diceritakan Lukas dengan kisah hidup Zakaria dan Elisabet yang sudah tua renta tidak dikaruniai anak. Mereka adalah orang saleh. Zakaria adalah seorang imam yang bertugas di Bait Allah. Apakah dia kurang berdoa? Pasti tidak! Mengapa mereka tidak dikaruniai anak? Di balik semua peristiwa itu Tuhan pasti punya rencana. Tuhan selalu bertindak tepat pada waktunya. Penantian panjang itu dijawab oleh berita malaikat bahwa Elisabet akan mengandung seorang anak laki-laki. Seperti petir di siang bolong berita itu tak dinyana tak diduga. Zakaria bingung, ragu dan bimbang. “Masakan istriku yang sudah mandul tua akan melahirkan? Mana mungkin hal itu bisa terjadi!” Zakaria tidak percaya. Karena ketidakpercayaannya, ia diganjar menjadi bisu. Ia lupa bahwa Abraham dan Sara melahirkan Ishak pada masa tuanya. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan Mahakuasa dan bisa bertindak apa, bagaimana dan kapan pun juga. Walaupun Zakaria tidak percaya, tetapi Allah tidak membatalkan janji-Nya. Itulah kemurahan hati Allah kepada manusia. Dari kisah Zakaria ini, Lukas mau mengajak kita untuk tetap berharap, tanpa putus asa bahwa di mata Tuhan tidak ada perkara yang terlalu besar. Tak ada yang mustahil bagi-Nya. Dunia dan isinya saja diciptakan dan dipelihara, apalagi hanya keinginan kita, ciptaan-Nya. Tetaplah berharap dan percaya. Dari Makasar ke Tana Toraja, Singgah dulu di Bukit Nona. Tuhan pasti akan menjawab doa, Tak ada yang mustahil bagi-Nya. Wonogiri, selalu berharap… Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |