Lingkaran Natal merupakan salah satu lingkaran perayaan misteri-misteri Kristus sepanjang satu tahun liturgi dengan kekhususan misteri kedatangan Tuhan. Lingkaran Natal terdiri dari masa Adven sebagai masa penantian kedatangan Almasih dan masa Natal sebagai perayaan misteri kelahiran Tuhan. Selama lingkaran Natal ini, kita mengenang dan merayakan kedatangan Tuhan, “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yoh. 1: 11-12). Masa Adven Masa Adven kita maknai sebagai masa penantian penuh harapan dan sukacita akan kedatangan Tuhan dan masa mempersiapkan Natal dengan sikap pertobatan. Masa Adven bertujuan mempersiapkan Hari Raya Natal dengan mengarahkan hati, supaya umat dengan penuh pengharapan menantikan Tuhan pada akhir zaman. Dari sisi teologis, dalam masa Adven, kita dapat melihat dimensi historis-sakramental keselamatan Allah yakni Allah yang berkenan hadir dalam sejarah hidup manusia. Allah menghendaki agar Gereja hidup dalam keberlangsungan proses karya keselamatan Allah yang sudah, sedang, dan senantiasa dinantikan. Maka Gereja mempunyai tugas misioner untuk mewartakan Sabda Allah kepada segala bangsa dan menyerukan ajakan untuk selalu berjaga-jaga. Dalam masa Adven, Gereja juga mengajak umat beriman untuk menghayati keutamaan-keutamaan kristiani. Keutamaan-keutamaan kristiani itu menjadi semangat dasar pada masa Adven yakni pengharapan, takwa dalam sikap iman, sikap tobat dan berpaling pada Allah, berjaga-jaga, kemurnian hati, dan penghargaan atas martabat orang lain. Dalam masa Adven kita juga dapat mengenangkan dan belajar dari tokoh-tokoh teladan dalam sejarah keselamatan seperti: Yesaya, Yohanes Pembaptis, Maria dan Yosef, para gembala, tiga majus dari timur. Masa Adven dimulai dengan ibadat sore menjelang hari Minggu yang jatuh pada tanggal 30 November atau yang terdekat dengan tanggal itu dan berakhir sebelum ibadat sore menjelang Hari Raya Natal. Masa Adven terdiri dari empat minggu dengan tema-tema pokok, sbb: 1) Minggu Adven I: pewartaan tentang kedatangan Tuhan kembali dan berjaga-jaga; 2) Minggu Adven II: pewartaan Yohanes Pembaptis tentang ajakan untuk pertobatan; 3) Minggu Adven III: Yohanes Pembaptis sebagai perintis jalan, Yesus sebagai mesias (minggu Gaudete); 4) Minggu Adven IV: peristiwa menjelang kelahiran Yesus. Selama masa Adven kiranya baik juga diisi dengan aneka macam kegiatan yang dapat mendukung umat. Kegiatan yang bisa dilakukan selama masa Adven diantaranya: 1) Kegiatan pewartaan dan peribadatan, seperti: ibadat adven, ibadat tobat, pemberkatan korona, pertemuan Adven, Novena/Triduum Natal; dan 2) Kegiatan sosial sebagai aksi Adven, perhatian kepada orang miskin dan menderita, serta kerjasama dengan setiap orang yang berkehendak baik. Masa Natal Masa Natal merupakan perayaan kelahiran Tuhan. Perayaan ini hendak mengungkapkan: 1) kegembiraan serta sukacita karena Allah mengangkat kita dari martabat manusiawi kepada martabat Ilahi, 2) menekankan dan mewartakan Allah yang masuk dalam sejarah hidup manusia, 3) saat terpenuhinya janji keselamatan Allah untuk manusia, 4) peristiwa yang menentukan dalam sejarah keselamatan yang berpuncak pada Paskah, 5) awal kehidupan Gereja (kelahiran kepala yang memungkinkan kelahiran tubuh mistik). Melalui perayaan Natal ini hendak dikembangkan penghayatan spiritualitas yang mengangkat nilai hidup manusia secara utuh yakni melalui Kristus yang hadir sebagai penyelamat manusia dan sebagai pribadi yang patut diteladani. Selain itu, perayaan Natal hendak membangun cinta kasih persaudaraan sebagai tubuh mistik dengan Kristus sebagai kepalanya. Perayaan Natal juga menumbuhkan kepekaan terhadap situasi zaman, kesederhanaan dalam hidup, dan perhatian kepada orang miskin. Masa Natal berlangsung dari ibadat sore menjelang Hari Raya Natal sampai dengan Pesta Pembaptisan Tuhan. Pada tanggal 24 Desember sebelum atau sesudah ibadat sore, dirayakan Misa sore Vigili Natal yakni misa menjelang hari raya Natal. Ada tiga misa Hari Raya Natal yakni Misa Malam (dirayakan setelah matahari terbenam), Misa Fajar, dan Misa Siang. Umat beriman hendaknya, mengikuti Perayaan Ekaristi Hari Raya Natal pada malam Natal dan atau salah satu Misa Fajar atau Misa Siang. Kegiatan yang bisa kita lakukan dalam Masa Natal yakni: 1) Maklumat Natal; 2) Penyalaan lilin sebelum maklumat Natal; 3) Perarakan bayi Yesus ke kandang; 4) Pelaksanaan tablo Natal dan bukan mengganti bacaan Injil; 5) Aksi Natal untuk memberi perhatian kepada: anak-anak, adi yuswa, KLMTD. Seluruh kegiatan ini hendak membangun suatu penghayatan yang menyeluruh dalam Masa Natal baik sebagai suatu pendalaman iman maupun juga sebagai perwujudan iman yang kongkret dan nyata. Marilah kita siapkan hati dan budi menyambut kedatangan Tuhan. Semoga pemahaman sederhana ini memberi inspirasi dan membantu kita semua dalam menghayati serta menjalani perayaan iman Gereja yang diadakan selama lingkaran Natal. Pada waktunya, perayaan liturgi dan ibadat pada lingkaran Natal itu dapat memberi kekuatan dan berkat melimpah bagi umat beriman dalam menjalani perjuangan dan perutusannya di tengah masyarakat pada zaman dewasa ini. Romo Dhani-Berkah Dalem!
0 Comments
|