Pembaptisan Yesus
“Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku, lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api (Matius 3:11). Yesus datang kepada Yohanes pembaptis agar diri-Nya dibaptis. Pada saat itulah, langit terbuka dan Roh Kudus turun dalam rupa burung merpati. Allah Bapa menyatakan identitas Yesus sebagai Putra-Nya yang terkasih. Pada peristiwa pembaptisan Yesus ini, kesatuan Allah Tritunggal dinyatakan. Ketiga pribadi Allah, Bapa, Putera, dan Roh Kudus hadir secara sempurna. Pencobaan di Padang Gurun Injil Matius mengisahkan bahwa setelah Yesus dibaptis di Sungai Yordan, Ia dibawa oleh Roh ke padang gurun. Di sana Yesus mengalami pencobaan dari Iblis (Mat 4:1-11). Padang Gurun adalah tempat yang gersang dan tidak nyaman. Di sanalah Yesus berpuasa 40 hari. Puasa dalam banyak tradisi kerohanian, merupakan suatu bentuk mati raga yang dilakukan oleh orang atau kelompok sebelum mulai peristiwa penting dalam hidup. Maka, peristiwa Yesus berpuasa di padang gurun pun bisa dilihat sebagai persiapan Yesus untuk memulai karya-Nya. Yesus mengalami 3 jenis godaan: 1) mengubah batu menjadi roti, 2) menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah, 3) menyembah iblis. Ketiga hal ini mengingatkan kita bahwa sebagai manusia, kita memiliki kelemahan yang bisa dipakai oleh iblis untuk menjerat kita, yaitu: kelemahan fisik-ragawi, kecenderungan untuk mengejar kekuasaan, dan juga mengejar harta dunia. Yesus Memanggil Murid-Murid Bagaimana proses Yesus memilih 12 murid? Dikisahkan dalam Injil, Yesus berkeliling di Kapernaum dan membuat banyak mukjizat di sana (Mat 8:5-15; Mrk 1:21-45). Ia menjadi sangat terkenal dan banyak orang mengikuti dan mengerumuni Yesus kemana pun Ia pergi. Injil Markus mengisahkan bagaimana Yesus memilih dan memanggil 12 rasul-Nya. Yesus meminta mereka meninggalkan cara hidup mereka yang lama. Sebagaian besar dari mereka adalah nelayan dari Tiberias. “Ketika Yesus sedang berjalan menyusuri danau Galilea....Ia berkata kepada mereka: Mari ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia. Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia (Mrk. 1:16-20). Konsekuensi Menjadi Murid-murid Yesus Sangat jelas sekali diungkapkan dalam Kitab Suci bahwa Yesus meminta para murid-Nya untuk meninggalkan segala-galanya, termasuk orang-orang yang dicintai demi mengikuti Yesus secara total. (Mrk 8:34; Luk 14:26). Menjadi murid Yesus berarti “menyertai Dia” (Mrk 3:14) dengan segala konsekuensinya (Mrk 10:39). Hal yang terpenting dalam mengikuti Yesus adalah hubungan pribadi dengan Yesus sendiri. Para murid harus mengambil bagian dalam tugas dan perutusan Yesus, termasuk menyertai Yesus sampai wafat dikayu salib. Yesus meminta para murid-Nya untuk setia sampai akhir dan siap menanggung segala konsekuensi. Rasul Paulus dalam suratnya kepada umat di Roma, dengan bahasa yang indah menuliskan: “Tidak ada sesuatupun yang mampu memisahkan aku dari cinta Kristus, entah itu penganiayaan, penderitaan, dan penindasan (Rm 8:35). Oleh Romo Heribertus Budi Purwantoro, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |