Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki

katekese

Terpajang di Museum Ambarawa

6/3/2025

0 Comments

 
Puncta 3 Juni 2025
Pw. St. Karolus Lwanga dkk, martir
Yohanes 17: 1-11a

KALAU kita berkunjung ke museum Kereta Api di Ambarawa, di sana kita akan melihat foto-foto para mantan pimpinan Jawatan Kereta Api dari awal hingga yang terakhir. Salah satu foto yang dipajang adalah gambar Bapak Ignatius Jonan.

Banyak orang mengagumi sepak terjang pengabdian Bapak Jonan di dalam membaharui sistem perusahaan BUMN ini. Namanya harum disebut-sebut sebagai salah satu pimpinan yang berhasil.

Masyarakat sekarang bisa merasakan kenyamanan, keamanan dan ketepatan jadwal-jadwal kereta api. “Naik kereta api sekarang sangat enak dan nyaman, bersih, teratur dan jadwalnya tepat,” kata seorang penumpang KA di Stasiun Balapan, Solo.

Pekerjaan yang dilakukan dengan baik akan juga membawa keharuman bagi instansi atau pejabat yang memimpinnya. Dia dipuji dan dipermuliakan banyak orang karena menyelesaikan tugas dengan bersih dan baik.

Di akhir hidup-Nya Yesus berdoa kepada Bapa-Nya. “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.”

Pekerjaan Yesus yang telah diselesaikan-Nya di kayu salib menyatakan kemuliaan Allah. Maka Allah membangkitkan-Nya dari kematian. Salib menjadi jalan kemuliaan dan belas kasih Allah yang paling besar.

Yesus meminta kepada Bapa agar Bapa menjaga para murid-Nya supaya mereka bersatu sama seperti Yesus bersatu dengan Bapa-Nya. Yesus telah mewartakan kasih Allah sampai di kayu salib. Itulah kemuliaan yang dinyatakan Allah kepada Yesus.

Bagi Paulus, Salib adalah kekuatan dan Hikmat Allah. Salib justru menunjukkan kekuatan dan kemuliaan Allah. Salib bukan kebodohan atau batu sandungan, tetapi justru pemuliaan Allah. Apa yang dianggap rendah atau hina oleh dunia, justru dipakai untuk mempermuliakan manusia.

Mari kita tunaikan tugas dan tanggungjawab kita dengan baik. Allah akan memberi anugerah-anugerah kemuliaan bagi kita juga.

Ngobrol di warung angkringan,
Sambil makan goreng-gorengan.
Salib adalah jalan kemuliaan,
Berkorban itu membahagiakan.

Wonogiri, mari ikhlas berkorban
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Krisis Kepercayaan

6/2/2025

0 Comments

 
Puncta 2 Juni 2025
Senin Paskah VII
Yohanes 16:29-33

SALAH satu yang membuat orang mengalami krisis kepercayaan adalah seringnya dibohongi. Apalagi yang sering berjanji adalah orang yang dicintai atau dihormati. 

Hetty Koes Endang pernah menggambarkan krisis kepercayaan dengan hati yang dingin karena selalu dibohongi. 

Jeritan Hetty Koes Endang yang mengalami krisis kepercayaan termuat dalam lirik lagu ini:
“Kau janjikan berbulan madu ke ujung dunia. Kau janjikan sepatuku dari kulit rusa.
Tapi janji tinggal janji. Bulan madu hanya mimpi. Tapi janji tinggal janji di bibirmu.”

Dalam dunia politik, janji-janji diobral saat kampanye. Calon pemimpin mengeluarkan jurus “omon-omon” untuk ngobral janji. 

Tetapi rakyat sudah tahu, kalau sudah duduk di kursi empuk, janjinya menguap tak tentu arah.

Orang tidak percaya pada janji. Yang dibutuhkan adalah tindakan nyata. Kepercayaan terbangun karena antara kata dan perbuatan sungguh terwujud jelas. 

Sekarang murid-murid Yesus percaya bahwa Dia sungguh-sungguh datang dari Allah. Mereka telah mengalami sendiri apa yang dikatakan Yesus adalah benar.

Mereka berkata, “Lihat, sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.”

Kepercayaan inilah modal dasar untuk bisa melakukan hal-hal besar. Kendati para murid menghadapi tantangan dan kesulitan, namun karena percaya maka mereka terus mewartakan Injil. 

Mereka percaya bahwa kata-kata Yesus bukan omong kosong. Yesus berjanji, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Yesus telah mengalahkan dunia, maka Dia akan menyertai para murid dengan damai sejahtera. Dengan bekal percaya itulah kita dituntun menjadi pewarta-pewarta iman. 

Jangan pernah ragu dan bimbang, tetaplah percaya pada Kristus, kita bisa mengalahkan dunia.

Janjinya makan siang gratis,
Ternyata dompetnya menipis.
Ikut Yesus jangan sampai krisis,
Damai-Nya takkan pernah habis.

Wonogiri, tetap percaya dan setia
Rm. A.Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Persatuan Indonesia

6/1/2025

0 Comments

 
Puncta 1 Juni 2025
Minggu Paskah VII
Hari Komunikasi Sosial Sedunia
Yohanes 17:20-26

SILA ketiga dalam Pancasila, dasar negara kita adalah Persatuan Indonesia. Sukarno, pencetus fondasi kenegaraan dan Bapak Proklamasi kita sadar bahwa masalah besar di Indonesia adalah persatuan.

Ia sangat memahami bahwa Indonesia terdiri dari ribuan pulau-pulau, adat budaya, agama dan etnis yang tersebar di seluruh Nusantara. 

Dari sejarah kita pernah mengalami berbagai pemberontakan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan. Bahkan juga pernah dibentuk Republik Indonesia Serikat.

Persatuan menjadi kata kunci untuk membangun Indonesia. Tanpa persatuan, kita akan terpuruk dan tercerai berai. Maka Sila ketiga “Persatuan Indonesia” harus terus diperjuangkan segenap pihak.

Begitu pun Yesus dalam membangun komunitas para murid. Persatuan di antara mereka sangat penting. Ada banyak motivasi pribadi para murid. 

Ada motivasi uang, kedudukan, popularitas dan jabatan. Terbukti ada masalah dengan kesatuan mereka. Yudas Iskariot membelot dan mengkhianati mereka.

Doa Yesus kepada Bapa-Nya adalah demi persatuan mereka. “Ya Bapa yang kudus, peliharalah dalam nama-Mu mereka yang telah Kau berikan kepada-Ku, agar mereka bersatu seperti Kita.” 

Yesus ingin membangun Keluarga Besar Allah atas dasar para rasul. Maka kesatuan murid-murid menjadi penting.

Persatuan di antara para murid penting karena merupakan bagian dari kesaksian bahwa mereka adalah keluarga Allah dalam persekutuan dengan Yesus Kristus, Sumber dan pokok iman.

Marilah kita galang terus persatuan, baik ke dalam maupun keluar. Ke dalam berarti seluruh unsur dalam Gereja. Keluar berarti dengan saudara-saudara dalam Kristus maupun dengan sesama warga. 

Benarlah pepatah yang berkata, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”

Dari Aceh sampai Pulau Irian,
Kita memiliki banyak kekayaan.
Kita galang semangat persatuan,
Karena itu modal pembangunan.

Wonogiri, semoga kita selalu bersatu
Rm. A. Joko Purwanto,Pr
0 Comments

Ave Maria

5/31/2025

1 Comment

 
Puncta 31 Mei 2025
Pesta St. Maria Mengunjungi Elisabet
Lukas 1: 39-56

“SALAM Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu.” Doa Salam Maria itu lebih sering kita daraskan daripada doa Bapa Kami. Entah itu dalam rangkaian doa Rosario atau doa-doa harian yang terucap dari mulut kita.

Doa itu sangat biblis karena diambil dari peristiwa Maria mengunjungi Elisabet di rumahnya. Dalam kutipan Injil yang kita renungkan hari ini, Maria, gadis muda yang sedang mengandung pergi ke rumah Elisabet.

Ia mendapat pesan dari Malaikat bahwa Elisabet pada hari tuanya juga dikaruniai anak oleh Tuhan. Peristiwa ini adalah suatu mukjizat karena Elisabet dikatakan mandul. Tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Maria ingin membuktikan, tetapi lebih dari itu, Ia ingin berbagi pengalaman rohani dengan Elisabet tentang sukacita besar dan belaskasih Allah yang begitu agung melampui pikiran manusia.

Karena ini adalah pengalaman akan Allah, maka pembicaraan mereka juga tentang karya-karya Allah yang melampaui ekspektasi harapan. 

Elisabet memuji Maria sebagai ibu Tuhan. Maria memuji Allah sebagai sumber kehidupan.

Dalam kunjungan, perjumpaan dengan teman, saudara atau kenalan, kita seringkali hanya berbincang tentang hal-hal yang remeh temeh. Kita jarang sekali berbicara tentang karya-karya agung Tuhan.

Bahkan dalam pertemuan lingkungan, kalau ada kata “sharing pengalaman” banyak yang takut datang. Mereka menghindari dan tidak berani berbagi pengalaman dengan orang lain. 

Apakah kita tidak punya pengalaman rohani sebagaimana Maria dan Elisabet yang dengan sukacita berbagi?

Mari kita belajar dari perjumpaan dan kunjungan Maria kepada Elisabet ini. Mereka menemukan kasih Allah yang besar dan rela berbagi dengan orang lain, kendati Maria harus rela pergi jauh ke rumah Elisabet.

Jalan pagi di alun-alun Wonogiri,
Sambil berjemur di terik matahari.
Lebih banyak berjumpa untuk berbagi,
Banyak berkat tidak untuk diri sendiri.

Wonogiri, ayo kita berkunjung
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
1 Comment

Tangisan yang Ditunggu

5/30/2025

1 Comment

 
Puncta 30 Mei 2025
Jum’at Paskah VI
Yohanes 16: 20-23a

HARI Rabu tanggal 21 Mei 2025 pukul 19.32 waktu Belanda atau Kamis pukul 00.32 WIB terdengar tangisan bayi di kesunyian malam. Ya, Madeleine Eva Brylian telah lahir di Ziekenhuis Gelderse Vallei Hospital dengan tangisan yang membawa bahagia bagi semua orang.

Tangisan seorang bayi adalah tanda kehidupan. Ia menangis seorang diri, tetapi dunia dan orang-orang di sekitarnya sangat bahagia. 

Orangtua dan saudara-saudaranya bergembira ria mengiringi tangisan seorang bayi yang baru lahir.

Perpisahan selalu membawa kesedihan. Bayi menangis karena harus berpisah dengan rahim ibu yang memberi kehidupan. 

Sementara ibunya merasa bahagia kendati harus mengalami kesakitan yang luar biasa saat melahirkan.

Kesedihan dan penderitaan akan berubah menjadi sukacita bagi semua keluarga karena lahirnya makhluk baru di dunia. Dukacita akan menjadi sukacita ketika Yesus pergi namun Roh Kudus hadir menemani.

Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. 

Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.”

Dengan pencurahan Roh Kudus, Gereja lahir di tengah-tengah dunia menjadi tanda keselamatan bagi segala makhluk. Di tengah-tengah penantian para murid berduka karena ditinggal Yesus.

Tetapi di hari Pentakosta nanti, Gereja lahir membawa sukacita bagi seluruh dunia. Seperti seorang bayi yang menangis, namun membawa kegembiraan, demikian juga Gereja lahir membawa kabar sukacita.

Semoga keberadaan kita sebagai Gereja mampu membawa kegembiraan bagi setiap orang di sekitar kita. Biarlah kita menangis seorang diri, tetapi dunia akan bergembira karena derita kita membawa keselamatan bagi dunia.

Sejarah diciptakan penguasa,
Untuk menghapus gelap gulita.
Pengorbanan tak akan sia-sia,
Sebab banyak orang bahagia.

Wonogiri, tangisan sukacita
Rm. A.Joko Purwanto, Pr
1 Comment

Anoman Duta

5/29/2025

1 Comment

 
Puncta 29 Mei 2025
Hari Kenaikan Tuhan Yesus
Lukas 24: 46-53

DALAM epos Ramayana ada satu sequel kisah tentang Anoman yang diutus oleh Rama untuk pergi Alengka. 

Dia diberi tugas untuk menyampaikan pesan kepada Dewi Sinta, bahwa Rama akan menjemput istrinya itu jika ia masih tetap setia mencintainya. 

Untuk membuktikan cintanya, Rama menitipkan cincin kepada Anoman agar diberikan kepada Sinta. 

Tugas ini sangat berat karena banyak bahaya menghadang di jalan. Selain medan yang jauh dan sulit, juga musuh berkeliaran dimana-mana.

Dengan kesaktiannya, Anoman berhasil sampai di Taman Argasoka dan bertemu dengan Dewi Sinta. Ia menyampaikan pesan Rama bahwa ia dan prajuritnya akan menjemputnya dan membumihanguskan Alengka.

Yesus berpisah dengan murid-murid-Nya ketika Dia terangkat ke Sorga. Namun sebelum itu, Dia memberi perintah kepada murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil kepada segala bangsa mulai dari Yerusalem.

Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”

Yesus tahu bahwa tugas pemberitaan Injil ini sangat berat, maka Dia menjanjikan Roh Kudus agar membimbing dan menuntun mereka. Para murid diminta menanti sampai Roh Kudus dicurahkan.

 “Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."

Sekarang tugas kitalah umat yang telah diberi kuasa Roh Kudus dalam Sakramen Krisma untuk menjadi saksi Kristus kepada semua orang. Dengan cara hidup dan teladan, kita mewartakan kasih Tuhan. Mari kita menjadi saksi Kristus.

Ke Surabaya jangan Pasuruhan,
Lebih baik lewat kota Bangil.
Sesudah dirimu diselamatkan,
Jadilah saksi dan pewarta Injil.

Wonogiri, Wartakanlah kebaikan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
1 Comment

Allah Peduli

5/28/2025

0 Comments

 
Puncta 28 Mei 2025
Rabu Paskah VI
Yohanes 16: 12-15

LIRIK Lagu yang dinyanyikan Mike Mohede berbunyi: “Banyak perkara yang tak dapat kumengerti. Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini. 

Satu perkara yang kusimpan dalam hati. Tiada satupun yang terjadi tanpa Allah peduli.

Allah mengerti. Allah peduli. Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkannya. Kubergumul sendiri s'bab Allah mengerti.”

Lirik itu menggambarkan kita yang menghadapi banyak perkara yang tak dapat kita mengerti. Namun Allah peduli untuk menolong kita. Ia tidak membiarkan kita bergumul sendiri. Tapi Ia akan mengirimkan Roh Penolong yaitu Roh Kudus.

Yesus memberi nasehat pada murid-murid-Nya saat akan berpisah dengan mereka: “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. 

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”

Roh Kudus itu akan menuntun kita kepada seluruh kebenaran. Ia diutus oleh Bapa dalam nama Yesus. Roh itu akan mengingatkan kita akan sabda dan ajaran Yesus agar kita teguh memperjuangkannya.

Kita harus menghadapi dunia yang semakin menjauh dari kasih Allah. Banyak orang acuh tak acuh dengan hidup rohaninya. 

Banyak orang hanya mengejar hal-hal duniawi semata. Tuhan disingkirkan dari kehidupan manusia.

Roh Kudus akan membantu kita menghadapi tantangan dunia yang semakin sekuler dan individualis. Roh Kudus menjadi penolong dan pembimbing agar kita tidak menjauh dari Tuhan.

Ia akan mengatakan kebenaran yang berasal dari Allah, bukan dari dunia ini. Roh Kudus akan berdiam dalam hati kita, asalkan kita tetap setia dan percaya kepada Yesus yang telah mengajarkannya pada kita. Maukah kita terbuka pada suara Roh Kudus ?

Gunung Merbabu dekat Salatiga,
Kalau Merapi ada di Yogyakarta.
Kuasa Roh Kudus menuntun kita,
Melakukan karya Allah yang mahakuasa.

Wonogiri, dituntun oleh Roh Kudus
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Never Let Go

5/27/2025

0 Comments

 
Puncta 27 Mei 2025
Selasa Paskah VI
Yohanes 16: 5-11

ITULAH pesan terakhir Jack Dawson (Leonardo di Caprio) kepada Rose (Kate Winslet) kekasihnya yang mencoba mempertahankan hidup dalam dinginnya samudera Atlantik. Perpisahan yang sangat tragis setelah mereka berkenalan dan menjalin cinta di Kapal Titanic.

Mereka bergelayutan di atas puing kapal yang tenggelam. Rose menguatkan Jack untuk bertahan hidup. Namun sayang, hipotermia menyerangnya dan Jack mati membeku dan tenggelam bersama Titanic.

Sebelum ajal menjemput Jack berpesan singkat pada Rose, “Never let go.” Jack berharap agar Rose tetap berjuang dan hidup untuk cinta mereka berdua. Cinta yang indah di sebuah kapal yang sedang berjalan di samudera luas.

Yesus juga mengadakan salam perpisahan dengan murid-murid-Nya. Dia bersama mereka mengadakan perjamuan makan. Di situ Da memberi amanat perpisahan. 

Dia berjanji akan selalu menuntun dan menemani langkah mereka dalam mewartakan Injil. Dia akan mengutus Roh Penghibur yaitu Roh Kudus.

Dia berpesan, “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”

Kepergian Yesus tidak meninggalkan kita. Dia pergi untuk menyiapkan tempat bagi kita di rumah Bapa yaitu sorga. Dia mengaruniakan Roh-Nya bagi kita agar kita tetap setia mengikuti dan mewartakan kasih-Nya.

Kita ini seperti kapal yang mengarungi samudera luas kehidupan. Kita tidak berjalan sendiri. Roh Kudus diutus membimbing kita. Seperti Jack dan Rose yang saling menguatkan, kita juga diajak untuk saling meneguhkan. 

Roh Kudus menjadi tali pengikat yang mempersatukan kita. Sebagaimana Jack dan Rose disatukan dalam cinta, dan terus berjuang, kita pun disatukan oleh Roh Kudus untuk  saling mengasihi satu sama lain.

Mari kita berjalan saling meneguhkan untuk melaksanakan amanat Tuhan.

Menanti senja di Pantai Ngobaran,
Suara ombak datang berganti-gantian.
Kasih itu harus rela berkorban,
Mau mengasihi tanpa memaksakan.

Wonogiri, amanat kasih setia
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

How to become Catholic

5/26/2025

0 Comments

 
Puncta 26 Mei 2025
PW. St. Filipus Neri, Imam
Yohanes 15:26-16:4a

WAFATNYA Paus Fransiskus memberi kesaksian indah bagi banyak orang. Hal ini terlihat di laman internet, banyak orang menulis “How to become Catholic.”  

Rasa kehilangan seorang bapa memang dirasakan umat Katolik sepeninggal Paus. Tetapi kenangan yang indah terus terukir sangat dalam.

Namun berita yang menggembirakan justru muncul saat banyak orang mencari tahu bagaimana caranya menjadi seorang Katolik. 

Berita dari Zenith News mengabarkan bahwa pencarian”How to become Catholic melonjak sangat tinggi yakni mencapai 373 persen di kanal google sejak wafatnya Paus.

Wafatnya Paus justru membawa orang pada pertobatan. Mereka terkesan dengan pribadi Paus Fransiskus yang rendah hati, penuh belas kasih, keteladanan dalam hal-hal yang sederhana tetapi menyentuh, menyapa orang kecil, membasuh kaki para pengungsi dan imigran, hadir di penjara-penjara.

Kesaksian hidup Paus Fransiskus membuka sekat-sekat pemisah, mengasihi tanpa membedakan, mengampuni daripada menghakimi orang lain. Cara hidup seperti itu nampaknya yang membuat banyak orang tertarik mencari jalan menjadi Katolik.

Yesus memberi perintah kepada murid-murid-Nya, ”Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”

Dunia terhenti sejenak, terhenyak saat Paus wafat. Semua orang disadarkan akan tujuan hidup yang sebenarnya. Dunia menawarkan kemewahan, tetapi hati kosong. Hidup berkelimpahan tetapi batin tak terisi apa-apa alias hampa. Manusia terus mencari kebahagiaan dunia tetapi tak mendapat apa-apa.

Paus Fransiskus memberi kesaksian bukan dengan kotbah panjang bertele-tele, tetapi dengan tindakan kasih yang nyata. Ia menyatakan bahwa gereja bukan tempat orang suci, tetapi rumah bagi jiwa-jiwa yang sakit dan terluka, yang mencari Tuhan. Ia mewujudkan kasih Allah dengan teladan nyata.

Benar pepatah yang berkata, “Mati satu tumbuh seribu.” Paus Fransiskus wafat, tetapi ada ribuan orang yang pulang kembali ke pangkuan Gereja Katolik. 

Inilah karya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus kepada kita. Roh Kudus bekerja di tengah-tengah kita.

Waduk Gajah Mungkur banyak ikan,
Sampai dijajakan di pinggir jalan.
Kita semua bisa menjadi saksi iman,
Jika kita hidup memberi keteladanan.

Wonogiri, kamu adalah saksi-Ku
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments

Putri Bau Nyale

5/25/2025

0 Comments

 
Puncta 25 Mei 2025
Minggu Paskah VI
Yohanes 14: 23-29

PERNAH ke Mandalika? Bukan sirkuitnya saja yang terkenal karena dikunjungi Marc Marques atau Daniel Pedrosa dan Valentino Rosi, tetapi di Pantai Seger, bersebelahan dengan arena sirkuit ada legenda cinta yang diabadikan dalam patung Dewi Mandalika dan ketiga pangeran.

Mandalika adalah gadis cantik anak dari raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting. Ia diperebutkan oleh tiga pangeran dari kerajaan tetangga. Karena tidak ingin terjadi pertumpahan darah akibat persaingan, Sang Puteri memutuskan terjun ke laut.

Sebelum terjun, dia berpesan, “Aku akan datang setiap tahun pada waktu tertentu. Datanglah ke pantai dan kalian akan menjumpai aku.” Lalu terjunlah sang puteri ke laut dan hilang dibawa ombak.

Bersamaan itu muncullah nyale palolo (cacing warna-warni) dari balik bebatuan. Rakyat percaya itu pemberian sang putri. 

Tradisi bau nyale (menangkap cacing) masih hidup sampai sekarang sebagai penghormatan kepada Putri Mandalika atau Putri Bau Nyale.

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berpesan kepada para murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.” 

Yesus akan pergi meninggalkan para murid. Tetapi Dia akan datang kembali. “Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Aku pergi tetapi Aku datang kembali kepadamu.”

Yesus akan mengutus Roh Penghibur, yaitu Roh Kudus. Kata Yesus, ”Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Roh Kudus atau Roh Yesus Kristus itulah yang menuntun kita sekarang. Yesus tidak hadir tetapi Dia mengutus Roh-Nya untuk mengajari kita akan segala sesuatu. Dengan Roh-Nya itu, Yesus menjanjikan damai sejahtera kepada kita semua.

Kalau Putri Mandalika memberi nyale kepada rakyatnya, Yesus memberikan Roh Kudus kepada kita. Kita tidak melangkah sendirian. Hidup kita selalu ada dalam perlindungan-Nya karena Roh Penghibur yang diberikan kepada kita. 

Jalan-jalan ke Mandalika,
Menangkap nyale di pinggir pantai.
Yesus mengutus Roh Kudus-Nya,
Agar kita hidup dalam damai.

Wonogiri, Roh Kudus diberikan pada kita
Rm. A. Joko Purwanto,Pr
0 Comments
<<Previous
Forward>>

    Archives

    December 2034
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    February 2024
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    July 2021

    Categories

    All
    Hello Romo!
    Katekese
    Puncta
    Rubrik Alkitab

    RSS Feed

Site powered by Weebly. Managed by Rumahweb Indonesia
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki