Puncta 7 September 2025
Minggu Biasa XXIII, Minggu Kitab Suci Nasional Lukas 14: 25-33 MEMBANGUN rumah kecil saja harus memperhitungkan berbagai hal. Bagaimana modalnya, apakah sudah mencukupi atau belum. Harus hutang atau pinjam mertua? Bagaimana dengan bahan materialnya, pilih yang kawe-kawe atau yang kualitas bagus? Kapan waktu pembangunannya. Semua harus dipikir dengan cermat. Apalagi membangun Ibukota Negara yang akan pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur, yang masih hutan perawan. Bagaimana nasib pembangunan IKN sekarang? Semoga tidak mangkrak seperti kasus Hambalang. Untuk menjadi murid Yesus, orang juga harus mempertimbangkan diri dengan matang. Ia harus berpikir sungguh-sungguh ibarat seorang yang akan membangun rumah, menyiapkan segala-galanya. Yesus menuntut persyaratan yang tidak mudah. "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” Mengikuti Yesus tidak bisa setengah-setengah. Ia harus total mengorbankan banyak hal; orangtua, sanak saudara, bahkan berani mati mengorbankan nyawanya. Santo Polikarpus diancam dan ditangkap oleh Gubernur Roma. Ia diadili dan dituduh kafir. Ia dipaksa menyembah Kaisar dan menghujat Kristus. “Ubahlah pendirianmu dan kamu akan selamat,” bujuk Gubernur. Tetapi Polikarpus menjawab, "Selama 86 tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak pernah menyakitiku. Bagaimana aku dapat mencaci Raja Kristus yang telah menyelamatkanku?" Polikarpus Uskup Smyrna (sekarang wilayah Turki) dibakar hidup-hidup dan ditikam oleh algojo. Ia mengikuti Kristus sampai akhir hayatnya. Ia menjalankan apa yang disyaratkan Kristus sebagai murid yang setia. Bagaimanakah dengan kita yang mengaku diri sebagai murid-muridNya? Beranikah kita berkorban dan memberikan diri secara total kepada Kristus? Maka pikirkanlah dengan matang jika ingin menjadi murid-Nya. Tuntutan pendemo harus dikawal, Jangan berhenti pada janji-janji belaka. Mengikuti Kristus harus total, Tidak mungkin hanya semaunya saja. Wonogiri, totalitas dan loyalitas Rm. A.Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |