Puncta, 9 Maret 2025
Minggu Prapaskah I Lukas 4:1-13 ARJUNA melakukan tapa semedi di Gunung Indrakila. Ia mengambil nama Begawan Ciptaning atau Begawan Mintaraga. Dari namanya Ciptaning, Arjuna ingin menciptakan keheningan agar dapat menyatu dengan Tuhan. Mintaraga artinya memisahkan raga atau badan “wadhag” dengan jiwanya agar dapat mengendalikan nafsu duniawi yang sering menggangu pikiran menuju kesatuan dengan Tuhan. Ketika berpuasa dan bertapa, Arjuna digoda oleh tujuh bidadari cantik molek. Mereka adalah Batari Supraba, Wiluttama, Warsiki, Surendra, Gagarmayang, Tunjungbiru, dan Lenglengmulat. Mereka semua diutus dari kahyangan untuk mengunjungi Arjuna lalu mempergunakan kecantikan mereka untuk merayu dan menggagalkan tapanya. Namun Arjuna menang atas rayuan mereka. Ia dapat mengatasi godaan nafsu duniawi dan diberi anugerah senjata oleh Dewa untuk mengalahkan Raksasa Niwatakawaca yang mengamuk di Kahyangan. Dalam Injil dikisahkan bahwa Yesus akan memulai karya-Nya. Ia berpuasa di padang gurun. Yesus digoda oleh setan dengan kenikmatan, kekuasaan dan prestasi atau kesuksesan. Namun Yesus teguh dan menang atas godaan setan. Ia berpegang kuat pada rencana Allah. Di Taman Getsemani saat Yesus siap menghadapi salib dan penderitaan untuk menebus manusia, setan menggoda-Nya lagi untuk mundur. Tetapi kesetiaan pada kehendak Bapa lebih kuat daripada godaan setan yang ingin menghancurkan. Kita semua pasti juga pernah mengalami digoda setan untuk berbuat jahat, melanggar perintah Tuhan, tunduk padanya. Bagaimana sikap kita terhadap godaan? Apakah kita tunduk atau kita mengikuti Yesus berani melawan setan? Mari kita berdoa kepada Yesus agar dikuatkan dalam menghadapi setiap godaan setan, agar seperti Dia, kita mampu setia kepada kehendak Bapa. Naik kereta senja menuju ke Jakarta, Ternyata keliru naik jurusan Surabaya. Setan menawarkan apa yang kita suka, Jangan mudah terjerumus ke dalamnya. Wonogiri, godaan selalu mempesona Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |