Puncta 24 Juni 2025
HR. Kelahiran St.Yohanes Pembaptis Lukas 1:57-66.80 KELAHIRAN seorang tokoh hebat biasanya ditandai dengan peristiwa-peristiwa penuh misteri. Bima lahir dengan peristiwa yang aneh. Dia lahir dibungkus dengan placenta yang kuat. Senjata tajam apa pun tak mampu membedahnya. Pandu, ayah bayi itu bingung. Maka bayi yang terbungkus itu dibuang di tengah hutan Mandalasara. Hampir tiga tahun Bungkus dijaga oleh Widura dan Permadi. Di hutan itu ada seekor gajah bernama Sena. Dia mendekati Bungkus dan menerjang, menendang, menginjaknya, tetapi tidak pecah. Gajah Sena menyeruduk Bungkus dengan gadingnya yang tajam. Pecahlah placenta itu dan keluarlah anak yang gagah perkasa. Anak itu marah dan diterkamlah gajah itu sampai lemas dan mati. Tubuh gajah itu hilang menyatu dengan si anak yang perkasa. Oleh Batara Narada, anak itu diberi nama Bratasena. Kelak dia akan menjadi pahlawan perang dalam Baratayuda. Hari ini kita merayakan lahirnya tokoh penting yaitu Yohanes Pembaptis. Lahirnya ditandai dengan peristiwa yang aneh. Orangtuanya memberi nama berbeda dengan adat tradisi yang berlaku. Semestinya mengikuti nama keluarga yakni Zakaria. Tetapi ayahnya menamai anaknya Yohanes. Semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel. Yohanes menjadi nabi besar yang menyiapkan datangnya Mesias. Ia membawa warta kebenaran sampai harus mati dipenggal kepalanya oleh Herodes. Demi nilai-nilai keadilan dan kebenaran, Yohanes mengawali karya-karya Yesus Sang Sabda Allah. Seperti St. Aloisius Gonzaga yang mempunyai motto “Ad Maiora Natus Sum,” aku dilahirkan untuk melakukan hal-hal yang lebih besar, keberadaan kita di dunia ini juga diutus melakukan hal-hal yang besar. Sebagaimana Yohanes Pembaptis, ia membuka jalan bagi Sang Mesias, kita pun dipanggil mewartakan kebenaran dan keadilan seperti Yohanes Sang Suara Kebenaran di Padang Gurun Yudea. Jalan-jalan di Plasa Gajah Mungkur, Matahari pagi muncul di ufuk timur. Seorang nabi bertindak adi luhur, Berjuang terus sampai babak belur. Wonogiri, berjuang karena benar Rm. A. Joko Purwanto, Pr
1 Comment
NR Hartutiningsih
6/23/2025 17:55:37
Sugeng sonten BD Romo matur nuwun puncta dinten meniko. 🙏🙏
Reply
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |