Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki

katekese

Buluh yang Terkulai

7/19/2025

0 Comments

 
​Puncta 19 Juli 2025
Sabtu Biasa XV
Matius 12:14-21

KETIKA musim tebu tiba, kita bisa mendapatkan buluh atau batang dari bunga-bunga tebu yang menjulang. Buluh tebu atau glagah itu rapuh karena di dalamnya ada rongga kosong. Maka kalau kena angin buluh-buluh itu bisa terkulai dan putus.

Dari buluh tebu itu kita bisa bikin mainan; bikin suling yang dilubangi kecil-kecil; bikin roda mobil-mobilan. Sambil mengambil glagah, kami juga sering mencuri tebu-tebu di sawah. 

Dikejar-kejar oleh Pak Mandor itu pengalaman yang sangat seru dan mendebarkan. Ada gejolak adrenalin yg kuat.

Yesus mengambil contoh buluh yang terkulai dan sumbu yang hampir padam untuk menggambarkan kasih Allah yang tidak mematikan, tetapi justru dipelihara agar tetap hidup. 

Ketika nyala sumbu pelita mulai redup, ia tidak dimatikan, tetapi disambung agar tetap menyala.

Ini adalah sikap Allah yang tidak memupus harapan tetapi justru menghidupkan. Buluh yang terkulai atau sumbu yang redup adalah lambang kehidupan kita. 

Kadang kita mengalami beban berat, putus asa dan tiada harapan. Kita rentan alami redup bahkan gagal dalam hidup.

Di mata manusia, buluh yang terkulai dan sumbu yang padam dianggap sudah tidak ada gunanya. Apalah untungnya menyimpan barang yang sudah rusak. 

Tetapi bagi Allah, kegagalan atau kehancuran tidak menjadi alasan untuk tidak mengasihinya. Justru Allah peduli dengan orang yang lagi patah harapan.

Kalau ada teman yang jatuh, gagal, kita sering menyingkirinya dan mengasingkan atau bahkan membuangnya. 

Namun Allah tidak akan menghancurkan hidup kita. Allah akan tetap memelihara kita yang mudah jatuh dan gagal.

Apakah kita berani mengambil sikap seperti Allah jika ada teman kita yang jatuh, terkulai, putus asa, gagal dan hampir padam semangatnya? 

Apakah kita punya empati kepada mereka yang sedang terpuruk?

Pergi ke Solo dengan naik taksi,
Sampai di pasar beli gudeg nasi.
Mengasihi diawali dengan empati,
Yang gagal dan jatuh jangan dijauhi.

Wonogiri, memberi harapan
Rm.A. JokoPurwanto, Pr
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    December 2034
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    February 2024
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    July 2021

    Categories

    All
    Hello Romo!
    Katekese
    Puncta
    Rubrik Alkitab

    RSS Feed

Site powered by Weebly. Managed by Rumahweb Indonesia
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki