Puncta 11 Agustus 2025
Pw. St. Klara, Perawan Matius 17: 22-27 Masyarakat Kabupaten Pati sedang bergolak. Mereka merencanakan demo besar-besaran untuk menuntut peraturan Bupati yang menaikkan pajak hingga 250%. Hal inilah yang memicu masyarakat resah dan protes. Kenaikan pajak yang sangat tinggi itu jelas membuat rakyat menjerit. Apalagi situasi sekarang sangat sulit. Bupati sudah membatalkan kenaikan pajak. Tetapi rakyat sudah terlanjur tidak percaya. Mereka bahkan menuntut Bupati untuk mundur dari jabatannya. Petrus ditanya oleh petugas pajak Bait Allah, "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?" Jawabnya: "Memang membayar." Yesus mempersoalkan pajak itu dan berbicara kepada Petrus. Siapa yang wajib membayar pajak kepada penguasa. Yang harus membayar pajak adalah orang asing. Rakyat tidak karena mereka yang empunya mandat kekuasaan. Tetapi supaya tidak menjadi batu sandungan, Yesus menyuruh Petrus untuk membayar pajak Bait Suci. Yesus mau mengajarkan kepada para murid-Nya untuk taat pada peraturan atau hukum. Semestinya Yesus tidak perlu membayar pajak, karena Bait Allah adalah “rumah Bapa-Ku.” Ia adalah pemilik Bait Allah. Tetapi Yesus menunjukkan ketaatan-Nya kepada kehendak Allah. Sebagai manusia Yesus juga menunjukkan ketaatan-Nya pada hukum manusia antara lain membayar pajak. Hal ini dilakukan sebagai teladan agar kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Dengan teladan Yesus itu, marilah kita juga menjadi pribadi-pribadi yang taat baik kepada Allah penguasa kehidupan, maupun juga kepada pemerintah dengan aturan-aturan yang ada. Jangan sampai kita justru menjadi batu sandungan bagi orang lain. Rakyat gelar demo besar-besaran, Menuntut pimpinan turun jabatan. Jalani hidup dengan keteladanan, Jangan malah jadi batu sandungan. Wonogiri, jangan jadi batu sandungan Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |