Puncta 29 Juli 2025
Pw. St. Marta, Maria dan Lazarus, sahabat Tuhan Lukas 10:38-42 MANUSIA zaman sekarang merasa bangga kalau dikatakan punya kesibukan bertumpuk-tumpuk. Kesibukan bisa menyita seluruh waktu, dari pagi sampai malam. Orang merasa hebat jika punya berbagai kesibukan dimana-mana. Tidak heran jika zaman ini juga diwarnai dengan tingkat stres yang sangat tinggi. Kesibukan dan kecemasan menjadi tekanan mental bagi banyak orang. Sibuk yang tak terkontrol bisa menjadi sebuah penyakit. Orang-orang di kota metropolitan sejak subuh masih gelap sudah harus berkejaran dengan waktu pergi ke kantor. Terlambat sedikit kemacetan membikin stres dan darting di jalan. Belum lagi masalah-masalah di kantor yang menyita beban pikiran. Pulang dari tempat kerja sudah malam, masih harus mengurusi rumah tangga dan anak istri yang kadang rewel menuntut ini dan itu. Manusia sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga waktu berjumpa dengan Tuhan sangat terbatas. Duduk diam dalam hening di hadapan Tuhan jadi waktu yang sulit dan langka. Namun jika orang mampu hening di hadapan Tuhan, ia akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Keadaan atau kondisi ini bisa digambarkan dalam adegan Buta Cakil dan Ksatria. Buta Cakil itu gambaran orang yang sangat sibuk kesana-kemari. Tidak hanya kaki, tangan yang bergerak, tetapi mulutnya juga nyerocos tak henti-henti. Sedang Ksatria berdiri dengan tenang, diam tak bergerak namun waspada menguasai diri dan lingkungannya. Dalam Injil ada dua pribadi yang dengan cara berbeda menanggapi kehadiran Tuhan. Marta sibuk sekali melayani, sedang Maria duduk tenang mendengarkan Tuhan. Tuhan Yesus menegur Marta : “…Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara..” Kita kadang juga seperti Marta, kuatir dalam banyak perkara. Padahal hanya satu yang perlu. Boleh saja kita bekerja keras, tetapi jangan lupa untuk duduk di dekat kaki Tuhan menimba inspirasi dari sabda-Nya. Jangan sampai kesibukan kita hanya membuat stres, kawatir dan membelenggu. Akhirnya hanya kelelahan dan kekosongan belaka. Pertanyaan kita adalah untuk apa dan untuk siapa segala kesibukan itu kita lakukan? Masih adakah waktu kita hening di hadapan Tuhan? Kita memilih jadi Ksatria atau Buta Cakil? Buta Cakil giginya maju, Tapi disukai oleh para wanita. Banyak kesibukan menyita waktu, Luangkan dirimu untuk berdoa. Wonogiri, teruslah tekun berdoa Rm. A.Joko Purwanto,Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |