Puncta 2 Agustus 2025
Sabtu Biasa XVII. Sabtu Imam Matius 14:1-12 SETIAP orang memiliki kelemahan atau kekuarangan. Kalau tidak hati-hati kelemahan itu bisa dimanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuannya. Gila penghormatan bisa menjadi titik lemah seseorang. Maka dia akan dijejali terus menerus sanjungan, hormat, pujian sampai dia lupa diri. Kalau orang sudah berhutang budi atas sanjungan dan pujian, dia akan mudah dimanfaatkan. Momen itulah yang digunakan Herodias untuk melakukan serangan menohok yang tak bisa dielakkan. Itulah yang dialami oleh Herodes Antipas. Herodes mengadakan pesta ulangtahun dan mengundang raja-raja dan pembesar kerajaan. Pada pesta itu menarilah anak Herodes dari perkawinannya dengan Herodias. Semua tamu sangat senang dan bersukaria atas penampilan gadis itu. Sangat mempesonakan. Saking gembiranya, Herodes mengucapkan sumpah, akan memberikan apa saja yang diminta. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Herodias. Inilah saatnya membalas dendam atas tindakan Yohanes Pembaptis yang mengkritik perkawinannya yang tidak sah. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Sumpah terlanjur diucapkan di hadapan banyak orang dan tak mungkin dicabut. Herodes termakan oleh sumpahnya sendiri. Herodias memanfaatkan kelemahan sang raja untuk tujuannya sendiri. Ia cerdik memilih moment yang tepat. Pengalaman ini juga bisa menimpa kita. Kelemahan kita dimanfaatkan orang untuk menjatuhkan. Kita perlu waspada untuk selalu mengendalikan diri. Kesenangan sering membuat orang lupa diri. Tidak sadar kita digiring oleh kesenangan untuk masuk dalam jebakan. Saat itu kita sudah terkurung dan sulit melepaskan diri. Setan itu pinter “angon mangsa.” Setan sabar menunggu saat yang tepat. Ia cerdik memilih moment saat kita lupa diri. Maka berhati-hatilah dengan kepuasan dan kesenangan yang dicurahkan pada kita. Bisa jadi itu adalah jebakan untuk menjatuhkan kita. Banyak orang pergi ke bank, negara memblokir rekeningnya. Godaan itu sangat menyenangkan, Tanpa sadar kita dijatuhkannya. Wonogiri, hati-hati dengan kesenangan Rm. A.Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |