|
Puncta 8 Desember 2025
HR. St. Maria dikandung tanpa noda Lukas 1:26-38 PERNAHKAH anda masuk ke restoran dengan konsep toilet? Dimana semua perabot makannya berbentuk kloset. Dari tempat duduk, piring dan tempat penyajiannya berbentuk kloset, baik yang jongkok maupun model duduk. Di beberapa kota ada restoran dengan konsep toilet. Di Beijing China ada restoran “Pian Pian Man Fu.” Di Jepang juga ada Curry Shop Shimizu” yang menyajikan kari rasa (maaf) kotoran manusia. Di Semarang juga ada restoran model toilet namanya Café Jamban. Pertama masuk mungkin orang merasa terkejut dan takut untuk menikmati makanan yang disajikan di atas kloset. Melihat bentuk wadahnya orang merasa risih dan bergidik. Namun banyak juga yang penasaran ingin mencoba sensasi baru. Kita bisa menarik perbandingan dengan Dogma Maria Tanpa Noda Dosa yang kita rayakan hari ini. Bagaimana mungkin Yesus yang adalah Allah Putra lahir dari rahim seorang perawan yang berdosa atau kotor. Bagaimana Allah yang mulia ditempatkan dalam wadah yang kotor? Tidak mungkin makanan yang enak dan lezat seperti iga bakar ditaruh di kloset tempat orang buang kotoran. Begitupun Allah yang Mahakudus tidak berada di rahim seorang perawan yang berdosa. Oleh kuasa Allah, Maria dipersiapkan dengan suci dan bersih tanpa noda sebagai tempat Yesus Sang Putra untuk menjelma menjadi manusia. Iman Gereja mengakui Maria sejak semula dikandung tanpa dosa asal, karena dia dikehendaki untuk melahirkan Sang Juru Selamat dunia. Paus Pius IX mendeklarasikan dogma St. Perawan Maria dikandung tanpa noda dosa pada 8 Desember 1854 sebagai rangkuman iman para Bapa-Bapa Gereja awal yang percaya dan menghormati Santa Maria sebagai orang pilihan Allah dan suci. Sejak semua Santa Maria mempunyai peran khusus dan istimewa dalam karya penebusan Tuhan. Maria disebut sebagai perawan yang penuh rahmat oleh Malaikat Gabriel dan dipilih sebagai Ibu Sang Imanuel, Allah beserta kita yakni Yesus Kristus. Kita pantas bersyukur karena Maria menjadi teladan iman yang teguh, setia, kokoh dan rendah hati menjadi hamba Tuhan. Marilah kita meneladani dan mencontoh kesetiaan Maria agar kita boleh mendekati Yesus Puteranya. Per Mariam ad Iesum. Matahari bersinar di balik awan, Burung berkicau bersahutan. Maria teladan hidup beriman, Ia tangguh dan setia kawan. Wonogiri, doakanlah kami ya Bunda Rm. A.Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |
RSS Feed