|
Puncta 22 Desember 2025
Senin Khusus Adven Lukas 1:46-56 PADEPOKAN Widara Kandang yang sepi, tenang dan tentram dihuni oleh Demang Antagopa dan Nyai Sagopi. Mereka adalah orang yang sederhana, jujur dan bertakwa kepada Tuhan. Mereka dititipi oleh Raja Basudewa untuk mendidik Raden Kakrasana, Narayana dan Lara Ireng. Ketiga anak raja itu disembunyikan di Widara Kandang supaya tidak dibunuh oleh Kangsa Dewa yang memberontak ingin menjadi raja di Mandura. Kakrasana ketika dewasa menjadi Prabu Baladewa. Narayana menjadi Prabu Kresna, penasehat Pandawa dan Lara Ireng menjadi Dewi Sumbadra, istri Arjuna. Demang Antagopa dan Nyai Sagopi mendidik mereka menjadi orang yang berbudi luhur dan memahami penderitaan rakyat kecil. Kelak ketika menjadi raja, mereka selalu berpihak dan membela rakyatnya yang menderita. Dari rakyat jelata, orang kecil dan sederhana ini, Tuhan membentuk Kakrasana dan Narayana menjadi orang-orang yang hebat, bijaksana dan adil paramarta. Dalam Injil hari ini, Maria mengungkapkan pujiannya kepada Allah yang membela kaum kecil dan mengangkatnya ke martabat yang luhur. Allah memperhatikan hambanya yang hina dina dan mengangkatnya seperti para bangsawan. Orang yang congkak hati seperti Kangsa Dewa disingkirkannya dari tahta. Orang sombong diturunkan dari kuasanya. Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah. Allah melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa. Maria mengalami kasih Allah yang bertindak adil bagi orang-orang kecil dan menjungkir-balikkan mereka yang congkak hatinya. Ia mengalami sebagai rakyat kecil atau bangsa yang tertindas oleh kekuasaan Romawi yang bengis. Tetapi kasih setia Allah tidak pernah berpaling dari orang-orang yang takut akan Tuhan. Maria adalah bagian kecil kelompok anawim yakni sekelompok orang yang miskin secara rohani, materiil dan terpinggirkan. Namun tetap setia mengandalkan Roh Allah dalam situasi sesulit apapun. Kelompok Anawim seperti Maria ini memiliki daya resilien yang kuat dan punya pengharapan yang tinggi bahwa Allah akan bertindak menyelamatkan umat-Nya. Semangat itulah yang nampak dalam kidung Magnifikat Maria. Marilah meneladan iman dan kesetiaan Maria yang tangguh menghadapi segala kesulitan dan pencobaan hidup. Pergi ke Blabak beli tahu kupat, Satu porsi bisa dimakan untuk berempat. Maria adalah wanita yang kuat, Imannya nampak dalam kidung Magnifikat. Wonogiri, aku memuji Tuhan Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |
RSS Feed