|
Puncta 26 Oktober 2025
Minggu Biasa XXX Lukas 18:9-14 DALAM dunia tinju kita mengenal Jorge Luiz Gonzales dari Cuba yang dikenal sombong dan suka meremehkan lawannya. Memang dia punya prestasi luar biasa. Namun kesombongan akhirnya meruntuhkannya. Dia lupa bahwa “di atas langit masih ada langit.” Dia pernah mengejek Riddick Bowe yang pernah dikalahkannya di arena amatir. “Aku adalah singa, kamu hanyalah seekor sapi. Aku akan membunuhmu.” Kata-kata sampah sering diucapkannya. Namun kesombongan itulah yang menghancurkannya. Gonzales dihajar bertubi-tubi oleh Bowe di ronde ke tujuh dan dia jatuh KO. Sejak saat itu dia sering kalah dalam kariernya. Kesombongan membuat orang lupa diri. Dalam peziarahan mencari Allah, kita diajarkan oleh Yesus untuk memiliki sikap rendah hati. Hal ini dikatakan Yesus dalam perumpamaan Orang Farisi yang sombong dan pemungut cukai yang merendahkan diri. Bergaul dengan sesama manusia saja kita tidak boleh sombong, apalagi berhadapan dengan Allah yang Mahakuasa. Orang Farisi itu berdiri (tanda kesombongan) di hadapan Allah. Ia menyombongkan jasanya, kesalehannya dengan mentaati semua hukum Taurat, berpuasa dan beramal kasih. Seolah dia bisa membeli kekuasaan Tuhan dengan semua harta dan jerih payahnya. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: “Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.” Doanya hanya berpusat pada diri sendiri dan suka membandingkan dengan orang lain. Yang disebut hanya, aku, aku, aku. Aku bukan seperti mereka. Berbeda dengan sikap pemungut cukai. Ia berdiri jauh-jauh dan tidak berani memandang ke atas. Ia menyadari kesalahannya dan mohon belas kasihan Tuhan. Ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Yesus berkata: “Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Orang yang menyombongkan diri akan direndahkan, sedang orang yang merendahkan diri di hadapan sesama dan Tuhan akan ditinggikan. Jalan-jalan di kota Gombong, Beli gethuk goreng di Sokaraja. Jadi orang jangan sombong, Karena hidup itu berjalan seperti roda. Wonogiri, belajar rendah hati Rm. A. Joko Purwanto,Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |
RSS Feed