Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki

katekese

Drupadi Wanita Perkasa

11/23/2024

0 Comments

 
Puncta 23 November 2024
Sabtu Biasa XXXIII
Lukas 20: 27-40

DALAM epic Mahabarata versi India, Drupadi diperistri oleh ke lima Pandawa. Ceritanya, Prabu Drupada memiliki puteri cantik bernama Drupadi. Ia membuat sayembara atau lomba, siapa yang bisa mengangkat busur dan meregangkannya akan diberi hadiah puteri kedhaton.

Banyak raja dan ksatria mencoba, tetapi gagal. Giliran Arjuna maju dan berhasil mengangkat busur sakti. Ia pulang membawa Drupadi sebagai hadiahnya. 

Waktu itu Kunti, ibunya sedang bermeditasi. Arjuna melaporkan kepada ibunya apa yang dibawanya.

Kunti tanpa melihat ke Arjuna berkata, “Kamu diajari berbagi dengan saudara-saudaramu. Apa pun yang kamu peroleh harus dibagi untuk keempat saudara.” 

Betapa kagetnya Arjuna mendengar sabda ibunya. Begitu pun Kunti, karena yang dibawa adalah Drupadi. “Sabda pandhita tan kena wola-wali” sabda orang bijak sekali jadi. Maka akhirnya Drupadi menjadi istri ksatria Pandawa. 

Pertanyaan orang Saduki bisa dihubungkan dengan kisah ini, “Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."

Kaum Saduki, tidak seperti kelompok Farisi dan Esseni yang percaya kepada kebangkitan badan. Mereka menolak adanya kehidupan setelah kematian. Mereka mengambil contoh kehidupan manusia yang kawin dan dikawinkan. Lalu bagaimana hidup setelah kematian tiba?

Yesus menjelaskan bahwa di hadapan Allah semua orang hidup. Allah bukan Allah orang mati tetapi Allah orang hidup. Ia menegaskan kembali keyakinan Musa, dimana dikatakan bahwa “Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."

Hidup di hadapan Allah sudah kekal abadi, tidak seperti manusia yang bisa mati. Hidup kekal tidak bisa dipikirkan sama seperti hidup di dunia sekarang ini. 

Semua orang sudah mengalami kesempurnaan abadi. Tidak lagi membutuhkan hal-hal dunia yang sementara dan fana ini. Bersatu dengan Allah adalah hidup yang sempurna.

Hidup dengan Allah tak lagi butuh nasi
Apalagi seorang suami tak lagi butuh istri.
Hidup dengan Allah adalah kesempurnaan abadi.
Itulah Manunggaling Kawula lan Gusti. 

Jika kita sudah sempurna di surga kenapa kita masih memikirkan hal-hal yang tidak sempurna di dunia?

Wonogiri, bahagia yang sempurna....
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    December 2034
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    February 2024
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    July 2021

    Categories

    All
    Hello Romo!
    Katekese
    Puncta
    Rubrik Alkitab

    RSS Feed

Site powered by Weebly. Managed by Rumahweb Indonesia
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki