Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki

katekese

Keluarga, Sekolah Cinta bagi Anak-Anak

10/6/2024

0 Comments

 
Puncta 6 Oktober 2024
Minggu Biasa XXVII
Markus 10: 2-16

JEAN PIAGET, seorang pakar pendidikan anak mengatakan bahwa penanaman nilai seorang anak dipengaruhi relasi emosionalnya. Usia 0-2 tahun seorang bayi mengalami kedekatan emosi pada ibunya. Usia 3-4 tahun anak mulai dekat dengan ayahnya. 

Usia 5-6 tahun dia mulai dekat dengan kakak atau adiknya. Usia 7-10 tahun mulai dekat dengan teman-teman bermainnya. Usia 10 tahun ke atas mereka sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.

Keluarga bisa menanamkan nilai-nilai pada anaknya sebelum usia 10 tahun. Setelah itu dia akan banyak menyerap nilai-nilai dari lingkungannya. 

Kalau lingkungan pergaulannya baik, dia tumbuh dengan  baik. Tetapi kalau lingkungannya buruk, dia juga mudah dipengaruhi darinya.

Pemerhati anak yang lain, Dorothy Law Nolte menulis puisi berjudul “Children Learn What They Live.” 

Dorothy menulis, “Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri......”

Dalam perikope bacaan hari ini ada dua hal yang bisa kita renungkan. Pertama soal ikatan suami istri. Yesus meluruskan pandangan yang keliru di tengah masyarakat. Keluarga yang retak, kawin cerai-kawin cerai tidak dikehendaki Allah.

Yesus menegaskan, ”Apa yang sudah dipersatukan Allah, jangan diceraikan oleh manusia.” Hal ini juga menyangkut pendidikan anak-anak yang terus menerus dan berkelanjutan. 
Bagaimana anak-anaknya akan dididik jika orangtuanya kawin cerai melulu.

Kedua, Yesus menerima dan memberkati anak-anak. Yesus menunjukkan hati dan budi serta pikiran anak-anak adalah suci, polos, tulus dan tidak berdosa. Jiwa seperti anak-anak itulah yang empunya Kerajaan Sorga.

Keluarga menjadi sekolah yang baik untuk menanamkan nilai-nilai seperti yang dimiliki anak-anak itu. 

Paus Fransiskus pernah menulis, “Tanpa pengampunan keluarga menjadi sebuah teater konflik dan benteng keluhan. Tanpa pengampunan, keluarga menjadi sakit. Pengampunan adalah sterilisasi jiwa penjernihan pikiran dan pembebasan hati.”

Mari kita mulai menanamkan nilai-nilai pengampunan, kasih dan ketulusan di dalam keluarga kita masing-masing.

Ada penyanyi mirip Siti Nurhaliza,
Sangat merdu dan empuk sekali suaranya.
Tidak ada keluarga yang sempurna,
Kita bisa menyempurnakannya dengan cinta.

Wonogiri, pengampunan adalah obat jiwa
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    December 2034
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    February 2024
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    July 2021

    Categories

    All
    Hello Romo!
    Katekese
    Puncta
    Rubrik Alkitab

    RSS Feed

Site powered by Weebly. Managed by Rumahweb Indonesia
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki