|
Puncta 18 Desember 2025
Kamis Adven III Matius 1:18-24 Ketika Bisma maju berperang menjadi panglima darah Kuru, Para Pandawa ragu dan takut menghadapi kakek leluhur mereka. Bisma adalah leluhur darah Barata, termasuk anak-anak Pandu yakni Pandawa. Mereka takut dan bimbang karena Bisma orang yang sakti mandraguna. Lebih-lebih Bisma adalah leluhur yang harus dihormati dan dijunjung tinggi. Tidak ada satupun yang berani maju berperang melawan Bisma. Namun, Kresna penasehat Pandawa tahu apa yang harus dilakukan. Kresna minta agar Srikandi seorang perempuan ditugaskan untuk maju berperang melawan Resi Bisma. Srikandi telah diajari memanah oleh Arjuna. Srikandi dengan penuh keyakinan maju berperang. Ia melawan gurunya para Pandawa. Di hadapan seorang perempuan yang teguh dan pemberani, Bisma takluk dan menyerahkan diri. Dengan kepercayaan diri, Srikandi menjadi pahlawan. Dalam Injil hari ini, kita melihat pribadi Zakharia dan Elisabet. Mereka mendapat berita bahwa akan mempunyai seorang anak laki-laki. Reaksi Zakharia yang sudah tua itu tidak percaya. Ia meragukan berita Malaikat Gabriel. Kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku telah lanjut umurnya." Karena meragukan kehendak Allah, Zakharia dihukum menjadi bisu. Berbeda dengan reaksi Elisabet, isterinya. Dia menerima dengan suka cita dan percaya Bahwa Allah menepati janji-Nya. Allah selalu mendengarkan doa orang tekun dan setia. Ia percaya bahwa Allah terus bekerja untuk keselamatan manusia. Elisabet tidak banyak berkomentar atas peristiwa ajaib ini. Tetapi dia percaya bahwa Allah sedang berkarya dalam dirinya. Dia mengundurkan diri dari pergaulan dengan orang banyak. Dia menyendiri dan merenungkan karya ilahi ini. Dengan kepercayaan yang teguh, Srikandi mampu mengalahkan Bisma yang tak mungkin tertandingi. Begitu pula dengan keyakinan yang kuat Elisabet menghancurkan aib yang selama ini membelenggunya sebagai wanita mandul. Kepercayaan pada Allah dapat mengalahkan segala hambatan atau musuh yang besar. Elisabet mengajarkan kepada kita agar tetap teguh percaya kendati harus menghadapi ketidakjelasan dan ketidakpastian. Pada akhirnya Allah pasti menyatakan kebenaran-Nya. Hujan gerimis menyapu debu, Cuaca jadi cerah tidak kelabu. Jangan bimbang ataupun ragu, Kuasa Allah tetap besertamu. Wonogiri, teguh percaya Rm. A.Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |
RSS Feed