Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki

katekese

Mandela dan Sipir Penjara

8/14/2025

0 Comments

 
Puncta 14 Agustus 2025
Pw. St. Maximilianus Maria Kolbe, imam dan martir
Matius 18: 21-19:1

Nelson Mandela pernah menjadi tahanan politik zaman pemerintahan Apartheid Afrika Selatan. 

Saat berada dalam penjara, Nelson Mandela pernah digantung terbalik sambil dikencingi oleh salah satu sipir penjara. Mandela hanya menyimpan perkara ini di dalam hatinya. 

Ketika Mandela bebas dan terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan, ia menyuruh ajudannya untuk mencari sipir penjara yang menyiksanya tersebut dan membawanya kepadanya. 

Sipir tersebut sangat ketakutan. Ia berpikir bahwa Mandela akan membalas dendam dan menghukum balik dirinya. 

Namun apa yang terjadi? Mandela justru memeluk sipir tersebut sambil berkata, “Hal pertama yang kulakukan ketika menjadi Presiden adalah memaafkanmu.”

Salah satu ciri orang yang berada dalam jalur Allah adalah kesediaannya untuk mengampuni. Mengampuni bukan tindakan kalah atau hina, justru mengampuni adalah tindakan paling luhur dan berbudi.

Ketika Petrus bertanya, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 

Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”

Sebagaimana Allah selalu mengampuni kita, maka kita pun diajak untuk terus menerus mengampuni sesama kita. Tidak ada batasnya pengampunan Allah seperti matahari yang selalu muncul di pagi hari.

Demikianlah Yesus mengajarkan kepada kita semangat pengampunan yang terus menerus. Mengampuni orang yang telah menyakiti hati kita memang bukan perkara mudah, apa lagi jika luka yang ditimbulkan begitu dalam dan terasa perih.

Namun menyimpan dendam ibaratnya memendam bara api panas yang justru malah menghancurkan diri sendiri. Jika berani mengampuni, kita juga disembuhkan dari luka-luka batin yang membebani.

Mari kita tetap mengampuni, karena itulah ciri orang yang berbudi pekerti.

Pagi-pagi sudah lari terbirit-birit,
Nahan sakit sampai lidah terjepit.
Pengampunan ibarat obat pahit,
Tetapi bisa menyembuhkan penyakit.

Wonogiri, belajar mengampuni
Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    December 2034
    August 2025
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    February 2024
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    July 2021

    Categories

    All
    Hello Romo!
    Katekese
    Puncta
    Rubrik Alkitab

    RSS Feed

Site powered by Weebly. Managed by Rumahweb Indonesia
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki