Puncta 13 Oktober 2025
Senin Biasa XXVIII Lukas 11: 29-32 YURI GAGARIN, kosmonot asal Uni Soviet waktu itu, ditunjuk sebagai propaganda komunis yang tidak percaya adanya Tuhan. Setelah mendarat di bumi, dia berkata, “Saya pergi ke ruang angkasa, tetapi saya tidak menemukan Tuhan.” Tetapi keyakinan Kristen tidak dapat dibendung dengan ungkapan Gagarin. Rakyat tetap meyakini adanya Tuhan walau mereka tidak dapat melihat secara langsung. Dalam anekdot yang beredar di kalangan rakyat jelata, dikisahkan Gagarin bertemu dengan Presiden Nikita Khrushchev dalam jamuan kenegaraan. Pemimpin Soviet sekaligus ketua Partai Komunis itu bertanya pada Gagarin, apakah dia melihat Tuhan di ruang angkasa? Jawab Gagarin, “Tentu saja, saya melihatnya.” Balasan Khrushchev tak kalah lucu daripada jawaban Gagarin. “Saya tahu itu, tetapi jangan beri tahu kepada siapa pun!” Orang sering membutuhkan suatu tanda atau mukjizat agar dapat mempercayai Tuhan. Bahkan kisah pendaratan manusia di bulan, oleh orang-orang Komunis dijadikan propaganda bahwa Tuhan itu tidak ada. Sama seperti orang-orang pada zaman Yesus, mereka menuntut suatu tanda agar mereka percaya bahwa Yesus adalah Utusan Allah. "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus,” kata Yesus. Orang-orang Ninive percaya pada pewartaan Yunus. Mereka bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Tetapi orang-orang Yahudi tidak mau percaya pada Yesus sebagai utusan Tuhan. Padahal Yesus lebih berkuasa daripada Yunus ataupun Salomo. Percaya pada Yesus bukan berdasarkan adanya tanda. Tetapi landasannya adalah Sabda Tuhan sendiri. Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Kasih-Nya yang total tiada batas sudah menjadi tanda bahwa Ia ada untuk menjamin kehidupan kita sampai kekal. Kalau kamu bisa mengalami dan merasakan kasih Tuhan, maka kamu akan meyakini Tuhan ada dan dekat di hatimu. Alamilah dan rasakanlah sendiri. Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan. Yuri Gagarin pergi ke angkasa, Melihat Tuhan ada di sana. Tuhan ada di hati manusia, Ia mengasihi tiada batasnya. Wonogiri, Tuhan ada di hatimu Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |