Puncta 18 Agustus 2025
Senin Biasa XX Matius 19:16-22 ORANG Jawa bilang, “Urip kuwi kaya cakra manggilingan,” artinya, hidup itu ibarat roda yang terus berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Inilah yang dialami oleh Sirivat Voravetvuthikun, mantan CEO perusahaan investasi Asia Secutirities di Bangkok. Karena suksesnya dia dijuluki miliarder top dari Thailand. Ketika krisis global tahun 1997 melanda, banyak sahamnya yang anjlog merugi. Bahkan dia harus menanggung hutang sebanyak 30,4 juta dollar. Kondisi ini membuatnya hancur berantakan. Usai kebangkrutannya, Sirivat harus mempertahankan hidupnya. Kini dia jualan roti di pinggir jalan di Bangkok dengan penghasilan yang tidak tetap. "Hidup saya berubah total dari gaya hidup kaya raya menjadi gaya hidup biasa saja," katanya dikutip dari VOA. “Kekayaan tidak membawa kebahagiaan yang sempurna,” tambahnya. Hari ini dalam Injil, ada orang muda yang kaya datang kepada Yesus. Ia bertanya bagaimana caranya memperoleh hidup yang kekal. Yesus menjawab, ”Turutilah segala perintah Allah?” Orang muda itu nampaknya hidup dengan serius, juga berkelakuan baik dan saleh. Sebab dia telah menuruti segala perintah Musa. Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Hebat kan! Cracy Rich, Sultan Top, religius lagi. Kurang apa coba? Yesus menunjukkan kekurangannya. "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Kekayaan, kesalehan tidak ada gunanya kalau hanya untuk diri sendiri. Itu semua tidak akan membawa kebahagiaan kekal. Berbagi dengan orang miskin tanpa pamrih itulah kebahagiaan sempurna. Harta kekayaan itu bersifat sosial juga. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi bisa dibagi untuk dinikmati bersama. Rasakan pengalaman yang mendalam, kebahagiaan tak terlukiskan ketika anda bisa berbagi dengan orang sederhana tanpa dia bisa membalasnya. Hanya ucapan tulus terimakasih dari mulutnya. Itu adalah kebahagiaan tak terlupakan. Kemarin ikut tirakatan warga, Ada tarian gadis berkebaya. Kaya tidak jaminan bahagia, Berbagi cinta itulah kuncinya. Wonogiri, marilah saling berbagi Rm. A.Joko Purwanto,Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |