|
Puncta 27 Desember 2025
Pesta St. Yohanes Rasul, Penulis Injil Yohanes 20:1a.2-8 DALAM kelompok murid di suatu kelas, seorang guru biasanya mempunyai murid kesayangan. Entah karena kepintarannya menonjol lebih dari yang lain, entah karena sopan santunnya yang baik, atau budi bahasa dan tutur katanya yang menawan. Seorang guru mempunyai kedekatan dengan murid yang dikasihi itu. Demikian juga dalam kelompok murid Yesus ada disebutkan murid yang dikasihi Yesus. Ia (Maria Magdalena) berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Para ahli kitab menyimpulkan bahwa murid yang dikasihi Yesus adalah Yohanes. Dialah yang menulis Injilnya dan menyatakan bahwa Allah adalah kasih. Kalau dia tidak punya pengalaman dikasihi sedemikian dekat, rasanya tak mungkin dia berani menyimpulkan Allah adalah kasih. Hanya dalam Injil Yohanes, penulis menyebutkan “Murid yang dikasihi Yesus.” Ia juga menulis, "Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya." Dalam perikope lain ia menyatakan, "Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: 'Ibu, inilah, anakmu!' Waktu sedang makan di pinggir danau, ia berkata, "Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: 'Itu Tuhan!' Murid ini tidak pernah diidentifikasi secara spesifik, tetapi identitas murid yang dikasihi Yesus jelas. Murid yang dikasihi Yesus mengidentifikasi dirinya sebagai penulis Injil (Yohanes 21:24), yang diyakini oleh sebagian besar ahli sebagai rasul Yohanes, anak Zebedeus dan saudara Yakobus. Bukti lain yang tercatat dalam Injil Sinoptik menyebutkan ada 3 murid yang dekat dengan Yesus; Petrus, Yakobus dan Yohanes. “Murid yang dikasihi Yesus” jelas bukan Petrus, karena dia bertanya tentang nasib murid ini. Pilihan tinggal Yakobus atau Yohanes. Yesus pernah menyatakan bahwa murid itu akan mempunyai “umur panjang.” Sedangkan Yakobus adalah murid pertama yang meninggal dari kelompok rasul. Maka tinggal Rasul Yohaneslah murid yang dikasihi Tuhan itu. Tradisi Gereja menyebut Yohanes hidup sampai tahun 90 M. Dia adalah rasul terakhir yang masih hidup. Dia mempunyai hubungan erat dengan Yesus sampai Ia mempercayakan ibu-Nya kepada murid yang dikasihi ini. Apakah kita mempunyai hubungan yang erat dengan Tuhan sehingga kita juga bisa disebut “Murid yang dikasihi-Nya?” Punya sekuntum bunga melati, Harumnya semerbak mewangi. Menjadi murid yang dikasihi, Harus punya hati yang peduli. Wonogiri, kasih yang abadi Rm. A.Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |
RSS Feed