Puncta 15 Mei 2025
Kamis Paskah IV Yohanes 13: 16-20 WALAUPUN Prabu Salya dan Adipati Karna berpihak pada Kurawa, namun mereka berdua sering berbeda paham. Hubungan mereka sebetulnya dekat, karena Karna adalah menantu Prabu Salya. Istri Karna adalah Surtikanti, putri Raja Mandaraka itu. Dalam persidangan di istana Astina, Karna justru menuduh Salya sebagai musuh dalam selimut. Walaupun secara fisik Salya mengabdi di Astina, namun pikiran dan niatnya lebih membela Pandawa. Begitu pula, Dursasana menuduh Banowati, istri Duryudana kakaknya, sebagai musuh dalam selimut, karena secara lahiriah Banowati menikmati kemuliaan raja di Astina, tetapi batin dan hatinya justru condong mencintai Arjuna. Hampir di setiap komunitas, kelompok atau perkumpulan, bahkan negara atau pemerintahan ada yang namanya “musuh dalam selimut.” Mereka itu nampaknya loyal dan baik pada atasan, tetapi sejatinya menyimpan dendam dan kebencian serta ingin menjatuhkan. Pengkhianatan tinggal menunggu waktu karena musuh ada di dalam kelompok sendiri yang selalu mengintai mencari kesempatan yang baik. Itulah yang dibuat oleh musuh dalam selimut. Yesus sejak semula sudah menyadari bahwa di antara murid-Nya ada yang mau berkhianat. Maka Dia berkata kepada mereka, ”Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.” Dengan berkata, “orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku,” Yesus tahu bahwa ada musuh dalam selimut. Ada pengkhiat di antara murid-murid-Nya sendiri. Bagi Yesus musuh tidak harus dibenci atau disingkirkan, tetapi seperti yang diajarkan-Nya, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu,” itu juga dilakukan-Nya. Yesus tidak menaruh rasa benci atau dendam, namun Ia tetap konsisten mengasihani. Konsisten terus mengasihi itulah yang dapat menjadi pelajaran bagi kita. Memang tidak mudah menerima orang yang kita sayangi namun ternyata kita tahu dia berkhianat terhadap kita. Mari kita mohon kekuatan untuk tetap mengasihi. Jalan-jalan ke kota Dumai, Cari makan di warung gulai. Ada banyak musuh mengintai, Mengarah kita jatuh terkulai. Wonogiri, tetaplah teguh berdiri Rm. A.Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |