|
Puncta 13 Desember 2025
Pw. St. Lusia, Perawan dan martir Matius 17.9a.10-13 atau RUybs SETELAH terjadi bencana banjir bandang yang menerjang Aceh, Medan, Sibolga dan Tapanuli Selatan yang meluluhlantakkan pemukiman warga akhir November kemarin, muncul film dokumenter perbincangan aktor Harrison Ford dengan Zulkifli Hasan di kantornya beberapa waktu sebelumnya. Film itu menunjukkan pembabatan hutan yang masif dan amat luas di daerah Sumatera. Ford ingin mewawancarai ZulHas yang menjadi menteri kehutanan zaman SBY periode 2009-2014. Ford terlihat marah karena sang menteri tidak serius melihat kerusakan hutan yang sangat masif. Ia terlihat tertawa kecil atas pernyataan keprihatinan Ford dan seluruh dunia. Sekarang baru kita sadari nubuat itu terjadi, betapa dahsyat dampak yang terjadi atas rusaknya hutan itu. Bencana itu berdampak sangat luas di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar), mencakup 3,3 juta jiwa terdampak, 753 meninggal, kurang lebih 500 orang hilang, ribuan luka, serta puluhan ribu bangunan dan infrastruktur rusak (jalan, jembatan, irigasi, rumah, sekolah dan bangunan lainnya). Kerusakan meluas mencakup 829,81 hektare lahan pertanian puso (Agam), 11.650 rumah terendam (Pesisir Selatan), dan desa-desa porak-poranda seperti Desa Sekumur di Aceh Tamiang, dengan kerugian ekonomi ditaksir mencapai Rp 68,67 triliun. Nubuat kenabian telah didengungkan oleh Harrison Ford dan berbagai NGO baik dari dalam maupun Luar Negeri. Tetapi pejabat tinggi negeri ini tidak menggubrisnya. Tidak ada penindakan yang tegas bagi perambah hutan atau perusahaan-perusahaan tambang dan kayu yang menggunduli hutan. Hal ini juga pernah disabdakan Yesus kepada orang-orang Yahudi zaman itu. Yohanes datang mengingatkan akan pertobatan menyeluruh bagi semua warga. Tetapi mereka menolaknya. Suara Yohanes dianggapnya angin lalu belaka. Aku berkata kepadamu: “Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis. Beberapa kali terjadi bencana, tetapi kita tidak mau belajar dari pengalaman dan nasehat orang. Tidak heran bila kerusakan mental dan kehancuran ekologis siap menghadang di depan kita. Apakah kita akan tetap sombong dan pongah tidak peduli dengan jeritan alam dan peringatan Tuhan melalui keprihatinan banyak orang? Jangan anggap remeh nasihat orang, Dunia luluh lantak baru jadi tangisan. Yohanes Pembaptis sudah datang, Mengajak semua lakukan pertobatan. Wonogiri, dengarkan suara hati Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |
RSS Feed