Paroki St. Yohanes Rasul Wonogiri
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki

katekese

Pandawa dan Kurawa

7/26/2025

0 Comments

 
Puncta 26 Juli 2025
Pw. St.Yoakim dan St. Anna, orangtua St. Maria
Matius 13: 24-30

KETIKA Bima sudah menyatu dengan Dewa Ruci, dia mencapai kebahagiaan yang sempurna. Bima disuruh kembali ke dalam dunia nyata. Ketika Bima sudah mendapat wejangan tentang “Banyu Suci Perwita Sari,” dia diminta membaktikan darmanya sebagai ksatria di dunia.

Darma bakti seorang ksatria adalah menegakkan kebenaran dan keadilan. Bima dan saudara-saudaranya, Pandawa harus hidup bersama dengan para Kurawa. Pandawa adalah ksatria yang baik, jujur, bertindak berdasarkan kebenaran dan cintakasih. 

Sedang Kurawa adalah manusia yang penuh dendam, kebencian, serakah, jahat, “adigang, adigung, adiguna.” Mereka hanya mengejar nafsu duniawi dan memburu kepentingan sendiri.

Mengapa Pandawa dan Kurawa harus hidup bersama? Pertanyaan ini juga bisa diajukan mengapa benih gandum harus hidup bersama dengan lalang? 

Mengapa lalang itu tidak dicabut saja sejak awal? Itulah pertanyaan para murid.

Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: “Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?” 

Tetapi Ia berkata: “Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.”

Hal yang baik bisa dinilai baik justru karena ada pembandingnya yang kurang baik. Benih akan dikatakan baik kalau di situ ada lalangnya. Kejahatan ada untuk membuktikan kebaikan tetap bernyala.

Sebagaimana Pandawa nampak gagah perkasa karena ada Kurawa yang terus mengganggu kebaikan Pandawa. Pada saat menuai hasil, kejahatan atau lalang akan dicabut. Baratayuda adalah saat menuai itu. Saat itulah kebaikan menang.

Kejahatan atau keburukan justru menantang kita untuk terus menunjukkan kebaikan. Kalau kita ini adalah benih yang baik maka tetaplah berbuat baik di tengah dunia yang buruk sekalipun. Seberapa kuat kita berada di tengah kejahatan, sebegitu juga kita dipanggil terus berbuat baik.

Kalau benih kejujuran kita hayati, seberapa teguh perjuangan kita di tengah dunia yang penuh dengan korupsi, nepotisme, ketidakjujuran dan kebohongan. Tetaplah jadi benih yang baik.

Ada buah-buahan di atas meja,
Hanya satu yang bikin terpesona.
Sebagai ksatria wujudkan darma,
Jangan terbawa oleh nafsu dunia.

Wonogiri, teguh berbuat baik
Rm.A.Joko Purwanto,Pr
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    December 2034
    August 2025
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    February 2024
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    July 2021

    Categories

    All
    Hello Romo!
    Katekese
    Puncta
    Rubrik Alkitab

    RSS Feed

Site powered by Weebly. Managed by Rumahweb Indonesia
  • Home
  • Profil Paroki
  • Katekese
  • Pelayanan
  • Berita Paroki