Puncta 15 Juli 2025
Pw. St. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Matius 11:20-24 ISTILAH dalam Bahasa Latin itu berarti dosa orang-orang Sodom atau kejahatan kaum Sodom. Hal ini berhubungan dengan kebejatan moral yang dilakukan kaum lelaki di kota Sodom pada zaman Abraham. Dalam Kitab Kejadian (18-20) Tuhan melihat kebejatan penduduk Sodom. Dua malaikat yang diutus pergi ke rumah Lot, mau “digarap” oleh kaum lelaki Sodom. Lot dengan terpaksa menawarkan dua anak gadisnya, tetapi mereka lebih memilih dua tamu di rumahnya. Niat jahat mereka dibalas dengan kebutaan mata mereka. Para Psikolog menghubungkan kelakuan penduduk Sodom ini dengan tindakan penyimpangan sexual sebagai sebuah penyakit psikologis. Maka muncul istilah Sodomi sebagai kejahatan amoral yang dikutuk oleh Tuhan. Kota itu dihancurkan Tuhan dengan mengirim hujan belerang dan api sehingga luluh lantak tak terselamatkan. Lot dan dua anak gadisnya diselamatkan Tuhan karena taat dan setia mengikuti perintah-Nya. Yesus menyebut kota Sodom dan Gomora saat mengingatkan penduduk Khorazim, Betsaida dan Kapernaum. Kalau mereka tidak bertobat, maka nasib mereka akan sama seperti kota Sodom dan Gomora. Bahkan bisa lebih dahsyat lagi. Pertobatan itulah yang diharapkan Tuhan kepada kita. Tak cukup orang hanya meminta mukjizat tetapi tidak ada niat untuk bertobat. Orang-orang Kapernaum banyak melihat mukjizat karya-karya Yesus, tetapi mereka hanya berhenti di situ. Tidak mau bertobat Yesus bersabda, “Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu." Hal ini menyiratkan bahwa dibutuhkan pertobatan agar orang selamat sebagaimana Lot dan keluarganya. Bagi kita sekarang, peringatan Tuhan ini apakah hanya sebatas angin lalu atau kita bersungguh-sungguh menanggapinya dengan perubahan hidup yang nyata? Jika kita tidak berubah, jangan terkejut kuasa Tuhan akan dinyatakan pada kita. Lebih suka makan sotomie, Daripada makan mie goreng. Lebih baik mengubah hati, Daripada berlaku sedeng. Wonogiri, kembali pada Tuhan Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |