Puncta 18 September 2025
Kamis Biasa XXIV Lukas 7:36-50 PERNAHKAH anda menagih hutang pada seseorang tetapi yang berhutang malah lebih galak? Memberi pinjaman adalah sebuah bentuk pertolongan. Tetapi seringkali terjadi orang yang ditolong justru tidak tahu terimakasih. Meminjam memang hukumnya adalah mengembalikan karena uang itu bukan hak kita, tetapi dipinjamkan sementara untuk menolong kita yang sedang kesulitan. Namun tidak jarang orang yang pinjam pura-pura lupa dan malah marah-marah ketika ditagih hutangnya. Kondisi ini mengakibatkan retaknya hubungan persaudaraan. Karena masalah hutang, persahabatan yang awalnya baik menjadi putus. Nomor HP kita diblokir dan mereka yang berhutang seperti hilang ditelan bumi. Yesus menjelaskan tentang kasih Allah dengan perumpamaan orang berhutang. Waktu itu Dia diundang makan oleh Simon, orang Farisi di rumahnya. Sedang mereka makan masuklah seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Perempuan itu meminyaki kaki Yesus dengan air matanya, menyekanya dengan rambutnya dan mencium kaki-Nya serta meminyaki dengan minyak wangi yang mahal. Melihat itu, Simon berkata dalam hatinya, "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa." Polemik ini dijawab oleh Yesus dengan mengambil contoh orang yang berhutang. "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?" Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu." Perempuan itu sadar akan banyak dosanya. Maka dia membalasnya dengan kasih yang besar juga kepada Yesus. Orang Farisi itu tahu akan belas kasih Tuhan, tetapi dia tidak berbuat apa-apa untuk membalas kasih Tuhan. “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih," kesimpulan Yesus. Kita semua adalah orang yang berhutang pada Tuhan, tetapi Tuhan mengasihi kita dengan menebus kita. Semestinya kita membalas kasih Tuhan itu, bukan malah marah-marah, mengusir dan menghojat Tuhan dengan kata-kata kasar. Sadarkah kita bahwa kita ini orang berhutang? Susahnya orang menagih hutang, Seperti pengemis yang “disingkang-singkang.” Kasih Tuhan sungguh tak terbayang, Menebus dosa kita yang tak terbilang. Wonogiri, berterimakasihlah Rm. A.Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |