|
Puncta 16 November 2025
Minggu Biasa XXXIII Lukas 21: 5-19 PARA Turis dan wisatawan asing sangat mengagumi Candi Borobudur yang megah dan indah peninggalan Dinasti Syailendra abad ke 8 Masehi. Mereka memuji betapa agung mahakarya yang dihasilkan masyarakat pada masa itu. Bangunan megah itu adalah hasil budi luhur dan budaya adiluhung sebuah masyarakat pada pemerintahan Raja Samaratungga yang mulai membangun pada tahun 770 M dan selesai tahun 825 M. Kita mungkin tidak tahu bahwa kemegahan Borobudur pernah hilang ketika terjadi erupsi Merapi tahun 1006 M. Candi tertutup oleh abu vulkanik bertahun-tahun dan terkubur tidak diketahui orang. Tahun 2010 Merapi meletus lagi dan abunya sampai di Borobudur, menimbulkan kerusakan struktur kimiawi karena zat-zat dari abu vulkanik. Kehancuran Borobudur juga terjadi ketika tahun 1985 ada kelompok teroris yang memasng bom di atas candi dan menghancurkan 9 stupa di dalamnya. Hanya manusia tak bermartabat yang tidak bisa menghargai nilai-nilai luhur suatu bangsa. Kejadian seperti itu pasti akan terulang dalam bentuk dan tindakan lain di masa-masa yang akan datang. Dengan melihat peristiwa ini kita bisa merenungkan perikop Injil Lukas hari ini. Yesus memperingatkan orang-orang yang mengagumi kemegahan Bait Allah. "Apa yang kamu lihat di situ--akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Orang Yahudi semestinya melihat sejarah lama ketika Bait Suci buah karya Raja Salomo dihancurkan oleh penjajah asing. Bait Suci adalah tempat Tabut Perjanjian yang melambangkan kehadiran Allah bagi Israel. Setelah Salomo tiada, Israel terpecah menjadi dua; Israel Utara dan Israel Selatan. Mereka dikalahkan oleh Babilonia dan Bait Suci dihancurkan menjadi puing-puing. Pembangunan kembali Bait Suci dilakukan zaman Zerubabel dan didukung Nabi Hagai dan Zakharia. Ezra dan Nehemia melanjutkan pembangunan lagi. Pada zaman Herodes Agung, ia membongkar Bait Suci lama dan mendirikan yang baru demi ambisi pribadinya untuk membuat monumen bagi kemuliaannya sendiri. Namun pada tahun 70 masehi Bait Suci dihancurkan oleh tentara Romawi. Peristiwa ini sudah dinubuatkan Yesus dalam perikop ini. Dengan melihat sejarah ini, Yesus mau mengingatkan bahwa Bait Suci yang sejati tempat Allah bersemayam adalah di dalam hati kita sendiri. Maka Yesus mengingatkan walaupun harus menghadapi tantangan dan kesulitan, pengadilan dan penganiayaan, perlawanan dan kekerasan, ancaman dan intimidasi, teror dan ketakutan, para murid harus teguh beriman sampai akhir. “Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu," kata Yesus. Maukah kita tetap setia pada Yesus sampai akhir walau harus memanggul salib? Pergi ke Jogja ketemu kawan karib, Ngobrol di warung bercanda ria. Ikut Yesus berani memanggul salib, Hidup kekal sudah dijamin oleh-Nya. Wonogiri, tetap teguh percaya Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |
RSS Feed