|
Puncta 11 Desember 2025
Kamis Adven II Matius 11:11-15 DUA nama ini adalah anak-anak keturunan Pandawa. Mereka tidak ada dalam khazanah Mahabarata versi India. Tetapi pada versi Jawa, dua nama ini diciptakan untuk menambahkan nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, tanggungjawab dan sifat-sifat seorang ksatria. Wisanggeni dan Antasena adalah pribadi yang unggul melebihi anak-anak Pandawa yang lain seperti Gatotkaca, Abimanyu, Irawan, Antareja, Sumitra, Wijanarka, Wilugangga, Pregiwa-Pregiwati dan masih banyak lagi. Wisanggeni dan Antasena memiliki kesaktian yang luar biasa. Mereka bisa mengalahkan siapa pun bahkan para dewa juga takluk pada dua anak “badung” ini. Mereka memiliki karakter yang berbeda dari anak-anak yang lain. Mereka membela kebenaran dan keadilan, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan berbicara apa adanya dengan jujur. Yang benar dikatakan benar, yang salah dikatakan salah. Dalam Injil hari ini, Yesus memuji pribadi Yohanes Pembaptis. “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.” Seperti Wisanggeni atau Antasena, Yohanes tampil dengan kejujuran dan kerendahan hati. Ia menjadi nabi yang membela kebenaran dan keadilan Allah. Wisanggeni dan Antasena mundur mengorbankan dirinya agar Pandawa maju dan menang dalam Baratayuda. Begitu pula Yohanes Pembaptis, ia dengan jujur dan rendah hati mundur dan membiarkan Yesus tampil ke muka. Yohanes adalah pembuka jalan bagi tampilnya Yesus di medan dunia. Ia seperti “voorijder” pembuka jalan bagi perjalanan karya Yesus. Kehadiran dan karya Yohanes mengajak orang mempersiapkan diri untuk semakin mengenal Sang Mesias. Antasena anaknya Bima, Wisanggeni anaknya Arjuna. Jadilah anak yang dewasa, Berdiri teguh sbagai ksatria. Wonogiri, berani tampil beda Rm. A.Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |
RSS Feed