Puncta 24 Agustus 2025
Minggu Biasa XXI Lukas 13: 22-30 WILLIAM Holman Hunt adalah seorang pelukis Inggris yang hidup pada tahun 1827-1910. Salah satu karyanya yang terkenal adalah lukisan Yesus mengetuk pintu rumah. Sebelum dilaunching lukisan itu ditunjukkan ke teman-temannya. Hunt ingin agar mereka mencari titik lemah atau kekurangan dari karyanya itu. Teman-teman yang meneliti tidak melihat kekurangan lukisannya. Mereka memuji karya Hunt sangat bagus. Sekali lagi dia mengundang banyak orang lagi untuk memberi komentar. Salah satu pemerhati lukisan mengatakan ada satu kekurangan fatal dalam lukisan itu. Yaitu tidak ada handle atau pegangan di pintu. “Ada satu kekurangan fatal dalam lukisanmu, yaitu pintu ini tidak mempunyai handle untuk membuka,” kata teman yang disetujui oleh pengunjung lainnya. “Ini bukan kekurangan, tetapi kesengajaan.” Jawab Hunt. “Pintu ini tidak sekedar pintu. Tetapi ini adalah pintu hati kita. Yesus mengetuk hati kita. Yang membuka adalah kita sendiri dari dalam,” jelasnya. Ketika ditanya orang, “Sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Yesus menjawab, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.” Mengapa tidak dapat? Karena ketika Yesus mengetuk pintu hati manusia, mereka tidak berusaha membukanya. Untuk bisa membuka hati dibutuhkan perjuangan. Orang harus berjuang sendiri. Yesus hanya mengetuk pintu hati. Dia tidak memaksa dengan kuasa-Nya. Kita bebas memilih mau diselamatkan atau hidup dalam dosa. Semua tergantung dari kesediaan kita untuk berjuang. Perjuangan itu akan menentukan keberhasilan. Maka Yesus mengingatkan, “Sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir." Kalau kita sudah dibaptis sejak bayi tetapi tidak mau bertobat, kita akan menjadi yang terakhir. Namun penjahat yang disalib di samping Yesus walau dia baru pada akhir-akhir bertobat, dia menjadi yang terdahulu masuk ke dalam Kerajaan Tuhan. Maka maukah kita membuka pintu untuk bertobat? Makan gratis bikin perutku kenyang. Di kelas otakku jadi melayang-layang. Ikut Yesus bukan soal senang-senang, Harus bertobat dan mau berjuang. Wonogiri, bertobat dan berjuang Rm. A. Joko Purwanto, Pr
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2034
Categories |